Part 41 - My lovely Saviour

29.4K 2.2K 223
                                    

"Kumohon bertahanlah Earl of Hemington." Bisik Faby dengan air mata yang menetes dipipinya.

"Aku...bersyukur kau selamat Faby." Hemington membuka matanya pelan dan berkata penuh ringis kesakitan.

"Jangan banyak bicara, my lord. Aku akan mencari bantuan." Ujar Faby panik.

"Tidak, tetaplah di sini!" Hemington meminta Faby tetap disisinya.

Faby mengangguk menuruti permintaan Hemington yang berbaring dipangkuannya.

"Ada satu hal yang ingin kuungkapkan padamu sejak lama." Ujar Hemington pelan.

Faby makin terisak sedih mendengar perkataan Hemington, seperti kata-kata terakhir untuknya.

"...Aku mencintaimu Faby." Hemington membisikkan kata-kata yang membuat mata Faby terbelalak kaget.

Tidak mungkin!

"Jangan banyak bicara dulu...." Belum sempat Faby mengucapkan bantahan apapun, Hemington menyelanya.

"Aku mencintaimu, Faby." Ujar Hemingon meyakinkan gadisnya tentang perasaannya.

Faby menganggukkan kepalanya tanda mengerti dan menjawab pernyataan Hemington dengan sepenuh hatinya pula.

"Aku juga mencintaimu, Hemington." Ujar Faby dengan pelan penuh kepedihan melihat kekasih hatinya terbaring terluka.

"Katakan...sekali lagi, Faby." Pinta Hemington dengan nafas yang terputus-putus.

"Aku mencintaimu Earl of Hemington walaupun kau seorang playboy, mesum, sok keren dan..."

"Aku tidak seperti itu, sayang!" Rengek Hemington tidak terima dengan sebutan buruk untuknya. Karena kesal, Hemington tanpa sadar bangun dan duduk tegap kembali menghadap Faby.

"Apa yang terjadi...Bukankah kau terluka?" Teriak Faby tak percaya melihat Hemington duduk dengan tegap tampak sehat.

"Ah...Aku hanya terserampet peluru." Nyengir Hemington, menyadari aktingnya sudah ketahuan.

"Kau menipuku Earl of Hemington!" Ucap Faby penuh kekesalan.

"Aku tidak menip...."

"Dasar penipu!" Faby memukul bahu Hemington dengan kedua tangannya.

"Awh...awh...Aku benar-benar terluka. Jangan memukul bahuku." Earl Hemington meringis kembali saat darah keluar makin membasahi bajunya.

"Kau benar terluka?" Faby masih tak percaya.

"Aku benar-benar terluka Faby namun tidak cukup dalam." Hemington mengganggukkan kepalanya.

"Bagaimana mungkin? Aku lihat dengan kepala sendiri peluru itu mengenai jantungmu." Faby masih tak percaya dengan apa yang dikatakan Hemington.

"Tembakannya memang tepat ke jantungku, tapi untunglah jam ini menyelamatkan nyawaku." Hemington mengeluarkan jam saku emas kuno yang telah hancur terkena peluru.

Faby melihat dengan mata terbelalak penuh ke arah jam saku Hemington. Itu adalah jam saku emas milik penyelamatnya.

My saviour? Faby sangat syok.

"Jam saku ini?...Aku...Kau..." Faby melongo tidak dapat berkata-kata. Faby melihat jam saku itu dan Earl of Hemington secara bergantian berkali-kali.

Tidak mungkin! Earl of Hemington adalah penyelamatnya.

"My saviour?" Faby mengeluarkan semua pikirannya dalam satu kata, mengenali jam saku yang saat ini berada di tangan Hemington sebagai jam saku kuno yang dikembalikannya pada penyelamatnya dulu.

Perfect EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang