Part 13

15 1 1
                                    


Maaf yah... Ochie liburnya kelamaan, keenakan libur soalnya. aku kasih bonus 2 part deh sebagai permintaan maaf.


................................................................ 


Aku teringat dengan box kirirman seseorang yang aku simpan di kamar saat malamnya, dan saat aku buka ternyata sekotak cokelat putih, feelingku mengatakan jika ini dari mas Afdal untukku. Di atas kotak itu ada 2 lembar surat, tapi ini bukan tulisan mas Afdal.

Assalamualaikum, Disa...

Maaf sebelumya, saya Rafikha kenalan dari Afdal. Dia berpesan pada saya untuk mengirimkan cokelat ini untuk kamu dan anaknya, saat saya bertemu dengannya di suatu tempat yang tak boleh saya sebutkan kata Afdal, dia berpesan untuk membelikanmu sekotak cokelat putih di tempat biasa dia membeli cokelat untukmu, dan juga dia memberikanku sepucuk surat yang harus disampaikan padamu. Bacalah di lembar berikutnya.

Assalamualaikum.

Aku melihat ada kertas yang lusuh dan sedikit kotor, saat aku membukanya itu merupakan tulisan mas Afdal.

Assalamualaikum, Disa...

Maaf baru memberi kabar padamu setelah sekian lama, dan juga aku minta maaf karena aku baru mengirimimu sekotak cokelat lagi, aku rasa kamu sudah memaafkanku maka dari itu, aku meminta temanku untuk mengirimimu sekotak cokelat.

Bagaimana kabarmu dan Nio?

Semoga baik, saat ini aku belum bisa pulang. Tapi kamu jangan khawatirkan aku disni, aku baik-baik aja kok...

Maaf jika aku membuatmu khawatir disana... dan terima kasih sudah mau merawat Nio untukku.

Semoga kamu dan Nio menikmati cokelatnya.

Assalamualaiakum...

From me...

" surat dari siapa Disa?." Tanya mama yang baru keluar dari kamar.

" oh, dari mas Afdal mah. Dia ngirimin cokelat lagi, tapi kali ini untuk Disa dan Nio."

" buat papa dan mama gak ada?." Celetuk papa.

" yah enggak lah. Wes lah, Disa ke kamar yah udah malem."

" selamat tidur."

" selamat tidur pah, mah."

" mama Disa..."

" kenapa Nio?."

" Mpis...pipis.."

" ayuk sini, Nio pipis dulu." Aku menggendong Nio ke kamar mandi lalu kembali ke kamar.

" makasih mama Disa."

" sama-sama sayang, mau dengeri cerita nabi gak?."

" siapa mah?." Tanya Nio antusias.

" namanya ada tiga orang, dan mereka di juluki Ashabul Kahfi. Gini ceritanya...mereka itu nabi Musa as. Nabi Khaidir as. Dan Dzulqarnain. Mereka bertiga ini, adalah sekelompok orang beriman yang hidup pada masa Raja Diqyanus di Romawi, beberapa ratus tahun sebelum diutusnya nabi Isa as. Yang lahir sebelum nabi Muhammad Saw. Mereka hidup ditengah masyarakat penyembah berhala atau patung-patung yang berukuran raksasa dengan seorang raja yang dzalim atau yang tidak menyembah Allah. Lalu ketika sang raja mengetahui ada sekelompok orang yang tidak menyembah berhala, maka sang raja marah lalu memanggil mereka bertiga, dan memerintahkan mereka untuk mengikuti kepercayaan sang raja. Tapi Ashabul Kahfi menolak dan lari, dikejarlah mereka untuk dibunuh. Ketika mereka lari dari kejaran pasukan raja, sampailah mereka di mulut sebuah gua yang kemudian dipakai tempat persembunyian." Sesekali aku menoleh pada Nio yang sangat antusias mendengar ceritaku, tapi tetap saja, Nio adalah anak kecil yang tak bisa begadang seperti orang dewasa. Di pertengahan cerita, Nio tertidur. Aku bangkit dari posoisiku yang memeluknya untuk ke kamar mandi lalu ikut tidur di sampingnya.

.......


see u again...

THE  LAST CHOCOLATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang