Part 13 - Gawat!

20.6K 1.8K 24
                                    

Faby tidak dapat menjernihkan pikirannya hingga tengah malam. Sudah berjam-jam Faby merenung di pondok favoritnya namun pikirannya malah semakin meracau. Faby memutuskan untuk kembali ke rumah. Dia masih mengenakan gaun pestanya saat pergi ke tempat persembunyian itu dengan menunggangi kuda kesayangannya. Selama di tempat favoritnya, yang ada dalam pikirannya bukan masalah Gabriella tapi soal ciuman seorang Earl Mesum.

Faby tidak habis pikir bagaimana Earl of Heminton tiba-tiba menciumnya dan Faby ikut terhanyut di dalamnya. Belum lagi ucapan meracau sang Earl yang akan bertanggungjawab terhadap ciumannya dan mengajaknya kawin lari?  Memangnya Hemington pikir siapa dirinya sehingga seenaknya mengajaknya kawin lari? Pasti kepala Hemington terbentur cukup keras saat terjengkang jatuh sehingga semua tindakan dan perkataannya menjadi aneh.

Faby keluar dari tempat persembunyian favoritnya dan mulai menaiki kuda menuju rute pulang. Dari jalur berkudanya Faby dapat melihat lampu sebuah kereta sedang berlari di jalan utama menuju rumahnya. Tamu? Tengah malam seperti ini? Faby penasaran tapi melanjutkan perjalanannya untuk kembali ke istal. Sesampainya di istal, dia menambatkan kuda kesayangan ke kandang dan memberikan jerami kesukaan kudanya. Istal terlihat sepi tidak ada tanda-tanda masih ada aktivitas selarut itu.

Saat Faby berjalan melewati jalan pintas di belakang istal, dia mendengar sayup-sayup orang berbincang dari dalam istal. Faby berjalan mendekati arah  suara dan menyadari itu suara dua orang laki-laki gentlement. Sayup-sayup Faby menajamkan telinganya saat nama Earl of Hemington keluar dalam perbincangan kedua pria itu.

"Kali ini Earl of Hemington tidak dapat mengelak dari skandal."Ucap sebuah suara cempreng.

"Ya, suami Lady Sybill pasti sudah menerima surat darimu. Lord Sybill terkenal dengan kecemburuan dan emosinya  yang meledak-ledak. Saat surat itu sampai ditangannya, Lord Sybill pasti datang dan menghabisi Hemington segera. Minimal duel yang akan menjadi kejadian memalukan bagi keluarga Hemington. hahahahaha." Jawab pria satu lagi dengan suara bariton serak yang khas.

"Aku muak melihat Hemington yang sombong dan selalu mengambil wanita dari pelukanku. Bahkan dia mengalahkanku dalam pertandingan dan mempermalukanku. Malam ini akan menjadi pelajaran bagi Hemington." Ujar si suara cempreng dengan suara penuh dendam.

"Bisa kupastikan suami Lady Sybill sedang menuju rumah ini sekarang, aku tidak sabar untuk melihat kejatuhan Hemington. Hahahaha."  Keduanya tertawa senang.

Faby yang mendengar jelas semua pembicaraan kedua pria di dalam istal hanya dapat menganga terkejut. Kedua pria itu melaporkan tingkah laku Lady Sybill dan Hemington kepada Lord Sybill? Akan terjadi keributan di rumahnya bila tingkah mesum Earl of Hemington dengan Lady Sybill dipergoki suaminya, Lord Sybill. Jangan-jangan kereta yang Faby lihat tadi adalah kereta Lord Sybill!

Tapi... jebakan kali ini melibatkan Earl of Hemington, musuh bebuyutannya. Dengan membiarkan Hemington terlibat skandal,  maka earl mesum tidak memiliki waktu untuk mengancam Faby. Earl mesum itu memang perlu diberi pelajaran sedikit, bukan? Faby tidak perlu ikut campur dan membiarkan keadaan berjalan seperti apa adanya. Faby berjalan kembali menuju pohon untuk memanjat menuju balkon dilantai dua menuju kamarnya. Persetan dengan keselamatan Earl mesum.

***

Earl of Hemington mengetuk kamar Lady Sybill. Kamar lady itu berada dilantai dua dan sayap rumah yang sama dengan kamarnya. Tidak sulit menemukan kamar Lady Sybill dengan petunjuk jelas yang diberikan sang lady sebelum keduanya beranjak pamit beristirahat seusai pesta dansa.

Kamar Lady Sybill tidak dikunci dan Hemington membuka pintunya dengan perlahan. Dilihatnya Lady Sybill telah siap menyambutnya di tepi ranjang dengan gaun tidur transparan yang memperlihatkan lekuk tubuhnya yang menggiurkan. Kamar Lady Sybill sangat harum penuh wangi parfum eksotik yang memabukkan.

Saat Lady Sybill melihat Hemington memasuki kamarnya, Lady Sybill sangat senang dan langsung menghampiri Hemington dengan gaya penuh gairah. Lady Sybill terlihat siap untuknya, sayangnya Hemington belum menginginkannya. Kemana semua hasrat yang tadi muncul hanya karena sebuah ciuman? Mengingat bibir manis Faby membuat Hemington ingin keluar dari kamar ini dan mencari pemiliknya.

Hemington mencoba memanaskan suasana dengan minum wine terlebih dahulu. Lady Sybill dengan tidak sabar menunggu Hemington menyelesaikan acara minumannya.  Saat gelas keduanya habis, Hemington tidak dapat mengelak lagi. Baru kali ini Hemington menyesali keputusannya untuk mendatangi kamar seorang lady. Tidak ada hasrat maupun keinginan dirinya untuk menghabiskan malam dengan lady cantik ini.

Lady sybill yang tidak sadar dengan sikap cuek Hemington mulai menjalankan rayuannya.

"Sudah lama aku memimpikan dirimu my lord, aku senang bisa bersamamu malam ini." Lady Sybill mendekatkan tubuh moleknya dan menengadahkan wajah minta dicium Hemington.

Hemington bingung bagaimana cara menghentikan kebodohannya malam ini. Dia ingin segera meninggalkan kamar ini tanpa menyinggung lady Sybill. Hemington menggaruk kepalanya saat melihat Lady Sybill telah menengadahkan wajahnya meminta ciumannya.

Mungkin Hemington bisa mencobanya, toh dia laki-laki normal. Cepat atau lambat semua hasrat kelaki-lakiannya akan muncul pada akhirnya. Hemington membulatkan tekadnya lalu didorongnya tubuh Lady Sybill ke arah ranjang bersiap mencium bibir merahnya.

Hemington mendekatkan wajahnya, namun yang terlihat di depannya bukan Lady Sybill. Wajah Faby dengan lesung pipi kiri mengejeknya membayangi Hemington. Hemington tersentak, digelengkan kepalanya beberapa kali. Dia berhalusinasi. Dicobanya sekali lagi untuk mencium Lady Sybill, namun mata melotot Faby dengan teriakan mesum ke arahnya terdengar samar oleh Hemington. Suara apa itu?

Dirinya sudah gila, benar-benar sudah gila dengan semua khayalannya tentang gadis mungil bernama Faby. Hemington melepaskan tubuh Lady Sybill dan duduk menjauh. Hemington rasa perlu memeriksa kepalanya kepada dokter segera.

"Ada apa my lord?" Tanya Lady Sybill yang terkejut dengan penolakan Hemington pada dirinya.

"Maafkan aku my lady, kurasa kepalaku sakit dan perlu diperiksa dokter segera." Ujar Hemington mencoba menghindari Lady Sybill.

Lady Sybill tidak menyerah dan langsung mencium Hemington di depannya. Hemington tidak dapat menghindar lagi, dibiarkannya Lady Sybill mencoba membangkitkan hasratnya yang telah lama hilang. Hemington mencoba menikmati ciuman dan tubuh lady di depannya tapi tidak berhasil. Matanya menerawang sambil menatap keluar jendela besar menuju balkon di kamar Lady Sybill. Samar di dengarnya kembali beberapa bunyi dari arah luar balkon yang membuatnya penasaran. Sekilas dilihatnya bayangan gaun putih berkelebat di pohon luar balkon. Faby?

Disingkirkannya cepat tubuh Lady Sybill dari depannya untuk melihat lebih jelas. Dengan cepat Hemington menuruni ranjang dan berlari ke arah jendela balkon membuka kenop pintunya. Dilihatnya bayangan putih di antara pepohonan di depan balkon. Tidak salah lagi, itu pasti si kucing nakalnya, Faby. Siapa lagi yang masih berkeliaran tengah malam di atas pohon dengan gaun putih yang dipakai saat pesta tadi, tentu Faby!

"Tok...Tok...Tok...." Tiba-tiba dari arah luar pintu kamar Lady Sybill terdengar keras gedoran pintu. Seseorang mengetuk pintu dengan kuat. Hemington langsung teralih fokusnya pada tamu tak diundang yang menggedor pintu kamar Lady Sybill.

"Tok...Tok...Tok...." Terdengar bunyi pintu digedor kembali dengan tidak sabar.

"Buka pintunya Sybill, aku tahu kau di dalam!" Teriak suara sangar dari balik pintu kamar Lady Sybill.

"Suamiku!" Lady Sybill terkesiap syok. Gawat!

-----------------------------------------------------------------------------------------------------

Author mengucapkan selamat Idul Fitri 1437H bagi yang merayakannya. Mohon maaf lahir dan batin kalau ada kekurangan dalam penyajian cerita ini. Terima kasih atas voment dari reader, sangat berarti bagi author oi. ^.^

Perfect EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang