Bab 25

1.4K 56 3
                                    


Hai hai
Akhirnya kita sampai di Bab final. Maaf lama updatenya.Jadi gak usah banyak cingcong, cek it out!

****

Semua hal mengerikan itu sudah selesai. Semua hal buruk itu sudah terlewatkan. Semua kembali ke kehidupannya masing masing.

Orang orang masih menjalankan rutinitasnya seperti biasa. Keadaan kembali normal.

Dina dan Ryota kembali bersekolah seperti biasa. Koji pun melanjutkan kegiatan sekolahnya dan kembali tinggal bersama Ryota dan Ibunya.

Namun, Calypso dan Meiji menghilang semenjak kejadian itu.

****

Ryota POV

Aku dalam perjalanan pulang saat ini. Sambil memakan sebungkus crep stroberi cokelat yang ku beli dipinggir jalan tadi.

Rasanya enak juga, kapan kapan akan ku beli rasa yang lain. Batin ku.

Sore ini, langit terlihat kelabu dan sedih. Sebentar lagi sepertinya akan turun hujan.

Aku memakan crep nya lagi hingga hampir setengah. Tiba tiba seekor burung gagak terbang ke arah ku. Hampir sama crep ku jatuh.

Burung itu bertengger di kabel listrik. Aku pun memperhatikannya.

Jadinya kok malah inget Sebastian ya? Oh iya kira kira Meiji dan Calypso kemana dan sedang apa ya? Batin ku.

Aku memakan crep nya hingga gigitan terakhir. Aku pun membuang kertas pembungkus crep di tempat sampah terdekat dan melanjutkan perjalanan.

"Ini aneh. Kenapa semua orang disekolah seperti tidak kenal dengan Meiji dan Calypso. Atau mereka memang tidak pernah ada sebelumnya? Atau semua orang yang ada disekolah amnesia berjamaah? Aku makin bingung, batin ku.

Apa yang ku pikirkan ini memang benar. Saat kembali bersekolah, saat aku menanyakan tentang kedua orang itu yang kudapati selalu jawaban yang maknanya sama,

"Memangnya ada ya murid yang namanya Meiji dan Calypso?"

"Meiji? Calypso? Aku tidak kenal,"

"Kamu ngomong apa sih? Dasar gak jelas,"

Ya kira kira seperti itulah. Bahkan Seoirse, Rydia dan Mr. Agame pun tidak ada satupun yang mengingat mereka.

Yang masih mengingat mereka hanya aku, Dina dan kak Koji.
Masih sambil berjalan aku terus memikirkan hal itu hingga aku tidak memperhatikan jalan.

BUUGH!
Beberapa buku terjatuh ke tanah karena tertabrak oleh ku. Aku pun sedikit oleng kebelakang dan hampir jatuh. Untung saja keseimbangan ku bagus. Hehehe

Aku mengambil buku itu dan memberikannya kepada pemiliknya.

"Maaf kan aku. Aku tidak sengaja. Maaf," kata Ryota meminta maaf.

Orang itu masih diam saja memperhatikan Ryota. Topi hitamnya menutupi separuh wajah pria itu.

Heh? Kenapa dia diam saja? Harusnya kan marah marah atau bilang tidak apa apa. Aneh, batin ku.

Aku merasa dia sepertinya seumuran dengan ku. Sosok nya tinggi dan tegap. Saat ku lihat wajahnya, ternyata tidak terlihat jelas. Dia memakai topi.

Aku masih diam memperhatiakan pria itu. Tak lama, dia mengangkat topinya sehingga menampakkkan wajahnya.

Saat melihat wajahnya aku sangat terkejut. Mata ku mungkin sudah melotot sekarang. Dia.... dia... mirip sekali dengan Sebastian!

"Maaf kan aku juga karena ceroboh, kalau begitu aku pergi dulu. Terimakasih sudah membantuku mengambil buku ini," kata nya dan langsung berlari.

Aku masih terdiam. Tak percaya dengan yang kulihat. Apa mungkin Sebastian masih hidup? Aku melihatnya dengan mata kepala ku sendiri kalau dia telah berubah menjadi debu dan menghilang,

Berbagai pertanyaan muncul dalam benak ku. Aku tertawa kecil, aku pun juga melanjutkan perjalanan ku.

Setelah makan malam, aku melihat langit malam dari jendela kamarku. Merasakan dinginnya angin malam.

Malam ini bintang bintang bersinar dengan terang. Aku tersenyum mengingat peristiwa tadi sore yang menurut ku aneh dan ajaib.

****

Tamat.

Hai hai akhirnya cerita ini tamat juga. Aku harap kalian menikmati cerita ini dari awal sampai akhir.

Untuk bagian akhirnya, maaf kalau gak jelas. Hahahaha....aku ngerasa kalau adegan akhirnya aneh, kalau menurut kalian gimana?
Vote dan comment nya ditunggu ya ~
Oke sampai sini dulu ya, salam manis dari ku. Wkwkwk

Anjani.

My Special VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang