Part 34 - Threat

20K 1.7K 55
                                    

Saat ini adalah hari paling penting bagi kakak Faby, Lady Gabriella. Kakaknya akan menikah dengan orang yang dicintainya dan Faby merasa sedih akan kehilangan kakak satu-satunya yang akan menjadi seorang Viscountess of Sherington. Namun bila melihat sinar bahagia di mata kakaknya, Faby hanya dapat mendoakan kebahagiaan pasangan itu.

Pernikahan diadakan di balai kota London dan dihadiri oleh bangsawan terkemuka Inggris tak terkecuali Earl of Hemington. Hati Faby berdegup tak menentu saat para tamu mulai memasuki tempat prosesi pemberkatan pernikahan. Beberapa hari ini pikiran Faby sepenuhnya tercurah pada persiapan pernikahan Gabriella sehingga tidak sempat memikirkan bagaimana Faby akan menghadapi sang Earl bila bertemu lagi.

Saat kedatangan Earl of Hemington diumumkan, hati Faby langsung berdegup kencang. Faby hanya bisa bersembunyi di balik bahu ibunya, tidak ingin melihat atau bersapa ria dengan sang Earl. Faby bersyukur baris tempat duduknya berbeda dengan tempat duduk Hemington berada.

Upacara pernikahan berjalan lancar dan khidmat. Semua tamu termasuk Faby terkagum-kagum dengan penampilan baru Lord of Sherington dan istrinya. Kedua pasangan itu membuat sensasi saat melakukan ciuman yang terlalu lama menurut waktu kepantasan di akhir prosesi pemberkatan. Faby hanya dapat menggelengkan kepalanya saat melihat adegan mesra kakaknya dengan suami barunya.

"Deg" Tanpa sengaja mata Faby bertemu dengan sepasang mata coklat abu-abu tajam milik Earl of Hemington saat mengalihkan pandangannya dari adegan mesra kakaknya. Mata Earl of Hemington menatapnya dengan penuh makna. Seketika Hemington memberikan senyum playboynya dan tiba-tiba mengerlingkan mata ke arah Faby.

"Pleg" Faby menjatuhkan kipas ditangannya.

Dirinya kehilangan fokus melihat tingkah playboy Hemington dan wajahnya langsung memanas seketika. Bagaimana Faby bisa menunjukkan sikap memalukan seperti ini di depan Hemington? Faby langsung mengalihkan pandangannya ke depan merasa malu setengah mati dengan ritme jantung tak beraturan. Sejak kapan dirinya selemah ini?

Entah apa yang dipikirkan sang Earl? Jangan bilang Hemington juga memikirkan ciuman mereka berdua dimalam pesta Nyonya Easley kemarin? Faby mencoba mengatur nafasnya namun tidak berhasil karena merasakan sepasang mata yang masih menatapnya intens dari kursi baris sebelah. Faby hanya dapat berdoa semoga prosesi pernikahan segera selesai agar dirinya bisa melarikan diri dan menyembunyikan dirinya di lubang kelinci terdekat. Sungguh memalukan!

***

Earl of Hemington iri melihat kebahagiaan pasangan yang sedang mengucapkan janji di depannya saat ini. Dirinya juga berharap suatu saat nanti bisa memboyong Faby ke altar pernikahan dan menjadikannya seorang Countess of Hemington. Tapi Hemington tahu jalan untuk mewujudkan hal tsb masihlah panjang. Faby pasti akan melakukan perlawanan dan Hemington harus mencari semua kelemahan Faby agar bisa mulus membawa gadisnya menuju jalan pernikahan.

Saat prosesi pemberkatan berakhir, temannya Lord of Sherington terlalu intens mencium pasangannya sehingga membuat semua mata tamu jengah. Hemington yang melihat adegan itu hanya bisa mengingat ciumannya bersama Faby di pesta Nyonya Easley lalu.

Matanya mencari-cari sang tambatan hati dan melihat Faby sedang terpaku dengan adegan ciuman pasangan bodoh didepannya. Apa yang dipikirkan Faby? Jangan bilang Faby penasaran dengan ciuman didepannya? Hemington merasa ciuman mereka berdua lebih hot dari pasangan baru itu!

Ah, Hemington dipenuhi keinginan untuk menarik Faby keluar dan menciumnya kembali. Hemington menatap Faby intens dengan segala pikiran mesum diotaknya. Saat mata biru safir itu menyadari tatapannya, Hemington langsung memberikan senyum miringnya dan mengerlingkan sebelah matanya untuk menggoda gadis itu. Dan....

Berhasil! Faby tidak sengaja menjatuhkan kipasnya dan mengalihkan pandangannya cepat. Hemington terkekeh senang melihat keluguan gadisnya. Faby boleh memiliki berbagai keahlian dari berkuda hingga berdansa untuk melawannya. Tapi dalam hal percintaan, Hemington yang akan mengajarkannya. Hemington menunggu waktu untuk mengajarkan gadisnya tentang cinta. Oh, pernikahan ini membuat dirinya juga ingin segera menikah. Kapan dirinya bisa menyeret Faby ke altar pernikahan? Hemington berdoa dengan khusyuk kepada Tuhan agar mimpinya bisa terwujud segera.

Perfect EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang