Author POV
"Mungkin nanti kamu akan terbiasa.." kata kata itu selalu terngiang dalam benak Naya. Seakan sebuah kalimat perpisahan yang sangat menyakitkan.
"Nay, sarapan Mama sudah siap?" Ucap Bapak mertua Naya
"Nay.... Naya..." panggilnya lagi karena yang ditanya belum menjawabLaki laki itu menepuk pundak Naya, "Eh, Pa ! Ada apa?" Ucap Naya kaget
"Kamu kenapa Nay???" Tanya nya lagi
"Ah, ga ada apa apa kok Pa" jawab Naya berusaha menutupi kegundahannya
"Nay, Bapak ini kan juga Bapakmu juga, kalau ada apa apa kamu bisa cerita sama Bapak"
"Naya baik baik aja kok Pa, mungkin lagi kangen sama Ayah aja"
"Kalau gitu kamu tengok Ayahmu, mungkin dia juga rindu"
"Ia Pa, nanti Naya tanya Mas Adi dulu. Oh ia ini sarapan Mama, Naya sudah siapkan"
"Ya sudah, Bapak ke kamar dulu ya"
Ucap Bapak sambil membawa nampan berisi sarapan untuk istrinyaAdi duduk di kursi ruang makan keluarganya, suasana hening sampai sebuah tanya terucap "Akhir minggu ini Aku mau ajak kamu ke Bandung, kamu mau kan?"
"Bandung? Ia, udah lama kan kita ga nengok Ayah, sekalian kita liburan" ucap Adi
Entah kenapa Naya melihat gelagat aneh Adi, meskipun inilah Adi yang dulu yang selalu mencintainya dan mewujudkannya dengan tindakan.
"Tapi Mama? Siapa yang jaga Mama kalau kita ke Bandung?" Naya terlihat khawatir dengan kesehatan Ibu mertuanya yang masih belum pulih
"Jangan pikirkan itu Nay, berangkatlah tadi kamu bilang kamu rindu Ayahmu bukan? Dan sepertinya kalian memang butuh liburan bersama" ucap Bapak yang tiba tiba datang menghampiri Naya dan Adi
"Tapi Pa" dari nada bicaranya Naya tampak tidak yakin
"Bapak yang akan menjaga Mama, kamu tidak perlu khawatir"
Naya menatap Bapak mertuanya dari raut wajahnya terlihat sungguh sungguh dan lagi pula mungkin ini kesempatan Naya untuk memperbaiki hubungan mereka.
"Baiklah Mas, besok kita ke Bandung"
-----------------
Keesokan harinya"Ia istirahat Bro, ga usah mikirin kerjaan terus"
"..."
"Ia cuma 2 hari, nanti kalau ada apa apa kabarin aja ya.. kalau ga di respon berarti lagi sibuk.. hahahahahaha"
"..."
"Ok, salam buat Ami"
"..."
Adi menutup sambungan telponnya, ditatapnya Naya yang masih sibuk mempersiapkan keperluan mereka. Inilah Naya wanita kuat yang selama ini selalu setia bukan hanya padanya tapu juga keluarganya.
"Mas, sudah siap"
"Oh, ia.." Adi menghampiri Naya dan menatapnya dalam, dengan hitungan detik tangan Adi sudah merangkul Naya, Naya yang terlihat kaget tidak melakukan apa apa hanya menerima perlakuan Adi.
"Mas, kita berangkat sekarang?" Tanya Naya
"Oh, ia.. kita berangkat sekarang"
Setelah pamit pada orang tua Adi, Naya dan Adi berangkat menuju Bandung. Memang Naya asli keturunan Jawa tapi sudah 5 tahun setelah Ibu nya meninggal Ayahnya pindah ke Bandung.
Di dalam mobil Adi menggenggam tangan Naya erat. Bukannya merasa senang tapi Naya malah merasa ada yang disembunyikan Adi.
"Ada apa?" Tanya Adi tiba tiba memecah keheningan
"Ah, ga Mas ! Cuma terasa berbeda aja, belakangan ini kamu lebih menjauh dari aku, tapi tiba tiba kamu muncul kembali seperti dulu" ucap Naya jujur
Adi mengecup punggung tangan Naya, "Dan apa kamu merasa terganggu dengan semua ini?"
"Bukan begitu Mas, hanya saja seperti sesuatu akan terjadi" ucap Naya dalam hati, "Tidak Mas, aku senang" yang keluar dari mulutnya justru kebalikannya
Sekitar 4 jam perjalanan sudah mereka tempuh, kira kira 10 menit lagi mereka sampai dirumah orang tua Naya.
"Alhamdulillah sampai juga"
"Ia, ayo kita turun mungkin Ayah sudah menunggu"
Adi membantu menurunkan koper bawaan mereka dan masuk kedalam rumah.
"Assalamualaikum Ayah!" Panggil Naya dengan suara riang
"Waalaikum salam" jawaban dari dalam rumah, tidak lama kemudian keluarlah sosok lelaki paruh baya yang wajahnya sangat mirip dengan Naya.
"Ayah" Naya langsung memeluk Ayahnya yang baru saja memperlihatkan wajahnya
"Ayo masuk dulu, kalian pasti lelah"
Naya dan Adi masuk kedalam rumah, rumah itu terlihat begitu hangat karena didalamnya banyak sekali foto keluarga, Naya, Ibu, Ayah dan Raka adik Naya.
"Kalian bersih bersih dulu ya.. Ayah panaskan makanan"
Ayah Naya memang tinggal sendiri dan memasak adalah hal yang biasa ia kerjakan, namun setiap 3 hari sekali ada Bi Sumi yang datang mencuci pakaian dan bersih bersih.
-------------------------
Bersambung dulu ya..
Next part nya ditunggu..
Makasih like nya
27Agustus2016
KAMU SEDANG MEMBACA
3 Dara
Spiritual"Mencintai adalah hal mudah untuk siappun, namun mungkin itu terlalu sulit untukku.." (Nadia Arnesta,25 tahun) "Dicintai adalah impianku,sesimple itu namun tidak sesimple itu untukku.." (Azmi Atifa, 25 tahun) "Dicintai dan mencintai adalah hal mulia...