Jimin PoV
Aku membuka pintu kamar Yoongi Hyung dan melihat Cherry Noona sedang terlelap. Apakah ia tidur? Aku mendekatinya dan duduk di tepi ranjang. Kutatap wajah cantiknya, wajah yang menyimpan berjuta luka. Noona, apakah Noona sudah tahu semuanya? Mianhae, Noona harus menghadapi semua ini.
Kusibak rambut Cherry Noona yang menutupi sebagian wajah. Ia berkeringat, badannya demam. Aku menarik selimut dan menutupi tubuhnya. Cherry Noona bergerak dan membuka mata. Ia menatapku dan langsung menjauhiku.
"Noona, ini aku Jimin," kataku. "Park Jimin,"
Tubuh Noona bergetar, wajahnya memerah dan ia mulai menangis. Aku mendekatinya. "Noona, Noona baik-baik saja?"
Ia menggeleng. "Tidak! Aku tidak baik-baik saja. Badanku sakit semua! Kepalaku pusing. Aku...,"
"Gwenchana... Noona. Sekarang Noona baik-baik saja. Eehhmm? Ada aku disini," kataku. Aku memeluk tubuh Noona dan ia sesenggukan dadaku. Ia melingkarkan tangannya ke tubuhku dengan erat. Ia pasti sangat ketakutan. Aaahh Noona.
"Jimin, Jimin aahh..." isak Cherry Noona.
"Ne Noona. Aku disini. Noona bisa menangis sepuas hati Noona. Eehhmm? Kkokjeongma, aku tidak akan membiarkan mereka mendekati Noona lagi,"
Ia menangis di pelukanku lebih dari setengah jam dan akhirnya melepaskanku. Ia tertunduk dengan rambut berantakan menutupi wajahnya yang basah karena air mata. Aku mengangkat wajahnya dan menghapus air mata di pipinya. Ia terisak dan menyentuh tanganku.
"Jimin, mianhae..." katanya tanpa menatapku.
"Kenapa Noona minta maaf. Noona tidak bersalah padaku,"
"Anni...aku sudah mencuri masa waktumu. Seharusnya kau menikmati masa mudamu dan bermain sepuasnya, tetapi kau...kau menghabiskannya untuk mengkhawatirkanku. Aku juga sudah mencuri Eomma dan Appa darimu. Seharusnya kau tidak membagi Kasih sayang mereka dengan orang lain. Karena aku...eehh Jimin mianhae," kata Cherry Noona.
"Apa yang Noona katakan? Noona tidak perlu minta maaf kepadaku. Lihat aku, Noona. Aku baik-baik saja. Aku bisa melakukannya. Aku...kami semua akan menjaga Noona. Jangan khawatir," kataku. Aku memeluk Noona sekali lagi. Badannya benar-benar panas. Ia harus minum obat dan tidur. "Noona harus minum obat dan tidur,"
Aku membuka tasku dan mengambil obat yang sudah kupersiapkan dari rumah. Obat anti depresi milik Noona yang sudah sering ia minum. Aku sedikit memaksakannya agar ia mau meminum obat itu.
"Noona tidurlah. Besok lagi kita pulang," kataku.
Aku menyelimuti tubuhnya dan berharap ia cepat tidur. Tetapi, matanya terus terbuka.
"Noona, apa yang Noona pikirkan?" tanyaku. Ia menggeleng. "Tidurlah, aku akan menemani Noona sampai terlelap,"
"Dadaku sakit sekali. Ia berdenyut dan rasanya nyeri," kata Cherry Noona.
"Dada?" tanyaku panik. Baru kali ini Noona mengeluh sakit pada dadanya. Cherry Noona menarik tanganku dan meletakkannya di atas dadanya. Kenapa ia melakukan itu?
"Aku tidak bisa tenang Jimin. Sakit sekali. Tolong tenangkan aku,"
"Ah, ya," kataku gugup. Aku pernah melihat ini sebelumnya. Waktu Noona masih kecil, ia sering menangis tidak jelas. Eomma menidurkannya dengan cara menepuk dadanya berkali-kali secara perlahan. Pasti ini yang Noona inginkan dariku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Werewolf Boys [BTS FANTASY-END]
FanficFollow sebelum baca ❤ Jangan lupa vote dan komentar yaa biar makin semangat!!! *** Aku tak menyangka!!! Selama ini aku tidak pernah mendengar mitos apapun disini. Namun ternyata mereka nyata. Makhluk yang kukira hanya bagian dari khayalanku itu tern...