Part 22 - Almost

179 16 0
                                    

Kylie memberontak dan meloncat ke atas sehingga Sara tidak bisa menahannya lagi. Kylie berbalik dan menonjok Sara hingga terpental. Lalu Kylie loncat menuju pintu utama menghalang Fadil yang beberapa langkah lagi sampai di pintu.

Fadil berbalik arah dan berlari menuju dapur.
"Halo Sayang. Jangan takut padaku. Aku adalah istrimu. Ayo ikutlah bersamaku." ucap Kylie yang mulai dekat dengan Fadil.

Fadil meraih sebuah tongkat yang ada di dekatnya dan menyerang Kylie menggunakan tongkat itu ke kepala Kylie. Setelah menyerang Kylie, ia berlari kembali ke pintu utama mencoba membuka pintu namun ternyata pintunya terkunci.
Fadil mencoba lewat jendela yang terbuka. Saat Fadil mulai keluar, Kylie berhasil memegang kaki Fadil dan melemparnya ke sembarang arah. Kylie secepat kilat mendekati Fadil lalu mencekiknya.

Sara dari belakang menarik tubuh Kylie untuk tidak melakukan itu. "Kylie! Hentikan!" Teriak Sara. Zal mencoba memegang tangan Kylie namun Kylie melempar Zal sampai terpental dan menabrak teman-temannya yang lain.

Tangan Kylie kembali mencekik Fadil. Fadil terlihat mulai pucat. Sara mencoba menahan tangan Kylie. "Hentikan Evelyn! Jangan lakukan itu pada orang yang kau sayangi!" Teriak Sara.

"Bukankah Fadil adalah suamimu? Bukankah kalian pernah saling mencintai? Aku tahu kau melakukan ini karena kau terlalu sayang pada Fadil sehingga kau tidak ingin berpisah dengannya. Tapi jika kau benar-benar menyayangi Fadil. Lepaskanlah dia! Hilangkan rasa dendamu dan belajarkah untuk mengikhlaskan yang sudah terjadi. Tenanglah dan kembalilah ke alam mu!!" Ujar Sara.

"Kylie! Lawan iblis yang berada di tubuhmu! Usir mereka keluar dari tubuhmu! Ayolah Kylie kau masih hidup! Kau lebih kuat dari mereka!" Kini Sara meneriaki Kylie yang ada di dalam sana.

Tubuh Kylie melemah. Tangan Kylie yang mencekik leher Fadil pun mulai melemah. Mata merah Kylie kembali seperti biasa.

Roh Evelyn menangis. "Dia Fadil. Suami ku. Aku sungguh menyayanginya. Dia segalanya untuk ku. Kau benar Sara. Aku tidak ingin kehilangannya dan aku ingin selalu bersamanya." Ucap Evelyn lirih.

Mata Kylie menatap Sara yang ada di depannya.
"TAPI AKU TETAP AKAN MEMBUNUHNYA DAN MEMBAWANYA BERSAMAKU! KARENA IBLIS TETAPLAH IBLIS!" Teriak roh Evelyn.

Tangan Kylie kini kembali mencekik Fadil dan semakin menguatkan cekikannya di leher Fadil.

Di kedua bola mata Kylie. Fadil melihat sebuah cahaya. Tiba-tiba Kylie melepaskan tangannya yang mencekik Fadil, lalu tubuh Kylie jatuh ke lantai.

Kylie bergumam, "Kau harus membakar rumah yang ada di Gunung Meratus. Ibu belum menyerah." Ujar Kylie. Sara mengenali suara itu.

"Helena Alena?"

"Lakukan sekarang dan cepat. Kami tidak bisa terlalu lama menahan roh ibu bersama iblis lainnya!" Ucap Kylie alias roh Helena Alena.

"Bagaimana dengan Kylie? Mana dia?" Tanya Sara.

Namun mata Kylie tertutup.
Sara menepuk pipi Kylie sembari memanggil namanya. Tangan lainnya ia dekatkan ke hidung Kylie yang tidak menarik atau menghembuskan nafas sedikitpun. Lalu Sara meraih lengan Kylie dan ia tidak merasakan denyut nadi gadis itu.
Sara menunduk. Teman-temannya yang lain mendekati tubuh Kylie yang terbaring di lantai. Mereka menggoyang-goyang tubuh Kylie sembari memanggil namanya.

"Kylie..." panggil mereka sambil terisak.

"Bangun Kylie. Gue janji gak bakal ketiduran kalo lo curhat sama gue lagi." Kata Lea.

"Gue juga janji gak bakal pelit sama lo, Kylie." Ujar Yorla.

Sementara Fadil masih ketakutan bersandar di tembok.

"Tidak ada cara lain. Kita harus pergi ke Gunung Meratus dan membakar rumah beserta benda-benda iblis yang di simpan Evelyn disana. Fadil bawa kami semua kesana!" Ucap Sara cepat.

"Terus Kylie gimana?" Tanya Mai.

"Kita akan kesana. Kita semua. Kita harus melawan para iblis itu bersama. Aku perlu bantuan kalian anak-anak!" Jawab Sara.

Mereka mengangguk paham.

"Perjalanan ke Gunung Meratus cukup jauh. Kita akan kesana dengan mobilku." Kata Fadil.

"Ayo!!"

Readers: Ehhh ternyata belum tamat-_-

Evelyn: Tidak semudah itu aku menyerah!!

Author : Hanya diam :|

Okelah see you in the next chapter :D
Thankyouuuuu

Mount MeratusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang