Contract With the Devil

Apa yang Tidak Diketahui

       Leon

Beberapa hari sebelumnya...

Anna nampak tak sabar untuk mempersiapkan keberangkatannya menuju ke Royston Manor. Ia akan ke sana untuk memenuhi undangan dari seorang wanita yang menurut ceritanya merupakan seseorang yang pernah merawat dia selama berapa tahun di panti asuhan St.Petter. Aku tak bertanya banyak mengenai perempuan yang dimaksudnya, karena dia sendiri belum yakin, apakah perempuan itu adalah orang yang sama dengan yang bisa dia ingat.

Malam sebelum dia berangkat ke sana, aku ingat tuan datang. Malam itu dia nampak lelah ketika aku menyambutnya pertama kali. Dia tidak mengatakan apa pun, tidak juga bertanya mengenai Anna, dan bergegas menuju ke perpustakaan. Aku yang mendampinginya sepanjang malam, duduk di sana hingga menjelang dini hari. Raut mukanya begitu serius, jemarinya tak henti menghentak meja seolah sedang menunggu sesuatu yang membuat rasa gusar dalam benaknya sulit terhapus.

Tuan mengintip di antara tirai jendela, mengamati Anna dan kereta yang akan ia tumpangi meninggalkan London. Saat itu lah untuk pertama kalinya dia berbicara dengan serius, disertai raut muka tegang yang tak seperti biasanya.

"Apa dia berkata berapa lama dia akan pergi?"

"Tidak! Anda tak mengizinkan saya untuk mengikutinya?" sepasang jemari tuan menumpu dagunya.

"Dia pergi ke satu tempat lagi, tempat di mana satu orang iblis membuat perjanjian dengannya, Jadi tidak ada gunanya kau akan ke sana atau tidak. Ini juga bagian dari kesepakatan kami, bahwa Anna bisa datang ke tempatnya, maupun kembali ke tempatku sampai dia memutuskan akan mengakhiri kontraknya dengan siapa" meski tenang, aku bisa menangkap suaranya sedikit bergetar.

"Apa Anda tahu siapa iblis itu?"

"Jika dia mengambil wajah manusia, akan sulit bagiku mengenalinya. Aku hanya tahu kalau dia juga mengambil seorang pelayan setia dari bangsa manusia sebagai kaki tangan," tuan kemudian terdiam lagi, lalu bergumam singkat dan melanjutkan ucapannya "aku khawatir kepergiannya ke sana akan menggoyahkan perasaannya karena aku tidak tahu, apa yang akan mereka lakukan di sana" aku tak mengatakan apa pun, sebatas hanya mendengarkan ucapannya.

"Mungkin rahasia mengenai diriku akan segera dia ketahui sebentar lagi, dan sampai saat itu terjadi, aku merasa kalau kematianku semakin dekat! Kalau Anna tahu bahwa aku lah yang menyuruhmu membunuh seluruh keluarganya, membawanya ke panti asuhan, menjadikan dia kehilangan kakinya dan menyingkirkan semua orang yang berkeinginan menjadikan dia anak asuh. Aku tahu rasa cinta saja tidak akan cukup baginya untuk mempertahankan kontrak ini. Dia satu-satunya kelemahanku dan orang-orang itu akan menggunakannya untuk membunuhku" tukas tuan dengan kecemasan yang coba ia sembunyikan.

"Apa ada yang bisa saya lakukan untuk Anda tuanku?"

"Aku harus melakukan segala sesuatu untuk menghentikan ini. Masa lalunya adalah satu-satunya hal yang tidak boleh diketahui agar dia tidak pergi dari sisiku"

Tak ada yang tahu jika selama Anna berada di sana, Lanny juga ikut ke sana dan memberitahukan segala yang dia ketahui pada tuan. Tuan mengetahui semuanya, matanya melihat, telinganya mendengar hal sekecil apa pun dengan baik tanpa perlu meninggalkan kediamannya di London.

Dari apa yang bisa aku dengar, dari apa yang bisa aku amati darinya. Tuan kehilangan kesabaran mendengar seseorang dekat dengan Anna. Dia mencemaskannya terus dua hari belakangan itu.

Menjelang hari kepulangan Anna keesokan harinya, tuan sudah memerintahkanku menjemputnya di stasiun kereta dan mengusir pria manusia itu jauh-jauh darinya. Dia berkata tidak akan bisa membiarkan siapa pun berada terlalu dekat dengan Anna. Tuan berkeinginan hidupnya semata berpusat pada rumah di mana dia berada tanpa perlu mengenal dunia, selain dunia yang tuan berikan untuknya. Semua apa yang pernah tuan utarakan padanya hanya bagian dari apa yang perlu Anna dengar, dan selebihnya hanya sesuatu untuk menghiburnya. Bagi tuan ini adalah cara terbaik untuk menjaga gadis itu tetap pada posisinya, tanpa perlu membuat dia merasa terkurung dan terbelenggu secara terang-terangan.