PART 15

14 1 0
                                    

Assalamualaikum, readers ku. maaf nih kalau Ochie telat banget nge-update ceritanya. soalnya lagi beneran kkn dan ide nya juga jarang muncul, plus sok sibuk gitulah di posko kkn sekarang. tapi Ochi kasih bonus 2 part deh...



................................................................................................................................................................. 


MR.CHOCO POV.

Sudah 2 bulan lebih aku berhasil kabur dari para pemburu negara Indonesia. Bahkan saat ini, aku berada di India. Tepatnya ahmedabad. Penyamaran kali ini, aku berperan sebagai pedagang buah-buahan di pinggiran gang-gang, karena India merupakan negara miskin, maka aku menjualnya dengan harga banting pula.

" cari dia sampai dapat. Pokoknya informasi terakhir, dia berhasil kabur ke sini dengan pasport palsu."

Suara riuh yang terdengar cukup dekat denganku, membuatku mengeratkan syal cokelat kusam yang aku kenakan, menyamarkan wajahku yang mereka kenali.

" jangan biarkan buronan itu hilang lagi, hidup atau mati kita harus dapatkan dia."

Aku salut dengan Indonensia yang bekerja sama dengan polisi luar negeri untuk menangkapku, hebat. Tapi sayangnya mereka tak akan pernah bisa menangkapku.

Aku merapihkan daganganku sementara mereka pergi kearah yang berlawanan denganku, dan membereskan daganganku. Aku harus menyusun rencana untuk kabur lagi.

" hallo." Ponselku berdering, privat number.

" aku beri waktu 8 hari untuk kau mengirim barang itu ke lokasi yang akan di sampaikan pengirimnya yang akan sampai sebentar lagi, jangan sampai gagal." Kata suara pria misterius itu.

" baiklah."

Bisa kalian simpulkan aku sebagai apa, tapi jangan disebutkan sekarang, aku tak ingin orang yang aku cintai kecewa denganku.

Sementara packing, seseorang mengetuk pintu kontrakan sederhana ini. Muncul lah, sosok wanita usia 30'an dengan penampilan biasa, tidak mencolok dan masuk sebelum aku persilahkan.

" ini barangnya, dan kamu harus mengirimnya ke daerah Singapore, di Nayang Thecnological University. Ini foro orang yang membutuhkann barang ini, dan berhati-hatilah."

" baiklah, kau tidak ingin minum?."

" sebaiknya jangan menerima minum dari seseorang."

" but you know me lady."

" don't believe for everyone." Wanita ittu tersenyum smirk, lantas keluar begitu saja.

" ah, aku lupa. Di dalam tas itu sudah ada pasport dan visa yang kau butuhkan, juga beberapa mata uang Singapore."

Kali ini, aku akan berperan sebagai Arwan selama 3 hari di Singapore. Aku segera membereskan barang-barangku dan pergi ke bandar udara Chennai.

.........

Winter di India, cukup berbeda dengan negara-negara yang pernah aku kunjungi dulu. Tidak terlalu dingin menurutku, siang menjelang sore hari waktu India, aku menelusuri bandara bagian luar. Masih aman untukku. Pengecekan barang, sedikit was-was tapi untungnya lolos. Kali ini, pemasukan bagasi, karena tak ada bagasi yang perlu aku masukkan, aku hanya perlu melakukanpengecekan pasport dan tiket.

Usai melewati semua rintangan, aku beruntung bisa melewati semuanya dengan sedikit insiden saat travel bag milikku hampir tertukar dengan milik seorang pria paruh baya di depan pengecekan ulang pasport dan tiket.

Di dalam bandara cukup hangat, untuk menghangatkkan badanku yang kedinginan di winter ini. Memasang poker face selama perjananan hingga sampai di tujuan adalah hal yang wajib aku lakukan agar misi kali ini berhasil.

Selama aku menjalani misi seperti ini, hanya 3 kali aku gagal dalam menjalani misi. Salah satunya saat di Indonesia.

.......

Perjalanan panjang dan memelahkan akhirnya berakhir, begitu aku sampai di depan universitas yang unik ini. Aku membayar taksi, dan langsung mencari orang yang membutuhkan barang ini. Aku bertanya dengan orang-orang yang aku lewati.

Seperti mencari jaum dalam lautan manusia yang luas, akhirnya aku bertemu dengan nya. Seseorang yang masih terlihat muda, berkelas, namun sayangnya dia pecandu.

" i get you." Sapaku saat melihatnya.

" hnn..." ampundah responnya dingin amat.

" i'm Arwan, nice to meet you." Aku mengajaknya bersalaman.

" i don't need you name, i just need that." Ujarnya sarkatis.

" okey, fine. You get it." Aku menyerahkan tas yang aku bawa seberat 2 kilogram. Pria no name ini memberitahuku jika uangnya telah di transfer ke rekening big-boss.

Misi transaksi berhasil, syukurlah. Sekarang aku harus ke apartemen yang telah di sewakan untukku.

...........

DISA POV.

Satu hari lagi akan aku lalui bersama Onio hari ini. Papa dan mama sedang ziarah kubur ke makam kakek dan nenek, dan di rumah hanya aku dan Nio.

Hari masih siang, aku kepikiran untuk membat kue.

" Nio sayang, kita ke mini manrket yuk. Mama mau bikin kue cokelat. Nio mau?."

" mau..." jawab Nio semangat.

" yuk kita ganti baju dulu."

Dengan sepedah yang ada, aku pun berangkat ke mini market yang di dekat kampus.

Setibanya di mini market, Nio mengeluh kalau pantatnya kesakitan karena duduk di boncengan besi sepedah, aku tak bisa apa-apa dan hanya bisa membujuknya agar diam.

Aku mengambil sebungkus oreo rasa cokelat dua bungkus, dan beberapa cemilan lainnya untuk Nio di rumah. Setelah ke mini market, kami ke tempat dimana kau bisa mendapatkan bahan-bahan lainnya, karena di mini market tak ada.

Satu jam berkeliling, kami pun pulang, sebelum mulai membuat kue cokelatnya, aku shalat dhuhur terlebih dahulu.

....

Aku di bantu Nio, sebenarnya bukan membantu. Lebih tepatnya hanya melihatku mulai membuat kue. Tiga jam kemudian, barulah Nio dan aku bisa menikmati Oreo Cheese cake yang tadi, setelah di dinginkan dua jam lebih.

" silahkan di nikmati tuan Nio." Aku memberikan sepiring kecil kue yang kami buat.

" makasih mama Disa. Enak banget."

" makasih sayang, di abisin yah."

" pastinya mah."

....................................

See u again. 

THE  LAST CHOCOLATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang