Pengabdian

525 30 0
                                    

Azmi POV

"Abang makan ya.. setelah itu minun obat" ucap Azmi sambil mempersiapkan makanannya
"Oh ia Bang, ini minum obat sebelum makannya"

Sultan tidak memperdulikan Azmi yang sudah menyodorkan obat untuk diminum.

"Abang, main hp nya udahan dulu ya, minum obatnya"

Sultan masih tidak bergeming

"Sabar Azmi suamimu tidak tuli hanya ia sedang mengujimu" ucap Azmi dalam hati

"Abang..." belum sempat Azmi berucap Sultan mengalihkan pandangannya menatap Azmi sekarang.

"Bisa tidak kalau tidak ucah cerewet nanti saya akan minum obat itu, jadi tidak usah mengganggu saya"
Ucap Sultan ketus

"Ya Allah sampai kapan Abang terus begini?"

"Maafkan Ami, Bang! Ami hanya ingin Abang cepet sembuh" Azmi meletakan obat Sultan di atas piring pasien. Azmi memutuskan untuk pergi dari kamar itu, hatinya teriris sampai kapan dia harus mendapatkan perlakuan seperti ini? Apa salahnya?

Tanpa terasa bulir air mata mulai mengalir tanpa dapat dibendung lagi. Azmi menangis terisak sebisanya hatinya sakit dan lelah. Isakan itu terhenti ketika sebuah sentuhan menyentuh kepalanya mengusap punggungnya. Azmi menegakkan kepalanya dan mendapati kedua mertua nya ada dihadapannya.

Secepatnya Azmi mengelap sisa air mata yang masih mengalir di pipinya.
"Mamah?"

Mamah mertuanya pun langsung memeluk tubuh Azmi dan berbisik, "Maafkan Mamah sayang"

Azmi melepas pelukannya,"Untuk apa Mah?"

"Untuk air matamu yang menetes"

Azmi tersenyum menyembunyikan isi hatinya, " Mamah sudah salah faham pasti, Ami menangis karena sedih Bang Sultan masuk rumah sakit. Ami sedih karena belum bisa menjadi istri yang baik, lalai sampai Bang Sultan masuk rumah sakit"

Mamah mertuanya mengelus bahu Azmi, "Ia, maaf kalau mamah salah ya nak. Ayo kita masuk"

Azmi bersama mertuanya masuk kedalam kamar inap Sultan, ditengoknya anak laki lakinya masih sibuk dengan smart phone di tangan.

"Ya Allah, masih sibuk juga?"
Teriak Mamah membuat Sultan menoleh

"Mamah.."

Mamanya mendekat dan duduk di dekat ranjang Sultan.
"Ini tuh teguran untuk kamu Sultan, tapi sepertinya kamu tidak sadar juga"

"Istirahatlah, Papah akan mengambil alih sementara" ucap Papah

"Tidak Pah, Sultan sudah sehat dan besok bisa kembali kekantor"

"Tapi Bang, Abang kan masih sakit" ucap Azmi yang di jawab dengan tatapan tajam

"Sudah Sultan, ikuti saja ucapan Papah, lagi pula Mamah lihat kamu juga masih pucat"

"Sultan sudah sehat Mah, Sultan bisa kekantor besok"

"Paling tidak hargailah istrimu ini yang sudah repot repot mengurusmu, Papah akan mengambil alih selama seminggu, dan kamu hanya perlu dirumah beristirahat"

Tatapan mata Sultan terlihat tajam menusuk dada Azmi, tatapan itu adalah tatapan yang membuatnya memilih suaminya ini. Azmi merass tidak ada yang salah, mungkin ini cara Allah menguji pengabdiannya sebagai seorang wanita.

---------------
Bersambung...
Makasih votment nya

1sep2016

3 DaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang