Udara sore menemani Ryota menuju rumahnya. Langit biru sudah berubah menjadi oranye.
"Kesorean nih pulangnya," kata Ryota sambil melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul setengah enam sore."Jadi gak sabar untuk acara ulang tahun sekolah besok," kata Ryota yanv mengingat besok akan dilaksanakan perayaan ulang tahun sekolahnya yang setiap tahunnya selalu di laksankan dengan meriah.
Suasana dijalan menuju rumahnya kali ini sepi. Ryota sampai bingung kemana perginya anak anak kecil yang biasa bermain disekitar sini. Tapi Ryota tak terlalu menusingkan nya.
Bruuuk! Suara sesuatu jatuh Ryota dengar dari arah belakangnya. Ryota menengok kebelakang untuk mencari tahu apa yang terjatuh.
Namun.... jalanan itu kosong. Masih sepi seperti tadi, tidak ada apa pun yang terjatuh. Semua masih normal dan ada ditempatnya. Ryota lalu melanjutkan jalannya, namun Ryota mempercepat langkahnya.
Bruukk! Kedua kalinya suara itu terdengar dan jalanan masih sepi. Ryota makin mempercepat langkahnya bahkan lebih cocok dikatakan berlari.
Bruuuk! Ketiga kali nya suara itu terdengar Ryota makin mempercepat larinya.
Tiba tiba Ryota melihat dua oeang berdiri di depan jalan yang akan dia lalui.
****
Dirumah, Koji tampak gelidah menunggu kepulangan adik nya. Pasalnya ini sudah menjelang malam dan adik kesayangan nya itu belum muncul muncul juga."Ryota kamu kok lama banget sih pulangnya," kata Koji khawatir. Koji jalan bolak balik sambil berkali kali memandangi jalanan depan rumahnya.
Semoga saja tidak terjadi apa apa! Batin Koji.
****
Dua orang itu menggunakan jubah hitam dan menutup kepala mereka dengan tudung dari jubah mereka."Si-siapa kalian?!" Kata Ryota memberanikan diri.
"Tidak salah lagi dia lah yang kita cari," bisik salah seorang dari mereka pada rekannya.
Walaupun bisik bisik Ryota bisa dengan mudah mendengarkan apa yang mereka katakan walaupun jarak mereka lebih dari satu meter.Memangnya ada ya bisik bisik yang sekencang itu? Mereka bodoh atau apa sih? Batin Ryota sambil memandang kedua orang itu.
Kedua orang itu berhenti berbisik bisik, walaupun masih bisa Ryota dengar. Mereka berdua diam. Ryota bersiap siap dan menambah tingkat kewaspadaan nya.
Kedua orang itu berlari kearahnya dan langsung menyerang Ryota. Pukulan orang itu bisa dihindari oleh Ryota, tapi tidak dengan tendangan dari orang kedua.
Ryota terlempar cukup jauh dari posisi berdirinya tadi dan terjatuh ke tanah. Rasanya badannya kini remuk semua.
Duh sakit baget! Kalau begini aku harus lari jurus yang diajarkan Kak Koji tidak akan mempan pasti. Batin Ryota sambil mencoba berdiri. Walaupun dengan susah payah karena menahan sakit di badannya, Ryota berhasil berdiri dan mulai berlari secencang yabg dia bisa.
Kedua orang itu tidak mengejarnya, mereka hanya diam saja. Dan Ryota memanfaatkan kesempatan ini untuk kabur. Tapi dugaan Ryota salah, kedua orang itu malah muncul didepan nya lagi.
Apa apaan mereka? Bukankah mereka ada dibelakang tadi. Batin Ryota. Kini mereka saling hadap hadapan dnegan jarak dua meteran.
Hari semakin gelap dan kedua orang itu belum juga mau pergi. Tiiiin! Suara kelakson mobil dari arah belakang Ryota memgalihkan perhatian kedua pihak. Dilihatnya mobil itu makin cepat dan mengarah ke arah dua orang itu.
Ryota langsung menghindar kepinggir jalan, Ryota memperhatikan kedua orang itu dan mobil tadi secara bergantian. Kedua orang itu malahan tersenyum seakan baru saja mendapatkan permen. Mereka gila ya? Mau ditabrak senyum senyum. Batin Ryota. Mobil tadi langsung menabrak kedua orang tadi, tapi mereka langsung melompat keatas atap rumah. Seseorang keluar dari mobil itu.
Orang itu mendekat kearah Ryota. "Kamu gak apa apa?" Tanya Cowo itu. Ryota memgangguk. Cowo itu langsung menyuruh Ryota masuk kedalam mobilnya. Ryota duduk di bangku belakang. Ryota makin bingung lagi ada Meiji dan seorang cowo yang Ryota tak kenal. Mobil tadi pun melaju meninggalkan cowo yang merupakan Sebastian itu bersama kedua orang misterius tadi.
****
Ryota langsung diantar pulang oleh mereka. Didepan rumahnya, Ryota mengucapkan terimaksih."Terimakasih Meiji, Calypso. Tapi apa tidak apa apa meninggalkan Sebastian dengan mereka," tanya Ryota khawatir.
"Tenang saja Sebastian pemegang sabuk hitam karate, dia pasti baik baik saja," kata Meiji menjelaskan. Ryota tampak lega mendengarnya. Walaupun dia tidak yakin kedua orang itu bisa dikalahkan hanya dengan ilmu beladiri karate.
"Tapi kenapa kalian bisa datang disaat yang tepat tadi?" Tanya Ryota yang merasa ada keanehan. Meiji terlihat bingung untuk menjawab.
"Kami tadi habis dari supermarket dan kebetulan lewat jalan tadi," kata Calypso.
"Oh begitu. Sekali lagi terimakasih dan kalian tidak masuk dulu?" Tanya Ryota. Meiji dan Calypso melihat sekeliling rumah Ryota dan menemukan garam dan adanya segel berukuran kecil yang digambar ditembok pagar rumah.
"Ah, tidak usah kami masih harus menjemput Sebastian," tolak Calypso halus. Ryota pun mengerti. Setelah mobil itu pergi, Ryota masuk kedalam rumahnya.
"Kak aku pulang..." Kata Ryota yang langsung mendapatkan pelukan erat dari Koji.
"Kenapa lama sekali?" Tanya Koji khawatir sambil mengelus kepala adik perempuannya. Ryota pun menjelaskan semuanya.
****
Sebastian terlihat berantakan saat Meiji dan Calypso menjemputnya."Ada apa dengan mu? Berantakan sekali," kata Calypso sambil memandang tubuh Sebastian dan sekeliling mereka yang juga ikutan berantakan.
"Lalu kemana anjing anjing itu?" Tanya Meiji.
"Mereka lari dan mereka juga hebat kita harus lebih hati hati," kata Sebastian.
****
Pagi hari nya Ryota menerima kenyataan yang sulit dipercaya. Kakak nya, Koji, memberitahu dirinya kalau didalam tubuh nya terdapat sebuah kekuatan yang sangat hebat. Siapa pun yang mendapatkan kekuatan itu akan abadi dan tak terkalahkan."Dahulu kakek mu memiliki teman yang seprofesi. Mereka sering melakukan penelitian dan penggalian. Suatu hari teman kakek mu menemukan sebuah batu yang memiliki cahaya atau sesuatu didalam nya. Kakek dan temannya meneliti batu itu. Kau ingatkan saat kita main diruangan kerja kakek?" Tanya koji yang mendapatkan anggukan dari Ryota.
"Saat itu kau masih kecil dan tidak tahu menahu. Kau memegang batu itu, setelahnya sebuah cahaya dari dalam batu itu keluar dan masuk kedalam tubuhmu. Karena kita berdekatan, saat itu ada juga sedikit cahaya yang masuk kedalam tubuhku. Tapi kau lah yang memiliki kekuatan terbesar,
"Seminggu kau demam dan setelah sembuh kau benar benar tak ingat kejadian itu. Dan kai bilang kemarin sore kau diserang dua orang misterius yang memiliki kemampuam beladiri yang sangat tinggi untuk ukuran manusia?" Tanya Koji lagi. Ryota mengangguk.
"Tapi apa mereka mengincar kekuatan yang ada didalam tubuh ku Kak?" Tanya Ryota. Koji mengangguk.
"Lalu bagaimana dengan ibu? Apa sudah ada kabar?" Tanya Ryota. Koji menggeleng. Rypta tertunduk.
"Sudahlah sekarang habislan sarapan mu dan kita berangkat sekolah. Hari ini aku mulai menjadi sisw disekolah yang sama demgan mu," kata Koji sambil menggigit roti selainya. Ryota mengangnga, tak percaya.
****
To Be Continue
KAMU SEDANG MEMBACA
My Special Vampire
VampireDidunia ini kaum manusia membentuk organisasi untuk melawan musuh alami manusia, yaitu kaum vampire. Didunia pun terdapat kekuatan yang akan mengubah kehidupan seorang gadis biasa. "Selamat pagi, Ryota" "Pagi..." ****