Author Pov
Mentari sudah menyelinap dibalik korden rumah sakit, dalam kamar masih tersisa wajah lelah semalaman terjaga.
Kreekkk..
Suara kenop pintu terbuka, seseorang yang terlihat dari wajahnya juga menampakkan kelelahan. Kantung matanya membesar dan menghitam.
"Mas, semalam tidur dimana? Aku cari kamu tapi ga ada, di hubungi juga ponselnya mati" ucap Naya khawatir
Lelaki itu hanya terdiam, seolah pikirannya melayang saat malam kemarin.
----
Flashback malam kemarinAdi Pov
Maafkan aku Naya, aku akan hanya membuatmu sedih. Akan aku pikirkan masa depan yang baik untukmu istriku yang selalu aku sayang.
Setelah itu kulangkahkan kaki mencari ketenangan dalam kecamuk jiwa. Kulangkahkan kakiku menuju rumahNya di dalam rumah sakit. Aku bersimpuh dan meratap disana, berjam jam aku memohon petunjukNya namun entah kenapa hanya hampa yang ku temukan.
Dia Naya Faidha yang aku minta dengan baik baik pada orang tuanya yang selalu menjadi mentari dalam hidupku. Akankah aku bisa melepaskannya? Sanggupkah aku hidup tanpanya?
---------
"Mas...Mas... Mas Adi" ucap Naya membangunkan lamunannya
"Kamu mau pulang atau disini?" Jawab Adi
"Aku pulang sendiri aja Mas"
Laki laki itu lalu keluar kamar dan pulang kerumah untuk mandi lalu berangkat ke kantor.
Sebuah pesan singkat Naya kirimkan untuk suaminya,
#Mas, brngktnya ati2 jgn lupa sarapan#
Naya tahu, pesannya tidak akan dibalas Adi. Berbeda saat dulu, Adi selalu mengirim pesan bahkan menelpon.
Naya masih menatap ponselnya,saat Mama mertuanya sadar.
"Nay..""Astagfirullah Mama?" Naya lalu berlari memanggil perawat yang tanpa sadar membangunkan Bapak mertuanya
Tak lama Naya kembali bersama perawat yang lalu memeriksa keadaan fisik Ibu Nihayah.
"Bagaimana keadaan Ibu saya sus?" Tanya Naya memburu
"Tensinya sudah normal, suhunya juga normal. Nanti jam 10 dokter akan memeriksa lebih lanjut ya Bu, saya permisi dulu" pamit perawat tadi
Naya mendekat kearah mertuannya, "Apa yang Mama rasakan? Sakit sebelah mananya Ma?"
Ibu Nihayah hanya tersenyum, dan menggeleng.
"Kalau mau apa apa bilang sama Naya ya Ma" ucap Naya perhatian
"Naya, Adi kemana?" Tanya Bapak
"Mas Adi pulang Pa, kan harus kerja"
"Loh, kamu ga diajak?"
"Diajak tadi, tapi Naya mau nunggu Mama dulu. Naya bisa pulang naik umum nanti"
Tangan Naya terasa tersentuh, ternyata tangan Ibu mertuanya yang menyentuhnya.
"Ada apa Ma?"
"Sabar ya nak"
Naya menangkup tangan mertuanya di bagian atas, " Ia Ma, Naya akan berusaha jadi istri dan anak yang baik"
Naya masih menunggui mertuanya disana , sekitar pukul 10 dokter datang dan memeriksan. Dokter mengatakan bahwa mertuanya harus di rawat beberapa hari untuk menjalani prosen pengobatan.
Naya yang sedari tadi belum pulang ke rumah mencoba mengabari suaminya dengan pesan singkat
Assalamualaikum Mas,
Nti plng krj lngsng ke Rs aj ya..
Naya blm plng,blm bres2 rmh.
Jgn lupa mkn y Mas,Dan seperti dugaan Naya, pesannya hanya di baca tanpa balasan. Naya sebenarnya jengah dengan keadaan ini. Menurutnya ia sama sekali tidak melakukan hal yang salah tapi kenapa suaminya bersikap dingin seperti ini?
-----------
Bersambung lagi ya..
Ceritanya masih pendek2.. masih terpisah... masih belum jelas. Masih gaje..
Tapi semoga semuanya masih nunggu kelanjutannya.
Vomentnya ditunggu ya...04Juli2016
KAMU SEDANG MEMBACA
3 Dara
Spiritual"Mencintai adalah hal mudah untuk siappun, namun mungkin itu terlalu sulit untukku.." (Nadia Arnesta,25 tahun) "Dicintai adalah impianku,sesimple itu namun tidak sesimple itu untukku.." (Azmi Atifa, 25 tahun) "Dicintai dan mencintai adalah hal mulia...