Azmi POV
Bismillah...
Ucapku sebelum datang membawakan nampan berisikan air minum untuk tamu yang ditunggu tunggu.
"Silahkan" ucapku masih dengan tunduk
"Wah cantik ya Azmi" ucap seorang wanita paruh baya
Aku masih menunduk dan berdebar, itukah suara calon mertuaku?
"Ami, sini duduk disini" ucap Ibu
Aku mengikuti masih dengan tertunduk. Aku melihat laki laki itu dalam tundukku, meskipun hanya bagian bawah.
"Nah, Ami ini Ibu Widya dan Bapak Husen dan ini Sultan" ucap Bapak memperkenalkanku, aku perlahan menegakkan kepala perlahan dan memandang kearah mereka. Pertama Ibu Widya, cantik dan elegan, senyum ramahnya membuat tennag. Lalu pandanganku beralih pada pria disebelahnya terlihat tegas dan berwibawa dialah Bapak Husen, pandanganku beralih menuju laki laki yang terlihat trendi dari cara berpakaiannya, wajahnya tampan sungguh tidak seperti yang aku pikirkan. Namun tatapan matanya yang tajam serta bibirnya yang seakan enggan menampakan keramahan membuatku berdegup, sepertinya dia tidak menginginkan semua ini.
"Ami ini anak bontot kami, kakaknya Juna sudah menikah dan memiliki anak. Ami lulusan D3 keperawatan, tapi kegiatannya sekarang berjualan online" jelas Bapak
"Kalau keluarga kami Mas, tidak memikirkan itu apapun pekerjaan dan pendidikan hanya sebuah duniawi, kalau kami lebih mencari istri yang benar benar bisa menjadi istri. Maaf, apa Azmi keberatan jika kami ingin mendengar Azmi membaca Al Quran?"
Entah kenapa aku jadi terkejut, aku tidak berpikiran bahwa aku akan dites mengaji. Namun aku dapat mengendalikan keterkejutanku dan mengangguk memberitanda setuju.
"Azmi baca surat ini ya, satu atau dua ayat saja" ucap Ibu Widya sambil memberi Al Quran kepadaku
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍۢ وَٰحِدَةٍۢ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًۭا كَثِيرًۭا وَنِسَآءًۭ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًۭا
"Wahai manusia, bertaqwalah kamu sekalian kepada Tuhanmu yang telah menjadikan kamu satu diri, lalu Ia jadikan dari padanya jodohnya, kemudian Dia kembangbiakkan menjadi laki-laki dan perempuan yang banyak sekali." [QS. An Nisaa (4):1].
"Subhanallah, Azmi bukan hanya cantik fisik tapi juga insyaallah istri yang sholehah. Bagaimana Azmi? Apa kamu menerima lamaran ini?" Ucap Ibu Widya dengan santun
Mataku memutar memandang sekelilingku, bingung harus menjawab apa "Maaf bukannya ini hanya perkenalan?" Ucapku tiba tiba membuat semua menatapku tajam
"Ami, semua adalah perkenalan, kalian akan lebih mengenal lagi jika sudah sah menjadi suami istri" terang Bapak
"Em, begini saja mungkin Azmi butuh berpikir, bagaimana kalau minggu depan kami kembali lagi untuk menanyakan jawaban Azmi. Jika Azmi bersedia kita tentukan hari pernikahannya tapi jika tidak kita masih bisa menyambung silaturahmi" ucap Ibu Widya yang seakan mengerti keadaanku
Bapak Husen yang sedari tadi banyak diam akhirnya menutup pertemuan ini dengan pamit, mereka semua pamit pulang dan minggu depan akan kembali menagih jawabannku. Entah jawaban apa yang akan aku berikan, aku sendiri belum tahu.
Kembali tatapanku bertemu dengan tatapan mata laki laki itu, sama seperti tadi tatapan mata itu masih tajam dan menusuk seakan menghalangiku menatap kedalam hatinya.
-------
Bersambung lagi....
Sampai sini dulu ya para readers keceh...Voment nya ditunggu
Terimakasih yang sudah baik hati mau membaca apa lagi voment...19Juni2016
KAMU SEDANG MEMBACA
3 Dara
Spiritual"Mencintai adalah hal mudah untuk siappun, namun mungkin itu terlalu sulit untukku.." (Nadia Arnesta,25 tahun) "Dicintai adalah impianku,sesimple itu namun tidak sesimple itu untukku.." (Azmi Atifa, 25 tahun) "Dicintai dan mencintai adalah hal mulia...