Part 15 - Evelyn

201 19 0
                                    

Tak menunggu waktu lama, Pak Sukijan sudah tiba di rumah itu. Dan segera ke kamar atas.

"TIDAK!" Suara Kylie berbeda dengan suara Kylie yang sebenarnya. Kini suaranya dalam dan parau juga besar.

"Kau darimana saja? Aku menderita memiliki pembantu seperti mu!" Ucapan itu di tujukan kepada Pak Sukijan yang barusaja datang.

"Maksud lo apa, Kyl? Dia Pak Sukijan." Kata Hanhan.

"Aku bukan Kylie! Aku adalah Evelyn!" Nada suara Kylie meninggi.

"Nyonya Evelyn?" Ucap Pak Sukijan kaget. Begitu juga dengan Zal. Seingatnya, Evelyn adalah nama istri baru Om nya itu.

"Kau! Kau sebagai pembantu tidak berguna. Kenapa kau membiarkan anak-anak biadap ini menginap disini? Mereka telah berbuat mesum di tempatku! Kau bahkan tidak meletakkan sesajen di air terjun seperti yang ku perintahkan!" Kata roh yang bernama Evelyn itu dengan penuh amarah.

"Ma..maafkan Saya Nyonya. Sa..saya memang salah. Saya ketiduran tadi malam sehingga lupa untuk mengantar sesajen di air terjun. Maaf," lirih Pak Sukijan yang kini menangis meminta ampun.

"Iblis itu menyiksaku gara-gara kebodohanmu!" Teriak roh Evelyn penuh kebencian.

"Maaf, Nyonya.." lirik Pak Sukijan menyesali perbuatan lalai nya.

Lalu Kylie berteriak ngeri. Menggaruk-garuk lehernya hingga berdarah. Lalu badannya melayang beberapa centi ke atas, dan terjatuh ke bawah. Tubuh Kylie kembali tergeletak lemas.

"Sebaiknya kita ikat saja teman kalian ini," kata Pak Sukijan.

"Tapi kenapa, Pak?" Tanya Hanhan.

"Teman kalian sedang dalam keadaan buruk. Ayo yang laki-laki, bantu Saya mengikat teman kalian ini." Kata Pak Sukijan.

Kylie pun di letakkan di atas tempat tidur, lalu kedua tangan dan kakinya di ikat kuat.

"Pak teman Saya kenapa?" Tanya Lea lirih.

"90 persen di rasuki!" Ucap Pak Sukijan.

"Di rasuki? Maksud Bapak, dia kesurupan?" Tanya Zal.

"Mungkin lebih dari kesurupan. Dia tidak bisa mengontrol dirinya dan benar-benar berubah. Roh itu sudah menguasai tubuh teman kalian. Seperti suaranya berubah, dan menyakiti dirinya sendiri. Ada dua kemungkinan, beliau hanya ingin merasuki tubuh itu sementara, atau ingin membawanya bergabung bersama mereka dalam kegelapan." Jawab Pak Sukijan.

"Lalu siapa yang merasukinya?" Tanya Lea.

"Nyonya Evelyn. Majikan Saya yang sudah meninggal karena... dia adalah pengikut iblis." Jawab Pak Sukijan ragu.

"Apa? Tante Eveyln pengikut Iblis?" Zal terkejut.

"Lo kenal, Zal?" Riky bertanya. Zal mengangguk.

"Iya. Nyonya meninggal dengan cara melompat dari atas air terjun ke bawah," kata Pak Sukijan.

"Kenapa dia bunuh diri, Pak?" Tanya Zal.

"Saya tidak berani menjelaskannya. Kalo ingin tahu, mending Anda tanyakan langsung dengan Tuan Fadil. Beliau yang lebih tahu pasti," jawab Pak Sukijan.

"Apa Bapak bisa mengeluarkan roh itu dari tubuh teman Saya?" Kata Mai.

"Tidak bisa, neng. Beliau adalah pengikut iblis. Jadi sangat susah untuk mengeluarkan roh nya dari tubuh orang yang di rasukinya," ujar Pak Sukijan.

"Tapi apa tujuan dia merasuki Kylie?" Tanya Zal. "Kylie kan tidak tau apa-apa. Kenapa bukan Saya aja? Saya kan keponakan Om Fadil."

Pak Sukijan melirik Kylie yang terbaring lemah di atas tempat tidur.

"Kalung itu. Dimana temen kalian menemukan kalung itu?" Tunjuk Pak Sukijan pada kalung yang terpasang di leher Kylie.

"Hah sejak kapan Kylie pake kalung?" Ucap Lea heran.

"Hmm.. dia nemu kalung itu di air terjun." Kata Yorla.

"Darimana lo tau?" Tanya mereka.

"Gak tau juga sih. Gue gak sengaja liat dia memakai kalung itu pas di air terjun. Gue kira itu kalung punya dia, jadi ya biasa aja gue." Ujar Yorla.

"Kalian ada pergi ke air terjun?" Tanya Pak Sukijan.

Mereka mengangguk.

"Wah pantesan. Itu adalah kalung milik Nyonya Evelyn. Itu adalah kalung iblis." Ujar Pak Sukijan.

Wohoooo. Evelyn udah muncul nihhhh.
Kalo pengen tau lebih lanjut tentang Evelyn, keep reading for the next chapter yaaaa. See youuuu

Mount MeratusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang