bayangin aja Maki Horikita itu Mahdisa yang pakai kerudung... ^_^
-------------------------------------------
Bulan desember, bulan yang tahun ini dijalani dengan musim hujan yang lebat. Entah itu di Jakarta, Bogor atau di daerah luar pulau Jawa. Dan tentunya, membuat orang-orang untuk malas keluar rumah jika musim penghujanan, salah satunya yah oarang-orang berstatus mahasiswa sepertiku. Aku Mahdisa alias Disa. Mahasiswa semester 6 kesehatan masyarakat. Aku mengambil jurusan kesehatan ibu dan anak karena aku suka dengan anak-anak.
Untuk universitasku, kami semua masih libur semester,dan minggu depan adalah hari pertama untuk semester 6.
Aku single
Dengan tinggi 165cm, bergolongan darah BBerkulit hitam manis kata ayahku dan teman- teman chating bule-ku.
Benci akan semua hal tentang basket. Dan jangan tanya mengapa.
Belum pernah keluar negeri kecuali dalam mimpi berkali-kali.
Aku suka korea, tapi kadang aku lupa nama-nama artisnya
Memiliki mantan 3 seumur hidup
Dan aku berusia 22 tahun ini.
Hari selasa yang tenang bagiku, namun entah apakah tenang bagi orang lain. I don't care.
Awal hari yang membosankan jika hanya duduk dan menonton sambil mendownload drama-drama korea winter season kali ini, tapi it's nope for me.......
Hari sudah sore lagi, tepatnya waktu ashar. Mem-pause drama di laptopku dan segera shalat.
Dalam shalatku ku berdoa agar, aku mendapatkan laptop baru dan dimudahkan dalam semester 6 kali ini, tak lupa berdoa untuk orang tuaku tercinta." permisi..." suara seseorang diluar mengusik doa khusyu ku.
Segera kusudahi shalat dan doaku lantas menghampiri seseeorang diluar.
Ternyata seorang tukang pos." iya, pak. Ada apa yah?."
" apakah benar, ini rumah Mahdisa Suwanto?."
" iya pak."
" ini, mbak ada kiriman silahkan di tandatangani di sebelah sini." Pak pos itu menunjukkan dimana harus kutandatangani dan setelahnya aku menerima barang yang dikirimkan someone.
Pak pos itupun pergi dan aku semakin penasaran dengan box kecil yang berbungkuskan kertas cokelat.
No name and hanya alamat serta namaku saja. Siapa yang mengirimiku?
Oh,ada suratnya. Dan tulisannya bagus bertinta hitam.Assalamualaikum Disa.
Maaf mengganggu hari-hari libur semester genapmu, tapi aku harap kamu menyukai liburmu kali ini dengan segala hal yang ingin kamu lakukan. Aku harap juga kamu suka coklatnya.
From me.Again?! Oh my... a choco man again? I don't know who is he, and where he know my name and all about me.
Mungin dia pengagum rahasiaku, sejak aku semester 1 choco man mulai mengirimiku coklat. Entah itu coklat putih, coklat susu, coklat isi, atau coklat hitam. Namanyapun aku tak tau, yang aku tau dia adalah seorang pria.
Tapi coklatnya enak. Dan aku suka walaupun dia siapa aku tak tau. Kulangkahkan kakiku ke dapur membuat teh hangat teman untuk menikmati sekotak coklat tak bermerek.
Kunikmati coklat lezat ini dengan teh hangat sambil menonton drama korea winter season Moorim School.
Sebenarnya bukanhanya drama korea saja yang aku suka, drama Jepang, movie Jepang atau Korea aku suka semua kecuali made in Indonesia karena film yang gaje dan tak enak di tonton untuk mataku.
Suhu dikamar terasa semakin dingin walaupun aku tak menyalakan pendingin ruangan, mungkin diluar sudah mulai hujan. Dan benar saja, hujan deras di luar serta angin kencang melanda kota Bogor.
Reflex aku menepuk jidad, saat mengingat pesan mama sebelum berangkat kerja. Cucian sebelum ujan di ambil walau masih basah.
Secepat yang kubisa, lari ke atas mengambil jemuran yang tak tertolong alias basah semua.
Dengan perlahan aku menurunkannya dan menggantungnya di jemuran dalam rumah urusan lantai basah bisa diatur.Selesai dengan urusan jemuran dan lantai basah, aku mengecek download-an ku apakah sudah selesai apa belum. Aku lupa bilang kalau aku selama libur ini kerjaanku hanya makan, tidur, download, shalat, makan dan buang air, that's why berat badanku merasa naik.
Coklatku belum habis, tehku belum habis, dan saatnya melanjutka acara malas dengan nonton drama Korea....
Bulan purnama menyambut cerahnya malam ini, dan aku suka bulan purnama karena melambangkan kesempurnaan. Angin malam sejuk setelah hujan deras sore tadi menyisakan aroma tanah lembab yang kurang aku suka.
Malam ini lagi-lagi tak menghalangiku untuk terus menonton seperti hari-hari sebelumnya.
Sudah terhitung 8 episode drama Korea yang aku tonton, membuat badanku pegal karena kelamnaan duduk dan posisi duduk yang tak banyak berubah.
Drama Moorim School yang 2 jam lalu selesai di download selesai aku tonton tinggal menunggu minggu depan.
Perut akhirnya keroncongan, aku keluar kamar dan mencari makanan yang tersisa tadi siang. Hasinya nihil, poor me!. Dengan malas, aku memasak mie goreng plus telur dan bakso selama setengah jam karena mie nya harus aku masak 2x.
Sementara memasak mie, clakson mobil mama terdengar diluar, memintaku membukakan pintu pagar.Dan taukah kalian jika malam ini mama pulang jam sembilan karena perasaanku biang bakalan singgah dulu di mall untuk belanja, and i'm right!. Tiga kantong belanjaan tergeletak di kursi belakakng mobil, ada ukuran kecil, sedang dan besar, entah apa saja isinya.
Oh my, kompor dalam keadaan menyala dan mieku sudah terendam lama di atas kompor. Segera kuangkat mieku dan membanru mama menurunkan belanjaannya.
Belanjaanya banyak juga, tapi yang menarik perhatianku adalah 2 bungkus pembalut dan sekitar 10 beng-beng coklat.
Kuambil 2 hal yang menarik perhatianku itu dan segara kabur ke kamar dan menutupnya. Kalau ada sisa beng-beng akan kusimpan di kulkas dan berharap agar kakakku tidak memakannya.
Time to melanjutkan drama korea sampai jam 10 malam, karena jam sepuluh malam mama melarangku untuk menonton ataupun bermain ponsel dengan alasan saatnya tidur.....
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST CHOCOLATE
Fantasyseorang gadis bernama Disa yang memiliki stalker yang selalu mengiriminya cokelat setiap bulan, dan suatu saat, stalker yang disebut Mr. Choco oleh Disa meminta nya bertemu. Lantas, Disa terkejut karena orang tersebut rupanya Tuna wicara. Namun, ad...