PART 3

37 4 0
                                    

Assalamualaikum..... i'm back. ^_^ selamat menikmati bacaan novel amburadul ini yah....

--------------------------------------------------------------------------

Cerah untuk daerah kota tempat tinggalku, Bogor. Itu yang aku harapkan kemarin sebelum aku tidur, dan saat bangun aku dikejutkan dengan berita gerhana matahari total yang sedang terjadi di beberapa provinsi termasuk kota Jakarta. Bahkan, berita di TV1 menampilkan siaran langsung dari Bangka Belitung.

Subhanallah, Maha Agung Allah Tuhan seluruh alam. Aku sampai merinding melihat gerhana matahari yang sudah terjadi pagi ini, tepatnya setengah delapan pagi.

" buset, ampe merinding liatnya."

" Dis, di kampus kamu yang ikut shalat gerhana sampai penuh di luar-luar mesjid." Kata mama yang berdiri di samping meja setrika sambil mencarger ponselnya.

" eh iya, kak Arman sama kak Dita mana mah? Papa juga gak ada mobilnya."

" mereka shalat gerhana di mesjid." Kata mama enteng.

" yah, mama. Kenapa enggak bangunin Disa?." Rengekku pada mama sok manja.

" sok manja kamu, mama kira kamu lagi halangan, jadinya gak di bangunin."

Aku malah manyun dan mengambil teh hangat dengan roti di atas meja makan.

" Disa, sikat gigi dulu. Dan kamu belum shalat kan?."

" heheh.... lupa." Aku menaruh kembali roti dan teh nya lalu ke kamar mandi.

Tah lama....

" mah... minta tolong ambilin celana dalam Disa sama pembalut dooong." Teriakku di kamar mandi.

" hahahaha... benarkan kata mama kalau kamu lagi halangan."

" iiih.. mama." Aku gedek di ledek mama, tetapi mama tetap mengambilkan apa yang aku minta tadi.

Matahari sudah terik, namun ketiga orang rumah belum juga pulang. Kemana dulu sih?

" mah,mereka lama banget sih."

" mungkin mereka baru selesai dzikir kali. Atau lagi lunch di luar."

" ah, bodo amat deh. Mah aku ke kamar yah."

" iya."

Aku meninggalkan mama sendiri di ruang tv, agar mama bisa puas menonton tv tanpa ada gangguan dariku, kecuali gangguan suara-suara heboh yang aku timbulkan akibat menonton drama.

Benar saja, baru 10 menit drama moorim school episode terakhir berlangsung, aku sudah kisteris duluan.

Membuatku baper

Bikin greget karena persahabatan mereka yang di pertaruhkan hanya karena sebuah kunci untuk mendapatkan mutiara yang bisa mengabulkan apa saja.

Karena nonton drama ini, aku jatuh cinta sama lagunya. Yang artinya bagus banget, tentang permohonan untuk tidak meninggalkan seseorang yang di cintai. Bahkan penyanyinya masih 23 tahun, ah.... i hope gak oprasi deh.

" Disa....... Disa. I'm coming." Teriak kak Dita dan langsung membuka pintu kamarku.

" paan?." Tanyaku jutek.

" ih, judes amat sih neng."

" so why?."

" nothing. Nih, gue bawain cemilan yang banyak.karena gue tau loe pasti bakalan red day. Loe kan paling demen ngemil kalau lagi red day."

THE  LAST CHOCOLATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang