Hai.... kita berjumpa lagi. Semoga kalian bisa menikmati karya ku.
Vote dan commentnya ditunggu dan terimakasih kepada kalian semua yang sudah mau membaca cerita ku.
Ok, cek it out!
***
Tring... tring....
Suara pedang Koji yang bergesekan dengan cakar cakar dari para werewolf, menemani perlawanan Koji dan Sebastian.
Koji dan Sebastian sama sama sibuk menghindari cakaran dan gigitan dari para werewolf.
Pedang peraknya sudah memusnahkan banyak werewolf, namun mereka seperti tidak ada habisnya. Mati lalu muncul lagi yang lain.
Kapan mereka habis sih?! Ini terlalu banyak, batin Koji. Dirinya sudah sangat kelelahan.
Dapat dilihat dari banyak nya peluh dan nafasnya yang tidak beraturan.
Sementara Sebastian yang kelihatannya juga mulai kewalahan melawan makhluk mirip anjing itu, nafasnya mulai tak beraturan.
Tiba tiba ada seekor werewolf yang melompat kearahnya, werewolf kali ini memiliki ukuran yang lebih besar, dua kali lipat dari werewolf yang lain.
Dengan cepat Sebastian melompat mundur dan memerhatikan makhluk itu dari jarak yang sudah dia buat.
"Jadi ini wujud asli mu? Heeh.. payah sekali, ku kira akan lebih keren lagi," kata Sebastian dengan nada mengejek.
Makhluk besar tadi mengeram dan mengaum, dia memberikan tatapan mematikan kearah Sebastian yang menanggapinya dengan santai.
Werewolf itu mengambil ancang ancang dan berlari dengan cepat kearah Sebastian.
Sebastian pun berlari kearah werewolf itu, dan mempersiapkan kukunya yang panjang dan tajam.Hwaaaa!!! Makhluk itu mengaum dengan keras sambil melompat dan mengarahkan cakarannya kearah Sebastian yang juga melompat ke arahnya.
Dengan cepat Sebastian menghindari cakaran itu dan menonjok punggung belakang werewolf tersebut.
BUUUM! werewolf tersebut langsung menghantam tanah dengan keras.
****
Ditempatnya yang lumayan jauh dari daerah pertarungan Sebastian, Koji dapat mendengar dengan debuman itu demgan jelas.
"Sebastian," kata Koji yang masih melawan werewolf.
Dia pun menolehkan kepalanya kearah suara tadi berasal. Terlihat debu yang berterbangan disatu tempat.
Sayangnya Koji lengah dan sebuah tendangan melayang ketubuhnya. Koji pun terdorong kebelakang dengan keras dan menabrak sebuah pohon.
"Akhh...aduh," kata Koji kesakitan. Punggungnya seperti remuk dan badannya sangat sakit.
Kreek!!
Koji pun jatuh ke tanah karena batang pohon yang ditabraknya tadi tumbang.
Koji memegamgi tangan kirinya yang sangat sakit, akhh! Mungkin patah, sial! Batin Koji.
Koji masih terduduk ditanah sementara dilihatnya beberapa werewolf mulai mendatangi dirinya.
Pedang peraknya terlepas dari tanggannya dan berada lumayan jauh.
"Sial! Segel saja tidak akan cukup untuk memusnahkan mereka," kata Koji sambil mencoba berdiri.
Tapi taklama dirinya meringis menahan sakit diseluruh badannya, terutama punggung dan tangan kirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Special Vampire
VampireDidunia ini kaum manusia membentuk organisasi untuk melawan musuh alami manusia, yaitu kaum vampire. Didunia pun terdapat kekuatan yang akan mengubah kehidupan seorang gadis biasa. "Selamat pagi, Ryota" "Pagi..." ****