Part 26 - Dizzy

22K 2.1K 71
                                    


Faby duduk dikereta kudanya dalam diam, telinganya masih memerah akibat malu yang dirasakannya barusan. Kebaikan hati Earl of Hemington untuk menenangkan dan mencari mantel penyelamatnya membuat dirinya mengambil kesimpulan bahwa sang Earl tidaklah seburuk yang Faby kira.

Bila diingat kembali, permusuhan yang dirasakan Faby terjadi akibat perkenalan buruk mereka saat pacuan dulu. Umpatan sang Earl yang membuat Faby kesal terjadi karena tindakan Faby yang menendang kaki Hemington di taman. Ancaman yang Hemington berikan juga dapat dimaklumi mengingat kekesalan sang Earl akibat gangguan kecan malamnya dengan lemparan batu Faby.

Bila ditilik lebih lanjut, semua ancaman yang diucapkan Earl of Hemington padanya hanyalah gertakan karena hingga kini semua rahasia Faby masih tersimpan aman dari ibunya, Lady Beatrix. Tuduhan kasar yang Hemington lemparkan padanya juga telah ditarik kembali dan sang Earl meminta maaf dengan tulus padanya. Faby dapat melihat penyesalan besar dalam permintaan maaf sang Earl.

Faby merasa baru menemukan sosok asli sang Earl hari ini. Hemington tidaklah seburuk dugaannya. Kekurangan sang Earl hanyalah sifatnya yang playboy dan senang mengganggu wanita, termasuk Faby. Faby yakin bila mereka berdua bertemu dengan cara lain, kemungkinan besar mereka bisa menjadi sahabat dan rival yang baik. Lihatlah bagaimana pertandingan mengendarai kereta kuda barusan membuat adrenalin Faby terpacu dan menginginkan pertandingan berikutnya.

Faby tersenyum sendiri mengingat pertandingan barusan. Dapat dilihat Earl of Hemington sangat ahli dalam mengendarai kereta kudanya. Faby ingin merasakan langsung bagaimana menjadi pendamping sang Earl saat memacu kereta kudanya.

"Kau menyukainya." Ucap Bernard tiba-tiba.

"Eh?" Faby bingung dengan ucapan Bernard.

"Kau menyukai Earl itu, my lady. Kuingatkan bahwa dia akan menikah." Bernard mencoba mengingatkan ladynya yang sudah mulai beranjak dewasa.

"Tidak ada apapun antara aku dan Earl of Hemington, Bernard!" Faby menjelaskan.

"Aku sudah mengenalmu sejak dalam gendongan, my lady. Dari wajah dan tindakanmu barusan, aku tahu kau mulai menyukai lord tsb." Ucap Bernard yang melihat lady kecilnya senyam-senyum sendiri barusan.

Faby terdiam tidak menjawab. Dirinya memang tidak merasakan kebencian dalam terhadap sang Earl seperti dulu lagi. Tapi menyukai sang Earl? Itu belum terpikir olehnya.

"Aku hanya ingin mengingatkanmu bahwa sang Earl adalah seorang playboy dan telah bertunangan, my lady. " Tambah Bernard.

Faby masih terdiam mendengar kata-kata Bernard barusan. Earl of Hemington memang seorang playboy dan akan menikah. Bahkan sang Earl sedang menjadi gosip hangat terkait hubungan cintanya kepada lady bersuami, Lady Sybill.

"Nyut" Hati Faby terasa sakit saat mengingat semua hal tersebut. Faby menggeleng-gelengkan kepalanya, membuang jauh semua pikiran tentang perasaannya dan sang Earl.

"Tidak ada perasaan apapun antara aku dan Earl of Hemington, tenanglah Bernard. Aku hanya berterima kasih padanya karena mau membantuku mencari mantel penyelamatku." Faby mulai mengarahkan pikirannya untuk mencari mantel penyelamatnya yang hilang.

"Baiklah my lady, kuharap begitu. Aku tidak mau kau terluka." Bernard mengungkapkan perasaan kebapakannya kepada Faby.

"Dan aku menyayangimu, Bernard." Ujar Faby senang mendapat perhatian Bernard yang telah dianggap seperti keluarganya sendiri.

"Sekarang apa yang akan kau lakukan terkait hilangnya mantel penyelamatmu?" Bernard mengalihkan pembicaraan.

"Aku akan menunggu kabar dari Earl of Hemington. Bila tidak ditemukan, kurasa aku harus mulai mengganggu Dokter Frans dengan rengekanku agar bisa bertemu dengan penyelamatku langsung." Ujar Faby sambil tersenyum usil.

Perfect EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang