Part 19 - (Not) Masokist

20K 1.9K 45
                                    


Earl of Hemington menyesali kunjungannya ke tempat prostitusi yang menyajikan sex abnormal. Awalnya Hemington penasaran sekaligus ingin membuktikan kelainan seksual yang mungkin dimilikinya. Namun saat Madame Sheen, sang pemilik rumah bordil menyajikan petunjukan abnormal di depan matanya, tidak ada sedikitpun gairah atau rasa ingin menyentuh para pelacur terbaik yang disediakan rumah bordil itu.

Hemington minta disediakan wanita berpengalaman dengan rambut coklat dan bermata biru. Hemington bahkan mengijinkan wanita itu untuk mencoba membangkitkan gairahnya dengan menendang dan memukulnya. Namun yang dirasakan Hemington bukan gairah tapi marah sekaligus jijik pada dirinya sendiri yang mengijinkan seorang wanita murahan untuk memukulnya. Persetan dengan semua ini!

Hemington menghentikan pertunjukan sang pelacur dan memintanya segera pergi dari hadapannya setelah memberikan tips yang sangat banyak. Bisa dipastikan dirinya bukan seorang masokist ataupun sadistic. Dia seorang pria normal. Hemington menghembuskan nafasnya lega sekaligus resah karena permasalahan mimpi erotisnya belum selesai. Satu-satunya jalan untuk mencari jawaban atas mimpi dan perasaan bersalahnya adalah bertemu Fabiella segera. Sekarang otaknya sudah dipenuhi lagi dengan Faby.

Hemington keluar dari ruangan yang dipesannya bermaksud membayar dan meninggalkan rumah bordil itu segera. Pikirannya masih dipenuhi dengan sosok Faby. Faby dengan mata biru safirnya. Faby dengan sifat tomboinya. Faby dengan rambut panjang coklatnya. Faby dengan suara khasnya. Suara khas yang bahkan kini terdengar jelas ditelinganya dan membuat Hemington bergidik ngeri dengan tingkat halusinasi yang dialaminya.

Samar-samar didengarnya sekali lagi suara Faby. Kali ini bukan halusinasi, Hemington yakin. Suara itu nyata dan dekat dengan keberadaannya saat ini. Suara Faby? Meminta tolong? Di rumah pelacuran? Tidak mungkin!

Dengan cepat Hemington mencari asal suara itu yang berada di lantai atas. Madame Sheen yang melihat tingkah pelanggan barunya itu mengikuti Hemington dan menanyakan kepentingan sang Earl ke lantai atas. Hemington tidak menggubrisnya dan tetap berjalan cepat menuju arah ruangan tempat suara Faby berasal. Dengan cepat dibukanya pintu ruangan tersebut namun terkunci. Hemington mencoba mendobrak pintu. Pintu berhasil terbuka setelah Hemington mendorong dengan sekuat tenaga dan melihat gadis mungilnya terikat sempurna di atas sofa dengan seorang lelaki hidung belang di atasnya. What the Hell!

***

Faby mencoba memberontak beberapa kali saat dirinya dibopong ke tempat yang tidak diketahuinya. Tangannya diikat, matanya ditutup dan mulutnya dibekap sempurna sehingga dirinya tidak bisa berbuat banyak dalam usahanya untuk melepaskan diri.

Sesampainya di sebuah tempat, kedua penjahat terdengar berbicara pelan dengan seorang wanita yang sempat dipanggil dengan sebutan Madame Sheen. Terjadi tawar-menawar harga yang membuat Faby bergidik takut. Saat kesepakatan tercapai, Faby merasa tubuhnya dibopong kembali dan dibawa ke dalam suatu ruangan dengan harum minyak wangi yang sangat pekat.

"Hmmm....Cantik." Ujar suara wanita yang disebut dengan Madame Sheen itu. Faby hanya dapat bergidik ngeri saat madame itu meneriakkan perintah kepada para pelayannya untuk memegang tangannya erat dan mengganti bajunya dengan gaun paling terbuka yang pernah Faby pakai. Seluruh tubuh pribadinya terekspos dengan sempurna. Faby merasa kedinginan. Setelah gaun itu melekat dengan sempurna, kedua tangannya diikat kembali. Apakah yang akan terjadi pada dirinya?

Madame Sheen seperti mengerti keingintahuan Faby dan menjelaskan dengan penjelasan panjang.

"Seorang pelanggan telah membayarku mahal untuk mendapatan seorang perawan malam ini dan kau adalah jawaban dari doaku. Nama panggilanmu sekarang adalah Sherly dan merupakan salah satu penghuni rumah bordilku. Aku akan melihat tingkahmu malam ini. Bila kau bisa melayani dan menuruti semua perintah pelanggan dengan memuaskan maka kau akan dibiarkan bebas berkeliaran di rumah bordil ini. Bila kau memberontak, kau akan tetap terikat seperti ini sampai kau menurut." Madame Shane menjelaskan dengan suara tajamnya.

Perfect EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang