Ternyata satu sekolah dengan kakak nya sangatlah tidak nyaman. Kakak nya itu selalu saja mengikutinya.
"Kak Koji tidak punya kerjaan lain apa? Mengikutiku terus," kata Ryota jengah sambil melihat Koji yang sedang bersembunyi diantara para siswa.
"Tenang lah Ryo, Koji itu sangat sayang dengan mu. Makanya dia seperti itu walaupun aku akui ini terlalu berlebihan. Bersembunyi dicela tenda, cela stand, dibalik badan siswa dan lainnya," kata Dina saat mengingat ingat tempat persembunyian Koji.
"Bagaimana dengan ibumu?" Tanya Dina. Ryota menggeleng.
"Tapi aku yakin ibu pasti baik baik saja. Dan... kenapa kau juga ikut ikutan menempel dengan ku?" Tanya Ryota. Dina gugup jadi dia pergi dengan alasan memeriksa perlengkaan lainnya.
Sekolah Ryota hari ini mengadakan acara ulang tahun sekolah. Setiap kelas berlomba lomba membuat stand sebagus mungkin dan menjual berbagai barang dan makanan.
Namun dari tadi Ryota sama sekali tidak melihat Sebastian dan Meiji. Semua teman sekelasnya ada kecuali mereka berdua.
Kemana Sebastian dan Meiji? Mereka belum kelihatan. Batin Ryota sambil celingak celinguk.
Saat Ryota membalikkan badan, dia dikagetkan oleh sesosok cowo."Se- sebastian! Jangan muncul tiba tiba dong," kata Ryota kesal. Sebastian dan Meiji terkekeh. Tak lama datang Rydia bersama Mr. Agame.
Kenapa mereka selalu saling lempar tatapan tak suka saat bertemu? Aneh. Batin Ryota sambil memperhatikan Meiji, Sebastian, Mr. Agame, dan Rydia.
"Jadi ini anak baru di kelas mu Ryo?" Tanya Rydia sambil memandang Meiji dan Sebastian remeh. Ryota mengangguk.
"Kami tidak akan segan segan dengan kalian," kata Sebastian tenang. Ryota makin bingung apa lagi posisinya berada ditengah tengah mereka.
Kak Koji mana sih? Dina juga lagi ilangnya lama banget. Someone, help me! Batin Ryota. Perasaan nya makin tidak enak saja.
Dina yang mrlihat itu langsung buru buru menghampiri Ryota dan menyerobot disamping Ryota. Dina menatap tajam pada mereka berempat.
"Ryota bantu aku yuk angkat barang barang," kata Dina sambil menarik Ryota menjauhi empat orang itu.
"Din, makasih ya kmu datang disaat yang tepat tadi," bisik Ryota saat menjauhi keempat orang itu.
Ditempatnya empat orang tadi masih saja melemparkan pandangan remeh dan tajam pada orang dihadapan masing masing.
"Kalian para anjing jelek tidak akan bisa mengambilnya," kata Meiji sinis. Mr. Agame terkekeh.
"Percaya diri sekali kalian. Aku bisa saja mengalahkan kalian, mau coba?" Tanya Mr. Agame sombong.
Sebastian menarik tangan Meiji yang akan menyerang Mr. Agame dan Rydia.
"Jangan iji, ini terlalu ramai dan juga jangan terpancing," kata Sebastian lalu mereka berlalu dari kedua orang itu.
****
Ryota, Dina dan Koji pulng bersama. Sebenarnya Dina memaksa ikut pulang bareng karena takut terjadi sesuatu dengan Ryota. Tapi dasar Dina keras kepala, walaupun sudah di tolak masih saja mengotot."Tidak terjadi apa apa kan?" Tanya Ryota yang berdiri ditengah tengah.
"Kita belum sampai rumah dan.." perkataan Koji terpotong lalu dia memandang Dina.
"Din kau merasakannya?" Tanya Koji yang mendapat anggukan dari Dina.
"Berdiri dibelakang kami!" perintah Koji. Ryota yang bingung hanya menurut saja. Kini Ryota dilundungi oleh Dina dan Koji. Tak lama terlihat seseorang turun dari atap rumah dan dia mengenakan jubah hitam!
Dia lagi? Batin Ryota.
Koji dan Dina memperhatikan sekeliling lalu melihat satu orang berdiri di atap rumah dan di atas tiang listrik.
"Koji mereka bertiga," kata Dina. Koji mengangguk.
"Baiklah jangan berbasa basi lagi," kata orang itu lalu mereka bersamaan membuka jubah hitam mereka.
Ryota POV
Mereka? Gak mungkin! Rasanya bola mataku ini seperti ingin melompat dari mataku saat mengetahui siapakah yang menjadi lawan kami.Rydia, Mr. Agame dan kalau tidak salah cowo itu yang kulihat siang hari disekolah.
Tapi mengapa Kak Koji dan Dina tidak terlalu kaget?
****
Normal POV
"Bagaimana? Penyamaran kami bagus kan Ryo," tanya Rydia. Mr. Agame dan cowo itu turun dan berdiri disamping Rydia."Oh iya kenalkan ini teman ku, Seoirse," kata Rydia menunjuk pada cowo yang Ryota lihat siang hari di sekolah.
"Kami tidak peduli dengan nama kalian," kata Koji lalu membuat segel dan melemparjan segel itu pada Seoirse. Dengan cepat Seoirse menghindar.
Buuum! Segel itu mengenai mobil yang terparkir di belakang Seoirse. Ryota bingung dengan Kakak nya.
Sejak kapan dia bisa melakikan itu? Batin Ryota. Tapi Ryota tidak mau menanyakan disaat seperti ini. Dia hanya bungkam sambil memperhatikan kakak nya dan Dina yang melindunginya.
"Boleh juga kalian tapi..." kata Rydia lalu muncul didepan Dina. Rydia mencakar dada Dina dengan kukunya yang entah sejak kapan memanjang.
Ryota memekik tertahan. Dina jatuh kebelakang lalu mengeluarkan sebuah belati. Dia pun bangun kembali.
Sedangkan Koji, berhadapan dengan Seoirse yang sudah berubah menjadi makhluk seperti anjing serigala namun labih besar. Koji membuat banyak segel dan melemparkan nya pada Seoirse. Serangan pertama meleset, kedua dan tida pun meleset. Tapi saat Seoirse berlari kearah Koji. Tiba tiba dia berhenti ternyara Seoirse masuk kedalam segel yang dibuat Koji tanpa sepengetahuannya. Cahaya dari segel itu membakar Seoirse yang menjadikan dia meraung raung.
Ryota masih saja memperhatikan pertarungan, dia tidak menyadari kedatangan Mr. Agame. Mr. Agame mencakar tangan kanan Ryota. Ryota mengaduh. Perhatian Dina teralihkan.
"Ryota!" Dina berlari keaeah Ryota dan menghunuskan belatinya pada Mr. Agame. Belati itu hanya bisa menggotes sedikit bagian perut Mr. Agame namun darah yang keluar sangatlah banyak.
"Sebaiknya kalian pergi, selah satu dari kalain sudah sekarat," kata Koji setelah berlari kearah Ryota dan berdiri didepannya. Rydia melihat Seoirse yang sudah terbaring lemah di tanah dengan beberapa bulu terbakar dan luka pada tubuhnya.
Seketika angin berhembus membawa daun daun kering. Angin mereda bersamaan Seoirse, Rydia dan Mr. Agame yang menghilang dari tempat kejadian.
"Mereka kabur, ayo pulang Ryota dan dirimu terluka," kata Koji sambil membantu Dina berdiri dibantu Ryota.
****
To Be ContinueTerimaksih yang sudah baca dan vote ya. Kutunggu vote dan comment kalian. Saran dan kritik juga boleh.
Byee~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Special Vampire
VampireDidunia ini kaum manusia membentuk organisasi untuk melawan musuh alami manusia, yaitu kaum vampire. Didunia pun terdapat kekuatan yang akan mengubah kehidupan seorang gadis biasa. "Selamat pagi, Ryota" "Pagi..." ****