PART 19

14 1 0
                                    

Assalamualaikum readers..... ochi minta maaf kalau terlalu lama bersemedinya...

soalnya idenya ngilang-ngilang mulu... di tambah lagi sibuk bikin proposal penelitian... jadinya Mr. Choco dan Disa terbengkalai.... maaf yah sekali lagi....


but, happy reading all.....


.......................................................................................... 

Mahdisa POV.

Setahun lagi telah berlalu, malam tahun baru semalam begitu meriah di seluruh Indonesia. Bahkan sampai disiarkan di tv. Di Indonesia bagian timurlah yang pertama disiarkan. Begitu meriah dan masyarakat di daerah timur sangat senang melihat kemerlap dan kemilau kembang api yang banyak dan berwarna-warni menerangi kegelapan di sekitarnya.

Sampai-sampai Nio antusias dan melewati jam tidurnya yang mestinya jam 9 malam, tetapi sekarang sudah jam setengah sepuluh.

" Nio belum ngantuk sayang?." Tanya mama yang juga sedang meonton tv.

" belum ommo."

" Nio, emang gak mau ikut ke Desa Pasireurih lagi sayang?."

" mau mah." Nio mengalihkan pandangannya dari tv.

" kalau begitu, Nio sekarang sikat gigi, wudhu lalu shalat isya yah sayang."

" Nio udah shalat ma."

" syukurlah."

Sementara Nio ke kamar mandi, aku menyiapkan tempat tidur untuknya lalu kembali menonton tv.

....

Azan subuh membagunkanku dari mimpi buruk, mimpi tentang mas Afdal. Aku menenangkan diri sejenak lalu bangun untuk mandi dan shalat subuh.

Setegah jam mempersiapkan segala sesuatunya untukku, sekarang aku membangunkan Nio yang masih tidur. Dengan suara khas baru bangunnya, menjadi kesenanganku tersendiri.

" Nio masih ngantuk ma."

" kita harus berangkat jam 8 pagi sayang. Kak Khansanya datang jam setengah 8 pagi."

Dengn malas, Nio akhirnya bangun dan menuruti apa yang aku katakan.

Mama dan papa juga sudah rapih saat aku keluar kamar bersama Nio.

" cucu ommo udah mandi, wangi juga."

" mau kemana sayang?." Tanya papa.

" mau jalan-jalan oppo, ketemu sama teman-teman."

" kalau begitu kita sarapan dulu sayang." Ajak mama.

" oke ommo."

.....

Kami semua, Habib, Anidah, Rizkia, Rofika, Anastasya, Ayu, Khansa, Lela, Nia, Rudi, Eki, Indra dan juga sang ketua terhormat kami Fahmi sudah berkumpul semua di kampus. Lebih tepatnya meja hijau depan rektorat.

" teh Nopi nya gak bisa dateng katanya. Dia lagi sama mertuanya." Ujar Fahmi.

" yaudah, gak apa. Sekarang mending kita berangkat yuk, takut kesiangan sampainya di sana." Kata Ayu.

" ayu aja." Kata Nida.

" Nio, mau kut di motor siapa?." Tanya Rudy.

" ikut sama kak Indra, motornya keren."

" boleh, tapi Nio duduknya di depan yah sayang. Jangan di belakang nanyi jatuh." Kataku menasehati.

" oke mama."

THE  LAST CHOCOLATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang