Ryota POV
Aku keluar dari ruang guru lalu kulihat Sebastian masih menunggu didepan pintu.
"Ayo," kata ku. Aku berjalan duluan sampai tidak menyadari sesuatu.
"Ryota berhenti," kata Sebastian dari belakang ku. Aku berhenti tak lama kurasakan jari jari Sebastian mengelus leherku. Aku melirik dari sudut mataku.
Sebastian terlihat sedang memejamkan matanya dan jarinya masih di leher ku.
"Sebastian? Apa yang kau lakukan?" Tanya ku. Suara ku menyadarkannya. Sebastian terlihat terkejut lalu menyuruhku berjalan dibelakang nya.
"Ryota berjalan lah dibelakngku dan jaga jarak jangan sampai terlalu dekat," kata Sebastian yang sudah jalan duluan. Aku bingung tapi tetap ku lakukan apa yang dia suruh.
****
Normal POVAkhirnya Ryota sampai dirumah setelah perjalanan yang hening tadi.
"Kak aku pul-" perkataan Ryota langsung terpotong saat Koji langsung berteriak dari dalam rumah dan berlari kearah Ryota.
"Ryotaaaa apa yang kau pirkan hah? Melepaskan kalungmu dengan sembarangan," kata Koji sambil mengguncang guncangkan tubuh Ryota.
"Kak.... kak berhenti," kata Ryota yang masih digoncang oleh Koji. Koji berhenti lalu memandangi adiknya.
"Jelaskan," kata Koji dengan nada menuntut.
"Ok ok duduk dulu tapi," mereka pun duduk disalah satu sofa.
"Aku tidak tahu maksud kak, jelas jelas kalung nya masih disin....i!" Kata Ryota sambil meraba lehernya.
"Hilang.... hilang! Bagaimana bisa?" Tanya Ryota kaget.
"Dari tadi aku menanyakan itu Ryotaa.... kau yakin tidak tahu?" Tanya Koji. Ryota menggeleng.
"Mungkinkah.... hipnotis?" Gumam Koji. Tiba tiba koji menarik Ryota dan membut segel dilantai rumahnya.
"Ryo masuk ke segel itu," perintah Koji. Ryota merasa ragu, tapi Koji adlah kakaknya dan dia tak akan melakukan hal buruk pada nya. Ryota menurut.
"Berlututlah," Ryota mengikuti. Koji meletakkan tangannya diatas kepala Ryota. Koji membaca sesuatu.
Apa yang Kak Koji lakukan? Sudahlah pasti ini demi kebaikanku. Batin Ryota.
Cahaya putih mulai menyelubungi tubuh Ryota. Tak lama cahaya itu memudar.
"Ryota ini akan melindungimu dan saat kau dalam bahaya segerahlah sebut namaku didalam hati mu sebanyak tiga kali," kata Koji sambil membantu Ryota berdiri.
Ryota hanya mengangguk
****
Diatas sebuah pohon yang mengarah kerumah Ryota. Terlihat seorang gadis sedang duduk disalah satu cabang pohon."Kau sangat berusaha ya, tak ku sangka kemampuan mu meningkat..... Koji," kata gadis itu lalu tersenyum.
"Ini pasti seru,"
****
Hari ini Ryota kembali dikawal Dina dan Koji. Rasanya Ryota seperti presiden yang sedang melakukan kunjungan."Kak aku merasa seperti orang penting saja, dikawal oleh dua orang hebat hehehe," kata Ryota. Koji dan Dina hanya tersenyum.
Mereka berjalan menuju kelas mereka. Ryota masih tersenyum, namun saat melihat Mr. Agame dan Rydia yang sedang berjalan berlawanan arah senyum itu runtuh.
"Jangan lupakan tawaran ku," kata Rydia saat mereka berpapasan. Ryota terdiam sementara Rydia tersenyum menang.
Dina dan Koji menengok kearah belakang mereka. Mereka berdua bertatapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Special Vampire
VampireDidunia ini kaum manusia membentuk organisasi untuk melawan musuh alami manusia, yaitu kaum vampire. Didunia pun terdapat kekuatan yang akan mengubah kehidupan seorang gadis biasa. "Selamat pagi, Ryota" "Pagi..." ****