Cara Baru

545 33 3
                                    

Author PoV

Sudah sebulan Azmi tinggal dirumah besar ini, rumah besar milik suaminya. Tapi sampai sekarang Azmi belum juga berhasil menjadi seorang "istri".
Matanya nyalang kearah bingkai foto besar yang terpasang kokoh diruang tamu, didalamnya terdapat foto sepasang pengantin memakai pakaian adat jawa dengan sebuah senyum yang terpaksa terlampir di sana.

"Abang sudah bangun? Sarapan dulu Bang" sapa Azmi ramah

Tapi suaminya justru diam seribu bahasa dan seolah akan melewatinya.

"Abang tunggu, abang selalu minum obat maag, Ami ga mau Abang jadi kecanduan obat, sekarang Ami yang suapin Abang"

"Kamu pikir kamu itu siapa?"

"Ami istri Abang, Ami akan bekalkan Abang atau menyuapi Abang dalam mobil jadi Abang pasti akan makan dan ga akan malu karna ga akan ada yang liat" jelas Azmi seolah menunggu jawaban dari suaminya

"2 menit, kalau lewat aku tinggal"

Alhamdulillah...

Secepatnya Azmi menyiapkan tempat makan dan mengisinya dengan sarapan.

Anggap aja lagi latihan ngurus anak

Azmi datang saat Sultan akan menginjak pedal gas. Azmi masuk kedalam mobil dan menoleh kearah Sultan dengan menampilkan barisan gigi putihnya.
"Ayo kita jalan"

Mobil itu melaju dengan kecepatan sedang, bukannya ingin berlama lama tapi keadaanlah yang tidak memungkinkan. Ini Jakarta dan mereka harus sadar akan hal itu.

"Macet ya Bang?" Ucap Ami polos sambil celingak celinguk menatap jalanan yang penuh

Sultan yang tak peduli dan terus melakukan aktivitasnya hanya diam.

"Nih" ucap Sultan sambil menyodorkan tempat makan

"Alhamdulillah abis Bang? Seneng deh" sorak Ami senang karena suaminya memakan habis sarapannya

"Jadi tunggu apa lagi?"

"Maksud Abang?" Tanya Ami balik

Sultan menunjuk kearah pintu mobil, dan diikuti dengan tolehan Ami mengikuti arah tunjukan Sultan.

"Tapi ini kan macet Bang?" Keluh Ami mengerti maksud suaminya

Sultan hanya menaikkan sebelah ailsnya. Dan di sambut helaan nafas panjang Ami.

"Ya udah Abang, Ami pulang dulu ya" pamit Ami sambil mencium tangan suaminya

-------------

Sudah seminggu Ami melakukan itu semua dan Ami merasa bersyukur karena Sultan mau menyambutnya meskipun sampai kini Ami belum menjadi "istri" yang sebenarnya.

Ami merasa ini adalah sebuah kemajuan untuk hubungannya. Hari ini Ami akan memberikan kejutan untuk suaminya dengan membawakan makan siang ke kantornya.

"Bang Sultan pasti suka" ucap Azmi yakin

Bekal yang ia siapkan sudah tertata rapih dalam sebuah rantang plastik dengan warna cerah. Azmi memasaknya dengan sepenuh jiwa berharap suaminya akan menyukainya.

Dengan menggunakan taxi Azmi membelah jalanan Ibu Kota yang penuh ramai.
Dalam benaknya Azmi berharap suaminya akan senang dengan kedatangannya.

Disisi lain seorang pria dan rekan bisnisnya sedang berbincang bincang, dalam ruangan itu berisi 4 orang, sang direktur tampan dengan sekertaris cantiknya serta rekan bisnis cantik dengan asistennya yang tampan pula.

"Baiklah rapat ini saya sudahi sampai disini, senang bekerja sama dengan perusahaan Anda" ucap Sultan dengan nada wibawa sambil menjabat tangan rekan bisnisnya.

Mereka berempat berdiri dan hendak meninggalkan ruangan, sang rekan bisnis melangkah dengan pasti membuat parasnya terlihat lebih cantik. Sedangkan asistennya berjalan beriringan dan bahkan mereka terlihat seperti bintang film karena wajah mereka yang menarik perhatian.

Namun, saat mereka hendak meninggalkan kantor Sultan, tepat didepan ruangan Sultan..

BUKkk...

"Maaf.. saya tidak lihat" ucap seorang wanita berhijab itu

"Kalau jalan itu..." wanita cantik tadi tidak sampai menghabiskan kata katanya sambil mengerjapkan matanya menatap siapa yang menabraknya

"Maaf, dia ceroboh" ucap Sultan sambil menangkup bahu Azmi

"Ia dia memang ceroboh, jadi kita bertemu lagi setelah sekian lama?" Ucap wanita cantik itu lagi

Sultan dan laki laki itu hanya bisa menatap dua wanita dihadapan mereka tanpa tau maksdunya.

Azmi tersenyum ramah "Apa kabar? Nadia?" Ucap Azmi ramah

----------
Bersambung dulu ya..
Masih aneh? Masih typo. Masih ga bagus? Masih bingung?

Mksh vote dan comentnya

20juli2016

3 DaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang