Part 9 - Waltz Dance 1

22.6K 2K 31
                                    

Note : Bab ini untuk menjawab pertanyaan Gabriele_Ong di Part 4

-----------------------------------------------------------

Earl of Hemington berjalan menuju arah Lady Beatrix yang terlihat sedang berbicara dengan anaknya Fabiella.

"Pesta yang mengesankan my lady, tidak pernah kuhadiri pesta semeriah ini selama musim pacuan." puji Earl of Hemington yang telah menghampiri Lady Beatrix.

"ho... ho... ho, terima kasih atas pujianmu my lord, pesta ini tidak akan meriah tanpa kehadiran anda." Balas Lady Beatrix merasa tersanjung.

Sekilas Hemington melirik ke arah Fabiella. Faby mengenakan gaun berwarna putih yang memang biasa dikenakan para gadis remaja. Rambut panjangnya digerai indah ditambah pita yang warnanya senada dengan warna matanya. Bila Hemington tidak tahu sifat gadis ini, dia pasti mengira sedang memandang makluk dari dunia lain. Hemington melihat gadis itu mengacuhkannya, pura - pura tidak mengenal dirinya.

"Ah, mari perkenalkan putri bungsuku, Fabiella." Ujar Lady Bearix melihat sang Earl tampak tertarik melihat anaknya yang satu ini.

Fabiella hanya terdiam dan membungkukkan badannya tanda perkenalan.

"Kami belum berkenalan, salam kenal my lady." ujar Hemington menekankan kata Lady pada perkataannya dan berpura - pura ini pertemuan pertama mereka. Earl of Hemington menarik tangan Faby untuk di kecup. Belum sempat Hemington mengecup tangan Faby, Faby menarik tangannya cepat seolah tidak sudi dengan tindakannya. Gerakan yang sayangnya tidak telihat oleh Lady Beatrix.

"Anakku Faby masih 17 tahun dan belum diperkenalkan di masyarakat London. Dia hanya hadir terbatas di pesta rumah kami. Tahun depan adalah waktu debutnya, my lord." Ucap Lady Beatrix  namun matanya tidak fokus berbicara dengan Hemington dan sedang mencari sesuatu.

"Apakah yang anda cari my lady?" Tanya Hemington.

"Ah, saya sedang mencari Lord of Sherington. Apakah anda melihat Lord of Sherington, my lord?" Tanya Lady Beatrix.

"Ya, temanku itu sedang menuju arah ruang minum, my lady." Jawab Hemington. Tiba - tiba lagu musik waltz terdengar, Earl melihat sebuah kesempatan untuknya.

"Apakah Lord of Sherington begitu penting sehingga anda tidak dapat menemani pria kesepian sepertiku untuk berdansa, my lady?" Ucap Hemington ramah ke arah Lady Beatrix.

"hohoho, maafkan aku my lord. Aku harus mencari Lord of Sherington dulu. Bagaimana bila anda berdansa dengan Fabiella, my lord. Sekaligus menambah pengalamannya berdansa sebelum debutnya nanti." Ucap Lady Beatrix menyerahkan Faby ke tangan Hemington. Hemington tersenyum dalam hati, berhasil!

Fabiella membelalakkan matanya, bagaimana akhirnya dia yang harus menemani si Earl mesum untuk berdansa?

"Dengan senang hati, ijinkan saya berdansa dengan anda my lady." Jawab Hemington antusias menawarkan tangannya kepada Faby.

Faby terdiam tidak menyambut tangan Earl of Hemington, namun perkataan Hemington selanjutnya membuat Faby tidak berkutik.

"Ah, lady Beatrix ada sesuatu yang ingin kuberikan...." Hemington memakai lotre, senjata terakhirnya.

"Ah, baiklah my lord, dengan senang hati." Potong Fabiella cepat menyambut tangan Earl of Hemington. Earl mesum mencoba mengancamnya! 

Dengan cepat Fabiella mulai berjalan meninggalkan ibunya yang masih fokus mencari Lord of Sherington. Fabiella hanya dapat pasrah menerima ajakan dansa Earl of Hemington.

"Anda mengancam saya my lord? Apakah itu sikap seorang gentlement?" Bisik Faby ke arah Hemington yang membimbingnya ke hall.

"Menendang, memanjat, melempar batu bahkan bertaruh, apakah itu sikap seorang lady, lady Fabiella?" Balas Hemington sambil menekankan kata lady sekali lagi. Faby hanya dapat menelan kekesalannya dalam diam.

"Berdansalah dan tunjukkan bahwa anda seorang lady. Atau mungkin anda tidak bisa berdansa? Perlu saya ajarkan?" Tanya Hemington tersenyum senang melihat Faby makin terdiam tidak dapat berkata apapun.

Faby geram mendengar cemooh Hemington. Dia berjanji akan membuat Earl of Hemington menelan kembali kata - katanya. Tantangan Earl of Hemington diterima, dia tidak takut dengan gertakan sang Earl. Faby hanya perlu menunjukkan keahlian dan harga dirinya sebagai seorang gadis bangsawan.

***

Para tamu undangan melihat Earl of Hemington turun ketengah hall dan akan berdansa. Pasangannya bukanlah tunangan sang Earl atau Lady Sybill kekasih barunya namun dengan seorang gadis remaja. Para tamu bertanya - tanya siapa gadis remaja itu? Saat semua tahu itu adalah anak bungsu dari Lady Beatrix, perhatian semua orang mereda dan tidak peduli. Semua melihatnya sebagai dansa kewajiban Earl of Hemington untuk menghormati tuan rumah, Lady Beatrix.

Seorang gadis kecil ingusan bukanlah hal penting untuk digosipkan. Hanya dua pasang mata yang terlihat terkejut dengan pasangan dansa di hall, Gabriella dan Lord of Sherington. Keduanya tahu bagaimana Earl of Hemington dan Fabiella  tidak akur satu sama lain sejak awal pertemuan, bagaimana keduanya bisa melewati dansa waltz hingga akhir? Perang kecil bisa terjadi.

***

Fabiella dan Earl of Hemington kini berada ditengah hall, musik waltz akan di mulai. Earl of Hemington senang dengan sikap diam Faby, tidak menunjukkan perlawanan. Dia sedikit mengharapkan balasan, namun Faby hanya berdiri bersiap untuk dansa waltznya.

Hemington senang berhasil menekan harga diri gadis kecil di depannya. Tiba tiba wajah Faby yang tadi terlihat kesal kini berganti dengan topeng dingin bak seorang aristrokat bangsawan dan siap bertanding dengan Hemington? Mereka akan berdansa atau bertanding? Musik waltz di mulai, Hemington menggapai kedua tangan Faby dan memulai dansanya.

"Tap...tap...tap..." gerakan dansa waltz dimulai. Mereka berdua bergerak seiring sejalan tanpa kesalahan gerakan apapun dari Fabiella. Gerakan dansa Faby dilakukan dengan ahli dan langkah lemah gemulai. Dari mana langkah lemah gemulai itu di pelajari si kucing kecil? batin Hemington.

Hemington penasaran apalagi yang bisa dilakukan oleh gadis kecil di depannya? Ditengah dansanya, Hemington memandang mata Faby dan...

Deg! Hemington sekali lagi takluk dengan mata biru di depannya. Mata Hemington seakan terkunci di kedalaman mata biru Faby yang dihiasi bulu mata tebal menambah kemesteriusan gadis didepannya.

Mengikuti gerakan waltz, Hemington menarik Faby ke dekapannya. Menggapit tangan mungil Fabiella dengan tangan kirinya dan meletakkan tangan kanannya di pinggang Fabiella.

Deg! Hemington melakukan kesalahan sekali lagi. Tangannya yang melingkari pinggang Fabiella merasakan bahwa gadis di depannya bukanlah gadis kecil. Gadis didepannya adalah seorang remaja yang beranjak dewasa dengan lekuk pinggang ramping dan sangat pas ditelapak tangannya. Bagaimana gadis di depannya bisa menyembunyikan lekuk tubuh lembut layaknya jam pasir selama ini? Tangan Hemington gatal ingin merengkuh dan merasakan tubuh di depannya lebih dekat.

Deg...Deg! Ada apa dengan jantungnya? Berdetak lebih cepat dan otaknya mulai berpikir aneh! Faby hanya seorang gadis kecil! Bagaimana bisa berdansa dengan gadis kecil dapat membuat jantung Hemington berdetak dua kali lebih cepat? Jangan - jangan rasa bosan menyebabkan orientasi seksualnya menyimpang jauh seperti seorang pedofilia? Tidak mungkin! Ini mungkin hanya efek karena dirinya terlalu lama tidak tidur bersama wanita! Mungkin saja dia terkena serangan jantung ringan? Mungkinkah dirinya setua itu? Mungkin....

Hemington mencoba merenggangkan rengkuhannya dan fokus dengan gerakan waltznya. Pikirannya penuh dengan berbagai alasan untuk menghilangkan efek magis apapun yang terjadi padanya akibat gadis yang saat ini berada dipelukannya.

Perfect EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang