Pukul 03.15 pagi, Mai dan Lea terbangun oleh seseorang yang mengguncang guncangkan tubuhnya. Dan saat mereka membuka mata, mereka melihat Kylie yang menatap mereka sendu.
Tiba-tiba tubuh Kylie terapung ke atas. Menabrak atap berkali-kali, lalu terbanting ke bawah. Mai dan Lea pun terkejut melihat itu.
Suara teriakan seorang perempuan menggema di seluruh rumah.
Zal, Riky, Falo, Adi, dan Faris pun berlari menuju lantai atas mengikuti suara teriakan itu. Teriakan itu berasal dari kamar Mai, Lea, dan Kylie. Teriakan itu kini berubah menjadi cekikikan dan tertawa mengerikan."Apa yang terjadi?" Tanya Zal saat melihat Hanhan dan Yorla sudah ada di depan pintu kamar Mai, Lea, dan Kylie lebih dulu.
"Gak tau. Pintunya gak bisa di buka!" Jawab Hanhan panik.
Mereka mencoba mendobrak pintu kamar itu namun tak berhasil dan sangat susah. Sementara itu Mai dan Lea yang berada di dalam ketakutan melihat Kylie membalikan kepalanya ke belakang 180 derajat.
"Pergilah bersamaku ke NERAKA!" Teriak Kylie.
Suara pecahan kaca mengusir kesunyian. Mai dan Lea mencoba membuka pintu yang tertutup rapat. Pecahan-pecahan beling melayang ke angkasa dan terbang perlahan mengarah ke Mai dan Lea. Mereka berteriak ketakutan. Pecahan-pecahan beling itu terhenti di depan mereka dan jatuh ke bawah.
Tubuh Kylie jatuh tergeletak. Mai dan Lea dengan rasa takut yang mendalam berjalan pelahan mendekati tubuh Kylie yang terbaring lemah."Kylie..." ucap Mai dan Lea.
"Kenapa?" Desah Kylie. "Kenapa harus gue?"
"Maksudnya apa? Kenapa lo tadi..." belum selesai Mai bicara tubuh Kylie melayang cepat menabrak atap. Mereka hanya menonton tak tahu harus berbuat apa.
Setelah beberapa kali menabrak atap dan tembok, tubuh Kylie di hempaskan ke kaca lalu ke kasurnya. Kylie mengeluarkan geraman bagai harimau mengamuk. Bola matanya berubah menjadi hitam seperti tadi malam.BRAK!! Pintu kamar berhasil di dobrak. Dan betapa terkejutnya mereka melihat keadaan Kylie saat ini. Mereka segera mendekati Kylie. Faris dan Adi memegangi kaki Kylie. Sedangkan Zal dan Riky memegangi tangannya.
Dengan keberanian penuh, Falo memegang kepala Kylie dan membisikannya beberapa ayat Al-quran. Dan Kylie pun mulai tenang dan kembali normal."Mai, Lea, ada apa sama Kylie?" Tanya Hanhan.
Mai dan Lea menggeleng.
"Zal, buruan telpon Pak Sukijan. Siapa tau dia bisa nolong Kylie!" Kata Falo.
"Gue gak punya nomor Pak Sukijan. Tapi gue punya nomor Om gue. Mungkin dia punya nomor Pak Sukijan. Dia kan penjaga kepercayaan rumah ini," kata Zal.
"Yaudah buruan telpon Om lo." Suruh Falo.
Zal mengambil handphone di saku celananya. "Gak ada sinyal!" Ujar Zal.
"Pake telpon rumah, ada di samping pintu kamar gue sama Mpok." Seru Yorla.
Zal pun langsung berlari keluar kamar. Masih dengan badan bergetar, Zal mengangkat gagang telpon rumah. Memencet-mencet nomor telpon Om nya.
"Halo, Om Fadil? Ini Zal keponakannya Om Fadil." Ucap Zal masih dengan suara bergetar.
"Hai, Zal, ada apa pagi-pagi buta begini menelpon?" Tanya Fadil jauh di sana.
"Om punya nomor Pak Sukijan yang penjaga rumah Om itu? Zal perlu banget sekarang Om." Ujar Zal.
"Memangnya ada apa? Kok kedengarannya kamu panik dan ketakutan gitu. Liburan kamu menyenangkan, bukan?" Tanya Fadil.
"Iya. Eh, gak. Teman Zal yang bernama Kylie berkelakuan aneh. Dia teriak-teriak, Om. Makanya Zal perlu Pak Sukijan untuk segera datang kesini," jawab Zal.
"Apa?" Fadil terkejut. "Baiklah. Biar Om yang menelpon Pak Sukijan untuk segera kesana,"
"Iya, Om. Makasih." Zal mengakhiri panggilan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mount Meratus
Horror[COMPLETED HORROR STORY] Ketika kalian ingin liburan, namun malah dilibatkan dalam pembalasan dendam seorang wanita yang telah melakukan pemujaan iblis di Gunung Meratus. Ps: ini adalah cerita pertama dari author. Semoga kalian suka ^.^