Part 18 - Get The Help

176 17 0
                                    

"Maaf, tapi aku tidak ingin berurusan dengan hal-hal seperti itu lagi. Carilah cenayang lain yang bisa membantu kalian," jawab Sara.

"Hanya kau harapan kami saat ini. Kami tidak punya banyak waktu untuk mencari cenayang lain. Gadis itu benar-benar sangat buruk sekarang. Aku takut jika roh itu membawanya pergi bersamanya," ujar Fadil memohon.

"Aku benar-benar telah berhenti menjadi seorang cenayang. Maaf," kata Sara.

"Tolonglah. Setidaknya bisakah Anda ikut bersama kami dan melihat keadaannya? Saya mohon..." Zal memohon.

Sara terdiam dan berpikir sejenak. Kemudian dia memejamkan matanya. Wajahnya terlihat sangat serius.

"Om, dia ngapain?" Zal berbisik kepada Fadil.

"Diam dan tunggulah. Mungkin dia sedang bermeditasi," ucap Fadil yang juga berbisik.

Zal yang keheranan pun terus menatap Sara yang masih saja terpejam.

"Aku merasakan aura jahat, amarah, dan kebencian yang mendalam dari roh ini," ucap Sara yang masih terpejam. "Gadis yang bernama Kylie itu terkurung di sebuah ruangan gelap. Tapi dia tidak sendiri. Ada dua orang perempuan bersamanya. Dua perempuan kembar yang juga merasa ketakutan yang besar. Mereka di jaga oleh seorang pria bertubuh besar seperti raksasa." Tambah Sara.

"Apakah dia baik-baik saja?" Tanya Zal.

"Dia baik-baik saja. Tapi dia ketakutan di dalam sana." Ujar Sara, kemudian membuka matanya.

"Bisakah kau menolongnya? Tolonglah..." pinta Zal benar-benar memohon.

Sara berpikir sejenak. "Gadis itu meminta pertolonganku. Dimana dia sekarang?" Ia berdiri.

"Ada di rumahku. Aku akan mengantarmu kesana jika kau mau." Kata Fadil.

"Anda mau menolongnya?" Tanya Zal senang.

"Tentu. Tapi aku harus membawa sesuatu terlebih dahulu. Kalian tunggu disini." Sara berlari ke tangga menuju lantai dua rumahnya yang menawan ini.

"Om, dia cenayang yang hebat kan?" Tanya Zal kepada Fadil.

"Kamu hanya perlu percaya dan yakin." Ujar Fadil tersenyum.

"Ayo, kita pergi sekarang." Ucap Sara.

Zal dan Fadil berdiri bersemangat. Namun saat Sara membuka pintu utama rumahnya, angin yang sangat kencang berhembus masuk dan membuat Sara terjatuh. Rumahnya berguncang hebat. Semua benda yang ada di rumahnya berjatuhan, dan semua benda yang mudah pecah hancur begitu saja.
Zal dan Fadil terjatuh. Mereka memegang kaki meja yang juga bergetar. Sara mencoba merangkak dan menutup pintu.
Dan semua kembali tenang.

Mereka bertiga kembali berdiri.
"Aku yakin tadi itu bukanlah angin topan atau gempa bumi," ujar Sara. "Ayo kita harus cepat!"

Dengan cepat Sara membuka pintu dan saat mereka keluar dan masuk ke dalam mobil Fadil, rumah Sara berubah menjadi mengerikan dan bahkan ada burung gagak berdatangan entah darimana.

"Ayo cepat. Bawa aku pada gadis itu."

Tanpa pikir panjang, Fadil segera menyetir mobil menuju rumahnya.

Duh duhhh, baru update ceritanya nih. Soalnya Author kemarin lagi sibuk nonton Valak wkwkwk. *abaikan*
Keep reading next nya yaaa. Thankyouuuu

Mount MeratusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang