Author Pov
Kyurie membiarkan tas dan syalnya begitu saja di lantai. Ia berjalan dengan limbung menatap foto besar yang terpajang di tembok kamarnya. Ia menatap gambar dirinya yang begitu cantik.
"Kenapa kau tersenyum Nam Kyurie? Seharusnya kau menangis," gumamnya. "Kau benar-benar menyedihkan,"
Kyurie memukul gambar wajahnya dan beralih ke depan cermin. Disibaknya rambut yang menutupi leher. Ia menatap bekas luka gigitan Jae Joong dengan geram. Ia menyentuh luka itu, dan merasakan perih menyerang. Ia memejamkan mata, pikirannya menerawang.
"Kenapa aku menceritakan semuanya pada Yoongi? Ia sama sekali tidak bicara," gumam Kyurie lagi. "Kenapa harus Park Cherry?"
Kyurie membuka mata dan mencoba mengingat semuanya yang terjadi. Yoongi tiba-tiba mencarinya, tetapi membawa kabur Cherry. Kim Jae Joong, tatapan dan sentuhannya pada Cherry. Mungkinkah...
Kyurie menggeleng tak percaya. Kemudian ia ingat lagi, asal usul Park Cherry sangat tidak jelas. Bisa jadi dia adalah orang yang dicari Kim Jae Joong. Kyurie menghentakkan tangannya di atas meja.
"Park Cherry... benarkah kau?"
Kyurie berlari meraih tas dan mengambil hape. Ia memanggil sebuah nomor.
"Yoongi ya, kau dimana?" tanya Kyurie.
"Noona?"
"Jawab aku!" teriak Kyurie.
"Busan," sahut Yoongi.
"Busan? Wae Busan?" tanya Kyurie. "Aahhh, kau bersama Park Cherry sekarang?"
"Anni, aku tidak bersamanya," kata Yoongi menyangkal.
"Jawab aku Yoongi, apakah Park Cherry adalah orang yang dicari oleh Jae Joong Oppa?" tanya Kyurie. Tangannya menggenggam hape dengan sangat erat. Yoongi terdiam, tidak menjawab pertanyaan Kyurie. "Kenapa kau tidak memberitahuku Yoongi?"
Kyurie mematikan teleponnya dan terdiam. Ia mulai terisak sambil memeluk lututnya. Ia sudah berjanji untuk menemukan orang itu lebih dulu. Yah, ia benar-benar tidak bisa membiarkan vampir Kim Jaejoong mendapatkan apa yang ia mau.
***
Matahari sudah tinggi ketika Cherry keluar dari tenda. Ia tidak mendengar suara apapun dari luar tenda. Matanya memandang ke sekitar dan hanya mendapati Heoseok seorang diri di depan api unggun yang telah padam. Cherry, ragu-ragu mendekati Heoseok. Ia satu-satunya namja yang paling jarang mengobrol langsung dengannya.
"Dimana yang lain?" tanya Cherry.
Heoseok menatap Cherry dengan pandangan tak bersemangat. Ia memainkan kayu sisa api unggun dan membuat debu berserak. Cherry meraih kayu tersebut dengan kesal karena ia jadi batuk-batuk dibuatnya.
"Kau kesal karena harus menjagaku disini?" tanya Cherry. "Kau bisa pergi kalau begitu,"
"Anni, aku lebih suka disini daripada ikut dengan mereka," kata Heoseok.
"Mereka dimana?"
"Latihan fisik," kata Heoseok. "Mereka sepertinya mau perang. Setiap kali kesini berlarian mengitari bukit dan gunung,"
"Kau tidak ikut?"
"Untuk apa aku ikut jika aku hanya dijadikan umpan,"
"Umpan?" tanya Cherry tak mengerti. Kedua alisnya hampir bertautan.
"Ne. Aku harus menjadi Shim Daegil dan mendekati Kim jaejoong. Aah bisa kau bayangkan itu yang terburuk dalam menjadi werewolf,"
"Itu bukanlah yang terburuk. Aku rasa, tidak bisa melakukan sesuatu sepertiku inilah yang terburuk. Aku benar-benar ingin membantu kalian," kata Cherry. "Ehhmm, apa saja yang kalian lakukan disini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Werewolf Boys [BTS FANTASY-END]
FanfictionFollow sebelum baca ❤ Jangan lupa vote dan komentar yaa biar makin semangat!!! *** Aku tak menyangka!!! Selama ini aku tidak pernah mendengar mitos apapun disini. Namun ternyata mereka nyata. Makhluk yang kukira hanya bagian dari khayalanku itu tern...