Manis

555 29 0
                                    

Author POV

"Selamat pagi sayang"
Ucap seorang laki laki dari arah belakang dan seketika memeluk Naya

"Astagfirullah Mas, ngagetin aja. Selamat pagi juga Mas" ucap Naya membalas sapaan suaminya

"Masak apa?"

"Emmp.. yang ada dikulkas aja"

Tiba tiba mereka dikagetkan dengan suara Ayah Naya yang tiba tiba datang
"Ayah belum sempat berbelanja jadi pasti bahan bahan nya kurang ya Nay?"

"Eh, Ayah" Naya langsung melepas dekapan tangan Adi di pinggangnya "Ga kok Yah, ini masih cukup. Nanti siang Naya yang belanja"

"Ya sudah Ayah mau ngasih makan si jagur dulu ya"
Ayah Naya meninggalkan anak dan menantunya untuk memberi makan peliharaannya.

"Huhf.. kamu Mas malu kan sama Ayah"

"Kenapa malu? Kan kita suami istri, lagian juga Ayah pasti ngerti"

Naya mematikan kompor dan berbalik kerarah suaminya, "Mas, aku ga tau kenapa tapi aku senang kamu kembali lagi seperti dulu"

Adi hanya tersenyum dan mengecup kening Naya lama.

-----
"Hallo"

"..."

"Ia ada apa?"

"..."

"Senin rencananya, tapi kemungkinan mau lanjut cuti nih"

"..."

"Udah lah Bro, ga kasian sama Ami? Kemarin terakhir gw nganter lo, Ami keliatan khawatir banget"

"..."

"Eh, Ami itu wanita yang baik"

"..."

"Ok, kalau ada apa apa jangan hubungin gw ya.. gw mau honeymoon yang kedua nih"

"..."

"Sial, udah ya... pulsa gw abis nih"

Pembicaraan Adi dan Sultan terputus ketika Naya menghampiri Adi dengan secangkir teh.

"Siapa Mas?" Tanya Naya yang lalu duduk disebelah Adi

"Oh, itu si Sultan" Adi menerima cangkir berisi teh dari tangan Naya dan menyeruputnya sebelum menaruh di meja keci dekatnya.

"Aku udah lama ga ketemu Ami, apa kabarnya dia ya Mas?"

"Sepertinya ga terlalu baik" jawab Adi seketika membuat Naya menoleh bingung

"Maksud Mas ?"

"Aku kenal Sultan dan Ami, Sultan itu laki laki yang akan mempertahankan pendiriannya, sama seperti Ami. Sayangnya mereka hanya berdiri diatas pendiriannya masing masing"

"Maksud Mas, Ami tidak bahagia?" Tanya Naya bingung

"Aku tidak tahu, karena apa yang kita lihat mungkin tidak seperti yang dirasakannya" Adi menoleh kearah istrinya, ditatapnya dalam dalam dan lagi lagi hatinya luluh lantah melihat seorang bidadari hatinya.

Naya menatap Adi bingung, "Mas.. Mas Adi.. " panggil Naya berusaha mengembalikan kesadaran Adi.

Adi mengecuk punggung tangan Naya,kening, pipi dan berhenti tepat di depan bibirnya. Naya menunggu tapi seperti patung Adi hanya terdiam. Naya mengambil alih kali ini, ia memajukan wajahnya dan menangkup wajah Adi. Terasa begitu manis tapi di sisi lain Naya merasa sebuah kesedihan dan hampa. Naya melepas pagutannya dan merasakan pipinya basah, ditatapnya Adi dan mendapati laki laki itu terisak.

"Ada apa Mas?"

Adi tidak menjawab hanya memeluk Naya erat.

"Ada apa Mas?"

"Maafkan aku Naya" suara Adi terisak

Naya yang bingung dengan sikap suaminya hanya bisa membawanya kedalam dekapan.
Naya merasa ada pedih yang ditahan oleh Adi dan kini meluap begitu saja.

-----------

"Selamat pagi Ayah" sapa Naya dengan wajah sumringahnya

"Pagi sayang.."

"Ayah mau berangkat?"

"Kamu mau ikut?"

"Boleh " Naya tersenyum penuh harap, hari ini seperti biasanya Ayah Naya akan melihat perkebunannya.

"Kalian mau kemana?" Tanya Adi yang tiba tiba muncul

"Mau ke kebun, kamu mau ikut?"

"Boleh"

Mereka bertiga berjalan kaki karena memang tidak terlalu jauh jarak rumah dan kebun. Naya dan Adi menikmati suasana dan cuaca yang jarang mereka dapati di Ibu kota.

"Mas, kalau kita tia nanti kita tinggal di sini saja ya"
Ucap Naya sambil menggandeng tangan Adi. Adi hanya tersenyum menjawab pertanyaan Naya.

"Mungkin tuamu dan tuaku tidak bersama lagi Nay..."

-------
Bersambung lagi ya...
Makasih voment nya...
14sept2016

3 DaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang