Part 30 - Gotcha!

19.9K 1.8K 31
                                    


"Huft." Faby menghembuskan napas lega.

Kepalan tangannya mengendur perlahan melepaskan ketegangan setelah berhasil keluar dari ruang tamu. Jantungnya masih berdetak tak karuan karena kedekatan yang terjadi antara dirinya dan Hemington barusan. Tangan dan kakinya bergetar hebat. Bagaimana mungkin kehadiran Hemington membuat jantungnya berdetak sangat cepat? Kemana semua rasa benci yang telah ditanamnya dalam hati selama berhari-hari?

Hati Faby berpacu lebih cepat sejak menatap mata tajam Hemington dan terduduk dipangkuannya. Faby berusaha mengatur ritme jantungnya dengan mengingat semua kesinisan sang Earl padanya. Namun semua perlawanan Faby hampir menguap saat Hemington memeluknya untuk membuktikan ancamannya.

syukurlah Dokter Frans hadir saat Faby diambang kekacauan hatinya. Bila Hemington melaksanakan ancaman mesumnya, Faby yakin akan berakhir dengan keadaan yang memalukan. Telinga Faby memerah dan wajahnya memanas memikirkan kemungkinan tsb. Untunglah kini dirinya telah terbebas dari pesona Earl of Hemington.

Faby menghentikan langkah dan mengatur kembali ekspresinya bersiap menemui Nyonya Frans di ruang makan. Faby berdoa dalam hati agar Hemington tidak ikut sarapan di rumah Dokter Frans, dirinya tidak tahu bagaimana lagi bisa mengatur perasaannya saat Hemington berada di sekitarnya. Hatinya merasa sakit sekaligus desir yang aneh!

Faby telah duduk manis di meja makan menunggu kehadiran Dokter Frans untuk memulai sarapannya. Hatinya masih berdoa agar Earl of Hemington tidak ikut sarapan di rumah ini. Saat Faby meletakkan tas tangan, dicarinya surat yang baru saja ditulisnya pagi ini untuk dititipkan bagi penyelamatnya. Saat mengeluarkan surat itu, Faby tersadar, salah satu benda pentingnya hilang.

Sapu tangan bersulam emas yang diberikan penyelamatnya tidak ada!

"Sapu tanganku." Ujar Faby pelan, dirinya yakin telah membawa sapu tangan itu sebelum berangkat.

"Kenapa Faby?" Nyonya Frans melihat kecemasan di mata Faby.

"Sapu tangan dari penyelamatku hilang, Nyonya Frans. Aku yakin memegangnya selama perjalanan kemari." Ujar Faby panik.

"Tenanglah, pasti hanya tercecer. Mari kita cari sebentar." Nyonya Frans memanggil pelayan untuk mencarikan sapu tangan Faby.

Bagaimana ini? Mantel penyelamatnya telah hilang dan bagaimana Faby bisa menghilangkan sapu tangan yang berharga, lagi? Faby bodoh! Faby bodoh! Faby merutuki keteledorannya.

Faby berdiri dan mulai mencari sapu tangannya, menjajaki tempat-tempat yang dilewatinya tadi. Belum terlihat.

"My saviour, dimana dirimu?" Faby mencari-cari sapu tangan yang telah dilabeli nama 'my saviour' karena dianggap sebagai pengganti penyelamatnya yang belum bisa dikenali Faby hingga kini.

"My saviour, jangan sampai aku kehilanganmu lagi." Ujarnya pelan mencari sapu tangan itu.

Saat Faby memasuki ruang tamu, Earl of Hemington masih terlihat di sana dan memegang sesuatu di tangannya.

Sapu tangannya!

"My Saviour!" Teriak Faby histeris, senang sekaligus was-was hadiah dari penyelamatnya akan hilang kembali seperti nasib mantelnya.

Earl of Hemington berdiri kaku lalu menoleh ke arah Faby dengan mata terbelalak. Faby tidak melihat peubahan raut wajah Hemington, yang ada dalam pikirannya hanya sapu tangannya. Faby berlari cepat ke arah Hemington, bermaksud mengambil sapu tangan bersulam emas itu dari tangan sang EEarl

"My saviour, untunglah. Kukira hilang!" Ujar Faby senang menemukan sapu tangan penyelamatnya.

"My saviour?" Hemington terlihat bingung. Jangan bilang yang Faby maksud dengan my saviour itu adalah sapu tangan bersulam emas yang berada ditangannya ini? Dengan perlahan Hemington menghembuskan nafas lega karena identitasnya tidak terkuak.

Perfect EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang