Part 12 - There's something about Kylie

204 17 0
                                    

-di meja makan-
Mereka terlihat begitu lahap menyantap makan malam mereka. Ya walaupun Zal dan kawan kawan harus di kejar sosok raksasa jadi jadian karena membeli makanan itu.

"Kylie, kenapa lo gak makan? Gue perhatiin dari tadi lo melamun aja deh," kata Hanhan.

Kylie hanya diam dengan pandangan kosong ke depan. Entahlah dia bersikap aneh sejak Lea menjemputnya di kamar tadi.

"Boo!" Yorla mencoba mengagetkan Kylie. Dan seketika saja Kylie menatap ke arah Yorla dengan tajam. Teman temannya yang lain pun tersentak kaget dengan tatapan Kylie yang mendadak.
Kylie terus menatap Yorla dengan tajam tanpa berkedip selama beberapa saat.

"Kau harus membayar atas perbuatanmu! Dasar kau jalang!" Ucap Kylie dengan suara parau. Tiba tiba matanya berubah menjadi hitam kelam, dan dengan secepat kilat Kylie berlari keluar rumah meninggalkan teman temannya yang masih tertegun mendengar ucapannya barusan.

"Kylie!!"
Mereka tersadar dan segera berlari mengejar Kylie. Namun mereka terlambat, Kylie sudah menghilang dan hanya meninggalkan jejak pintu yang terbuka lebar.

"Gawat!! Kita harus cari dia sekarang!" Ucap Zal mengambil senter yang ada di atas meja ruang tamu lalu berlari keluar.

"Kunci pintu dan jangan kemana mana." Ucap Adi lalu berlari keluar rumah bersama Riky, Falo, dan Faris.

Mai pun dengan sigap mengunci pintu dan duduk bersama di sofa ruang tamu. Mereka tidak berbicara satu sama lain sedikit pun. Kejadian tadi berlalu begitu cepat di otak mereka. Mereka masih shock dan tak percaya dengan apa yang mereka alami saat ini.
Cukup lama Zal dan yang lainnya tak kunjung datang. Sudah hampir satu jam sejak kejadian Kylie kabur dari rumah tadi. Bahkan mereka sampai tertidur di sofa karena menunggu terlalu lama.

"Guys.. bukain pintu," terdengar seperti suara Falo dari luar sana.
Dengan sigap Mai bangun dan membuka kan pintu. Betapa terkejutnya Mai melihat keadaan Kylie yang di gendong oleh Zal. Lengannya penuh dengan goresan dan luka.

"Astaga Kylie!!" Pekik Mai terkejut.

Kylie segera di bawa ke kamar dan di baringkan di atas tempat tidur. Gadis itu masih saja terpejam, seakan enggan membuka mata. Tapi ia masih bernafas normal. Zal turun ke bawah untuk mengambil perlengkapan P3K, karena luka yang ada di tubuh Kylie cukup parah dan perlu di obati.

"Kalian berdua yang sekamar, kalo ada apa apa langsung teriak aja. Jangan cuman diem atau kabur seenak jidat," kata Zal memperingati Mai dan Lea.

"Iya iyaa," kata mereka berdua.

"Yaudah, kita semua balik ke kamar. Take care," ucap Hanhan di akhir kalimat sebelum ia meninggalkan Mai dan Lea.

Semua telah pergi. Tinggalah Mai dan Lea yang tersisa disana bersama Kylie yang terbaring di atas tempat tidur. Perasaan takut menyelimuti keduanya saat melihat Kylie dari sisi ranjang.

"Le, gue takut sih sebenarnya." Mai berbisik kepada Lea.

"Gue juga, Mai. Bukan lo doang," ucap Lea.

"Gimana kalo kita tidur di bawah aja? Gue gak mau satu ranjang sama Kylie. Apalagi dia di tengah tengah kita. Gak mau ah," kata Mai takut.

"Aduh, Mai. Gue jadi takut temenan sama Kylie." Kata Lea sambil melirik Kylie dengan tatapan takut.

"Gue juga, Lea!" Balas Mai.

Tiba tiba Kylie terbangun dan menatap mereka berdua. Mai dan Lea kaget setengah mati melihat temannya itu terbangun dengan mata terbuka lebar.
Jari telunjuk Kylie menunjuk ke arah lemari yang ada di depannya. Jantung Mai dan Lea saling beradu cepat mengikuti gerakan tangan Kylie. Nafas mereka juga memburu.
Sungguh pemandangan yang sangat luar biasa. Bahkan pemandangan itu membuat Mai dan Lea speechless tak bisa berkata-kata bahkan untuk sekedar membuka mulut. Bagaimana tidak? Di depan mereka terdapat sosok yang sangat mengerikan. Dua sosok perempuan memakai gaun putih yang sama, wajahnya yang sangat pucat, warna mata hitam, dan darah yang keluar dari mulut sosok itu menatap ke arah mereka berdua sambil tersenyum lebar.

"Aku sudah tidak tahan lagi," ucap Mai di akhir kalimat sebelum pingsan. Begitu juga Lea yang ikutan pingsan karena sudah tidak bisa membendung rasa takutnya.

Gimana? Serem? Atau biasa aja?
It's depends on you! Thanks for reading kha :)

Mount MeratusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang