Enemy

3.3K 278 64
                                    

Author Pov

Flashback

Seorang namja berparas tampan berlari terengah di tengah gelap malam. Langit Seoul yang mendung disertai kilat tampaknya tak kuasa menahan berat uap air lagi. Gerimis mulai turun membasahi badan namja tersebut. Namja bernama Kim Seokjin atau yang lebih sering dipanggil Jin itu berusaha kabur dari beberapa orang, atau lebih tepatnya makhluk, yang mengejarnya. Ia bisa saja menyerang makhluk tersebut, namun tidak hari ini. Tidak di tengah kota Seoul. Saat ini lebih aman baginya untuk kabur dan menyelamatkan diri.

Dengan cepat Jin berlari masuk ke sebuah bis. Untungnya bis itu segera berjalan dan meninggalkan makhluk, yang mengejarnya. Jin menghembuskan nafas lega dan duduk di salah satu kursi penumpang. Jin mengedarkan pandangannya dan menatap seorang yeoja yang duduk di kursi penumpang paling belakang. Ia mengenal yeoja itu. Matanya membulat, dia yeoja tadi, yeoja yang sama-sama dikejar. Beruntung ia bertemu dengan yeoja itu di bis.

Mata Jin tidak lepas dari yeoja yang tengah menyandarkan kepalanya di kaca bis. Yeoja itu tampak sangat kelelahan dan matanya terpejam. Keringat meleleh dari kening hingga leher yeoja tersebut. Bahkan dari kejauhan, Jin bisa melihat yeoja itu bernafas dengan sangat cepat. Ia pasti ketakutan, batinnya.

Awalnya Jin merencanakan sesuatu sendirian. Ia berniat mengikuti dimana musuhnya untuk menemukan orang yang harus ia lindungi. Benar, setelah kesana kemari ia membuntuti musuh, Jin menemukan hal aneh. Yeoja itu terus ditempeli musuhnya, seolah dicurigai. Sejak itu, Jin yakin yeoja itu adalah orang yang ia cari.

"Kau mau kemana?" tanya Jin pada yeoja berambut kemerahan itu.

Yeoja bernama Park Cherry itu tersentak dan langsung membuka mata. Ia kaget setengah mati melihat Jin sudah berdiri di depannya. Namja yang tidak ia kenal sama sekali.

"Ini dimana?" tanya Park Cherry saat menyadari bis telah berhenti di stasiun. Ia sudah kelewatan beberapa halte.

"Pemberhentian terakhir. Aku pikir kau tertidur jadi aku membangunkan kamu," kata Jin.

Park Cherry mengambil tas dan menyandangnya. Tanpa memandang ke arah Jin ia keluar dari bis. Ia menyeka keringat dingin di keningnya kemudian berjalan ke ruang tunggu. Sesekali ia menoleh ke kanan kiri, memastikan tak ada lagi orang yang mengikutinya. Dalam hati ia berusaha menenangkan diri karena Jin, namja yang baru ia temui di bis terlihat sedang berjalan di belakangnya. Ya, setelah menemukan yeoja itu, Jin tidak mau melepaskannya begitu saja.

"Ayo kita makan teokbokki," kata Jin pada Park Cherry. Ia berhasil menyamai langkah Park Cherry yang lumayan cepat.

"Aku tidak berbicara dengan orang asing, mian," kata Park Cherry cepat.

"Aku bukan orang asing. Aku hanyaa..hanya ingin menjadi teman kamu. Ya, chingu!" Jin berusaha mengambil hati Park Cherry, tetapi tidak semudah itu.

"Aku akan berteriak jika kau masih mengikutiku," ujar Park Cherry.

"Jangan takut kepadaku! Bukan aku yang seharusnya kamu takuti. Ada makhluk lain yang harus kamu waspadai,"

"Aku tidak mengerti apa yang sedang kamu bicarakan!"

"Ayo makan bersama. Aku akan menceritakan semuanya," kata Jin.

"Mianhae, aku harus pergi," kata Park Cherry.

Kembali Park Cherry berlari. Sungguh ia tidak merasa aman saat ini. Entah siapa namja tadi, yang jelas ia hanya ingin pergi dari hadapan namja itu. Sekuat tenaga Park Cherry berlari menembus keramaian stasiun. Ia merindukan Park Jimin, adiknya yang selalu menjadi guardian angel. Ia menyesal sudah pergi ke Seoul seorang diri.

Werewolf Boys [BTS FANTASY-END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang