Mereka sampai di sebuah tempat, disana banyak sekali werewolf yang berbaris dipinggir karpet yang menuju tempat Ryota kini berdiri.Seorang pria berjalan kearah Ryota. Dia memakai jubah hitamnya dan memerhatikan Ryota yang berdiri di bawah sinar bulan.
Sosok tadi telah sampai di hadapan Ryota. Ryota mengangkat kepalanya dan bertatapan dengan sosok itu.
"Beberapa saat lagi aku akan bisa mendapatkan kekuatan yang ada didalam tubuh mu. Saat kau bermandikan sinar bulan purnama, saat itu pula kekuatan mu akan mudah untuk ku rebut,
"Sunggu bodoh hewan hewan ini, mereka sama sekali tidak mengatahui siapa diriku ini," ucap sosok tadi.
"Kau tidak akan mendapatkan apapun dari ku, kakak dan lainnya pasti akan datang. Lalu siapa dirimu?" Tanya Ryota sambil waspada.
****
"Jalan buntu?!"
"Bukan Din. Tian coba kau hancurkan tembok ini," kata Calypso. Sebastian pun maju dan mengambil ancang ancang.
DUMMM!
Satu tinju yang sebastian layangkan sukses merobohkan tembok tadi.
"Ruangan?" Tanya Koji.
Calypso mengangguk dan mencium bau Ryota di sana.
"Ayo kita lanjut, sedikit lagi kita akan sampai,"
****
Bulan purnama sudah muncul dan tidak ada awan sama sekali. Cahayanya menerangi tempat Ryota dan sosok tadi.
Ryota mengangkat tangannya dan tiba tiba, cahaya putih terpancar dari tangan awalnya dan kini seluruh tubuhnya.
"A-apa yang terjadi?" Tanya Ryota.
Pria tadi tersenyum menang dan mengangkat kedua tangannya.
"Wahai leluhur berkatilah kekuatan ini," kata Pria itu. Dia menyatukan jari telunjuk dan tengannya lalu menyalahkan api disekitar mereka. Lingkaran.
Pria tadi memandang Ryota dan mulai membaca mantra.
Terlihat cahaya putih disekitar Ryota berubah menjadi cahaya biru yang kama kelamaan keluar dari tubuh Ryota dan masuk kedalam kalung itu.Setelah beberapa saat Ryota mulai merasa lemas dan terduduk ditanah. Sementara cahaya biru itu masih keluar dari tubuhnya dan masuk kekalung itu.
"Hahaha.... sebentar lagi. Sebentar lagi kekuatan itu menjadi mil-," perkataan orang itu langsing terpotong karena sebuah cakaran yang menimbulkan luka diwajahnya.
"Ryota kau tidak apa apa?" Tanya Dina yang langsung memeluk Ryota yang terduduk lemas.
"Siapa kalian? Oh kalian pasti curut curut yang mengikuti gadis itu. Aku mengerti," kata pria tadi.
Sementara Dina dan lainnya berusaha melindungi Ryota, pria tadi memegang lukanya dan tak lama luka itu membaik dan menghilang.
"Beraninya kalian melakukan itu pada ku, ya tapi tidak masalah juga sih karena sebentar lagi aku akan menghukum kalian," setelah pria tadi berkata seperti itu, dua ekor werewolf berlari ke arah mereka.
WAAAUUU!!
Mereka berusaha mencakar Sebastian dan Koji. Sementara Dina sudah membawa Ryota ketempat yang lebih aman.
****
"Koji, gunakan pedang perakmu! Benda itu akan sangat efektif," kata Sebastian sambil menghadapi seekor werewolf.
Koji pun menurutinya. Dia melangkah mundur dan mengeluarkan pedangnya.
"Majulah anjing jelek!"
WAAAUUW! Werewolf tadi maju dan Koji demgan cepat menghunuskan pedangnya.
TRAASS. Seketika darah werewolf itu berceceran dilantai.
"Wow... tak buruk untuk seorang pemula," ejek Sebastian saat dia ada di samping koji.
"Aku bukan pemula! Huh sudah lah bagaimana kalau kita adu kekuatan siapa yg paling banyak membunuh werewolf dia hebat. Gimana?"
"Hmmm.... boleh juga. Tapi, jangan nangis ya kalau kalah koji," setelahnya Sebastian langsung menumbangkan seekorwerewolf lagi yang akan menyerang mereka.
"Cuurang! Jangan ambil start gitu doang,"
*****
"Ryota bertahanlah, kita pasti selamat," kata Dina sambil mengobati Ryota.
Ryota sangat lemah. Badannya sangat lemas dan cahaya biru itu memang sudah tidak terlihat lagi namun dirinya masih sangat lemas.
Tiba tiba seseorang datang ketempat mereka.
"Dina hati hati! Sepertinya dia bukan orang biasa," kata Meiji yang sudah berdiri didepan orang tersebut.
"Ah, kalian ini sangat merepotkan. Enyahlah kalian berdua," kata orang itu.
Tiba tiba angin bertiup lembut, Meiji dan Dina langsung terpental jauh dari Ryota. Orang itu mendekati Ryota dalam sekejap.
"Kau!kau tidak akan mendapatkan apapun dari ku," desis Ryota geram.
Pria itu hanya tersenyum sinis,"kembalikan kalung ku,"
Kalung yang ada dileher Ryota langsung melayang dan terlepas secara paksa dari nya. Ryota memekik kecil.
"Kalung ini.... HAHAHAHA AKHIRNYA AKHIRNYA AKULAH PENYIHIR TERKUAT DIDUNIA INI," lantang pria itu.
Pria itu memasang kaluang tersebut pada lehernya dan taklama badannya bercahaya dan dia langsung melayang diudara.
"Aaakhh," teriak pria tadi kesakitan.
Semua perhatian tertuju pada pria itu. Dia terlihat mengerang kesakitan diudara dan tubuhnya berasap putih.
"A- Akkhhh," taklama sepaaang sayap tumbuh di punggungnya. Badannya pun menjadi lebih besar dan berotot. Wajahnya berubah menjadi seram. Matanya membesar dan berkilat merah.
"Jadi begitu," kata Koji.
"Begitu apa nya?"
"Dia itu penyihir dan entah berasal dari klan mana. Kami para penyihir memiliki mantra terlarang dan itu berbeda beda setiap klan," jelas Koji.
"Ooh begitu... lalu?" Tanya Sebastian.
"Entahlah. Yang jelas aku tidak tahu bagaimana menghadapinya,"
Sebastian menolehkan kepalanya ke Koji beberapa saat kemudian kembali memusatkan perhatiannya pada monster itu.
"Mo- monster," kata Meiji.
'Sial. Seperti nya kaki ku terkilir. Tapi benarkah dia yang menyerang ku tadi? Aku bahkan tidak tahu kalau dia akan menyerang dengan sangat tiba tiba,' batin Meiji.
"Perkenalkan Aquila yang agung sudah kembali. Aku abadi, kuat dan tak terkalahkan. Mengabdilah pada ku dan ayo kita kuasai dunia ini,
"Ah... dan kalian para curut dan gadis tak berguna ini sekarang lah giliran kalian," lanjutnya sambil memandang Meiji, Dina, Ryota, Sebastian dan Koji secara bergantian.
Kemudian tersenyum kejam dan....
BBUUUM!
****
To Be ContinueMaaf ngak tepat janji, akhinya aku update lg abis ulangan padahalkan harusnya seblum ulangan. Sekali lagi maaf ya.
Oh iya untuk part ini entah kenapa aku kok gak bisa bayangin kejadiannya dan hanya mengetik saja. Mudah mudahan kalian bisa ngerti alurnya dan tak bosan untuk membaca ini.
Omong omong aku abis bangun tidur siang loh, jadi tolong maklum kalau ada kata kata yang kurang pas atau kalimatnya acak acakan.
Ok, terimakasih yang sudah baca, vote dan coment nya.
Bye sampe ketemu di chapter selanjutnya ;-)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Special Vampire
VampireDidunia ini kaum manusia membentuk organisasi untuk melawan musuh alami manusia, yaitu kaum vampire. Didunia pun terdapat kekuatan yang akan mengubah kehidupan seorang gadis biasa. "Selamat pagi, Ryota" "Pagi..." ****