Part 40 - Escape

22.7K 1.9K 57
                                    

Hemington terkekeh senang melihat gadisnya terduduk dengan wajah memerah malu karena terpaksa berakting 21 + + + + untuk menipu para penguping di luar kamar. Dirinya ingin benar-benar melakukan tindakan mesum 21 + pada gadisnya, namun memanggil kembali akal sehatnya untuk fokus pada keselamatan gadisnya.

Hemington mendengarkan dengan teliti saat para penguping mesum itu pergi satu-persatu kembali ke arah ballroom. Bisa dipastikan nama Lord August akan menjadi terkenal diperkumpulan rahasianya karena memenangkan lelang dengan mengeluarkan uang dalam jumlah fantastis.

Hemington mendekati Faby, berniat melepaskan ikatan di kaki dan pergelangan tangannya. Faby yang masih menutup wajahnya karena malu tidak menyadari kedatangan Hemington ke arahnya.

"Sekarang, apa yang harus kulakukan padamu, Faby?" Hemington mengajukan pertanyaan pada dirinya.

Faby menengadahkan wajahnya dan langsung menghadap Hemington.

"Apa maksud pertanyaanmu itu? Tentu saja kau harus melepaskan ikatan ini." Ucap Faby berbisik, takut masih ada yang menguping pembicaraan mereka.

"Aku pikir akan lebih baik membiarkanmu terikat seperti ini saja. Jadi aku tidak perlu mengkhawatirkan dirimu akan melakukan tindakan yang dapat mendatangkan bahaya lainnya."Jelas Hemington mengancam Faby.

"Lepaskan ikatanku, my lord." Faby bersikeras.

"Tidak." Hemington tak mau kalah.

"Earl of Hemington."

"Lady Fabiella."

"Lepaskan."

"Tidak. Aku akan membiarkanmu terikat di sini hingga bantuan kita datang." Ujar Hemington menjelaskan situasi mereka pada gadisnya.

"Bantuan?"

"Ya, bantuan. Dan selagi menunggu bantuan, mungkin kita bisa melanjutkan ciuman kita yang terputus tadi, bukan?" Hemington mendekatkan wajahnya ke arah Faby dan memamerkan senyum miring playboynya.

"Dasar mesum!" Telinga Faby memerah kembali melihat tingkah mesum Hemington.

"Tapi kau menyukainya." Ucap Hemington sambil terkekeh, makin mendekatkan wajahnya ke arah Faby.

"Tidak!"

"Iya." Hemington menantang dan menatap Faby dengan lekat dari dekat.

"Ti..dak..." Faby mengeluarkan suara yang lebih terdengar seperti cicitan lemah.

"Ya." Hemington memberikan satu ciuman singkat di bibir Faby. Faby yang masih terikat tidak dapat melawan lagi dan pasrah.

"Ya." Faby bersuara kecil dan mengakui semua perasaannya. Dirinya memang selalu menunggu dan menyukai ciuman sang Earl.

Hemington tersenyum senang mendengar Faby mengakui perasaannya dan langsung membungkam bibir Faby yang sangat memabukkan dengan ciumannya. Ciuman panas yang membakar akal sehat keduanya.

***

"Agrh...!" Tiba-tiba suara seorang wanita yang sedang menjerit terdengar dari lorong luar.

Faby melepaskan ciumannya dengan Hemington, merasa familiar dengan suara yang didengarnya.

"Kelly!" Itu suara wanita berambut hitam yang berada satu kereta dengannya saat penculikan.

"Kelly? siapa?" Hemington merasa sedikit kesal karena ciumannya terputus akibat teriakan seorang wanita.

"Itu Kelly, wanita yang berada satu kereta saat perkumpulan rahasia menculikku." Jelas Faby masih mendengar teriakan kedua yang semakin menjauh.

Perfect EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang