Part 25 - Out Of The Woods

229 17 13
                                    

Setelah suasana hening. Evelyn tertawa jahat seakan mentertawakan Falo yang bermain-main dengannya.

"HAHAHAHA.." Tawa Evelyn menggema di seluruh hutan.

"Kok gak berhasil sih?" Gumam Falo menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil menatap heran botol yang ia pegang.

"Falo, awas..!!!" Teriak teman-temannya saat melihat Evelyn yang akan menjangkau Falo.

Falo terkesiap dan menyadari Evelyn yang berjalan ke arahnya. Falo berjalan mundur perlahan.

"Ikutlah denganku. Maka pengikutku akan semakin banyak.." ucap Evelyn menyeringai seram kepada Falo.

"TIDAK EVELYN!" Teriak Sara. "AKU AKAN MEMUSNAHKANMU. SEKARANG ATAU TIDAK SAMA SEKALI." Tambah Sara.

Evelyn menatap Sara tajam.

"Evelyn.. kau hanyalah iblis yang najis. Iblis yang tidak pantas berkeliaran di dunia ini. Kau lebih pantas di neraka!" Ucap Sara.

"TIDAK! TIDAK MUNGKIN! AKU ABADI DI DUNIA INI." Kata Evelyn.

"Kita gak akan bisa memusnahkan Evelyn hanya dengan satu doa. Kita harus melakukannya bersama-sama." Falo berteriak sekencang yang ia bisa.

"Falo benar. Kita semua harus berdoa. Terutama kau Fadil. Kau adalah suaminya. Kau harus mendoakannya dan menuntun Evelyn agar kembali ke alam nya." Ujar Sara yang masih terikat pada ranting pohon.

"SIMPAN SAJA DOA MU ITU. AKU LEBIH KUAT! MATILAH KAU BOCAH KECIL!!"
Falo segera berlari sebelum Evelyn berhasil menjangkaunya. Falo berlari mendatangi teman-temannya yang masih terduduk di atas rerumputan lalu ikut duduk bersama mereka.

Suasana kembali hening. Mereka semua memejamkan mata, mengangkat tangan, sambil berkomat-kamit memanjatkan doa.

Evelyn menatap mereka semua. Ia mulai merasa panas. Seakan-akan api yang membakarnya bisa ia rasakan.

"TIDAK! TIDAK MUNGKIN! AKU ABADI!" Teriak Evelyn histeris. "TIDAKKKKKK.... AARGGHHHHH..."

Tubuh Evelyn perlahan menghilang.
"AKU AKAN KEMBALI. AKU BELUM MUSNAH!" Ucap Evelyn dengan amarah yang semakin meluap-luap. "AAAAAAAAA..."

Itulah teriakan terakhir Evelyn, dan kemudian ia menghilang. Mereka membuka mata. Evelyn sudah hilang bersama rumahnya yang sudah hangus tidak bersisa.

Seketika ranting yang mengikat Yorla, Faris, dan Sara terlepas. Mereka terjatuh bersamaan ke atas tanah. Fadil mendekati Evelyn sedangkan Zal, Adi, Falo, Hanhan, Mai, dan Lea segera berlari mendekati Yorla dan Faris.

"Sara kau tidak apa?" Tanya Fadil sambil membantu Sara bangkit. "Apa Evelyn benar-benar sudah mengilang?"

"Aku tidak apa. Ya. Aku rasa dia sudah menghilang." Ucap Sara.

"Sara bagaimana dengan Kylie? Apa dia akan kembali?" Tanya Zal yang kini ada di samping tubuh Kylie yang masih tergeletak di tanah.

Sara dan Fadil pun langsung berlari mendekati tubuh Kylie. Saat mereka semua mengelilingi Kylie, mata Kylie masih terutup dan tidak ada tanda-tanda pernapasan dari Kylie.

"Kylie.. kembalilah. Semuanya sudah aman. Kau bisa kembali sekarang. Ayolah Kylie, kami semua sudah menolongmu. Maka kembalilah," ucap Sara sambil memegang tangan Kylie.

"Kylie.. ayo, Kyl. Jangan tinggalin kita. Kita semua masih pengen temenan sama lo." Kata Mai.

"Come on, Kylie. I beg you..." ucap Zal.

"Ish sok-sok bahasa inggris segala." Gumam Lea sangat pelan sehingga tidak ada yang mendengarnya.

"Kylie..."
Mereka terus memanggil-manggil nama Kylie. Berharap gadis itu mendengar mereka.

Dan.. kedua mata Kylie terbuka di sertai tarikan nafas dari hidung dan mulutnya. Dada Kylie naik ke atas. Mereka terkaget dan mundur sedikit ke belakang.

Kylie mulai bernafas dengan normal. Mereka tersenyum lebar dengan mata yang berkaca-kaca. Sara membantu tubuh Kylie duduk. Kemudian Kylie tersenyum kepada semua orang di sekitarnya.

"Kylie.. akhirnya..." pekik Hanhan senang dan langsung memeluk Kylie. Begitu juga dengan Mai, Lea, dan Yorla yang ikutan memeluknya.

"Gue juga pengen meluk boleh gak nih?" Tanya Riky.

"Gak! Lo tuh cowok. Modus aja lo!" Sahut Lea galak.

"Sabar bro.." Adi menepuk-nepuk pundak Riky.

"Udahan kali nepuknya. Emangnya gue adonan martabak." Ujar Riky menepis tangan Adi.

Mereka semua tertawa. Ya anggap sajalah itu sebuah lelucon.

Sara mendekat ke arah Falo. "Kau bisa mengusir hantu juga ternyata." Kata Sara. "Kau juga sempat membuat Kylie tenang dengan membacakannya Ayat Al-Quran bukan? Aku tahu itu." Sara terkekeh.

Falo tersenyum dan tersipu malu mendapat pujian dari Sara. "Saya hanya mencoba membantu, hehe.."

Kylie di bantu berdiri oleh teman-teman sesamanya. Lalu Kylie menghadap ke arah Sara.

"Terimakasih, fairy godmother." Ucap Kylie.

Sara tersenyum dan memeluk Kylie, mengusap lembut punggungnya.

Sara melepaskan pelukannya tapi kedua tangannya masih menempel di bahu Kylie. "Jangan pernah mengambil sesuatu yang kau temukan dimana pun jika itu bukan milikmu. Benda terkadang mengandung sesuatu di dalamnya. You should go on and love yourself." Ujar Sara terkekeh.

Kylie tersenyum dan mengangguk.

"Faris dan Yorla. Kalian harus menjaga sikap dimanapun kalian berada." Sara menatap Yorla dan Faris.

"Iyaaa. Lain kali Saya akan menjaga sikap. Maaf, kami khilaf waktu itu." Ujar Yorla.

"Awas lo ngegoda gue lagi." Kata Faris.

"Idih sok kegantengan banget sih. Jauh-jauh sana!" Sahut Yorla mengibas-ngibaskan satu tangannya di depan wajah Faris.

"Yaelah. Habis manis sepah di buang," gumam Faris.

"Lo mah gak ada manis-manisnya bro," ujar Riky.

Kemudian Faris menyerang Riky.

"Eh by the way, gue udah nelpon orangtua lo, Kyl. Mereka bakalan kesini." Kata Zal.

"Apa? Ish kenapa di telpon. Entar gue gak boleh pergi kemana-mana lagi," desis Kylie.

"Hahaha..becanda kali. Lagian disini tuh gak ada sinyal." Ujar Zal tertawa.

"Ihh nyebelin banget sih!" Kata Kylie kesal.

Dan mereka semua tertawa. Samar-samar cahaya matahari menembus pepohonan lebat yang mengelilingi mereka.

"Eh busettt.. udah siang aja. Perasaan tadi kita gelap-gelapan dah." Kata Adi.

"Udah jam 8 pagi. Widih.. lama juga ya kita disini." Ucap Lea saat melirik jam tangannya.

"Ayo lebih baik kita segera pergi dari sini." Kata Fadil.

"Kita langsung balik ke kota aja deh. Gue gak mau nginep di rumah itu lagi," kata Mai ketakutan.

"Gue juga gak mau, Mai. Tapi kita harus berkemas dulu lah. Masa langsung pulang gitu aja. Sayang banget barang-barang gue di tinggal. Bagus semua itu," sahut Yorla.

"Yaiyalah berkemas dulu. Masa iya kita langsung nyelonong pulang." Kata Adi.

Dan mereka pun keluar dari hutan itu.

Yeaaayyyyy Happy Ending 👏👏👏
Akhirnya Author bisa menyelesaikan cerita ini. Wkwkwk. Tapi tenang readers. Setelah ini masih ada epilog nya kok.
So, tunggu epilog nya di update eaaa😉
Thankyouuuu...

Mount MeratusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang