BAB 13

693 71 1
                                    

"Welcome Miss N.I.A"

Kain hitam dikepala aku dibuka. Mata masih kabur akibat pencahayaan yang mengejut. Entahlah berapa jam perjalanan aku tanpa penglihatan tadi sehinggakan tekak aku terasa perit akibat menjerit.

"I like the hospitality that you're giving me" aku memerli.

Wanita itu tergelak, sebaik mata kembali pulih akhirnya wajahnya kelihatan. Masih lagi mengenakan kot merah, wanita berambut perang itu memandang aku dengan senyuman.

"My name is Clara, I'm incharge of this organisation" dia menghulurkan tangan untuk menyalam.

"N.I.A The Healer" aku meyambut. Clara sekali lagi tergelak.

"I'm sorry for the kidnaping, its not part of the plan actually but the situation force us to act like that." Clara mula berjalan, aku mengiringi.

Tempat organisasi itu mula menarik perhatian aku, semua orang disitu menghadap skrin komputer dan sedang melakukan sesuatu pada papan kekunci. Semua sibuk dan tiada seorang pun menghiraukan keberadaan aku.

"As you can see, the Zombie Association already spying on us" skrin besar terpapar dihadapan.

"Zombie Association?" aku binggung.

Skrin mula menunjukkan video sekitar lapangan kapal terbang tadi.

"That's what we call them, since their been watching us and their number outgrow by days" Clara mula menerangkan.

"This what we are capture before you arrive"

Sekumpulan lelaki siap memakai pakaian kot bergegas mengambil posisi masing-masing, ditelinga terpasang alat kawalan jauh pendengaran. Walaupun tanpa suara tapi aku sendiri sudah boleh agak apa yang mereka rancangkan.

"That's why we gave you the code"

Skrin menunjukkan pula beberapa orang lelaki dan perempuan mula bertanya sesuatu kepada penumpang-penumpang yang tiba. Kali ini bukan pakaian kot hitam sahaja yang menyoal, mereka yang kelihatan seperti orang awam juga bertanyakan soalan.

"I'm quite impress with you since you act like nothing happened and just simply responded when the right person approach you" pujian diberikan.
"You even use very interesting code reply"

"Looks like I'm missing two" suara aku kedengaran dicorong pembesar suara.

"I'm six of this" kelihatan beberapa pekerja disitu tergelak dengan ayat yang aku sampaikan. Clara juga tergelak.

"so, the Zombie Association. Who are they?" aku terus bertanya serius.

"We still don't know who's behind of these people, but what we know, they are the enemy. The Zombie Association not only active in the real world, but also in the virtual games." Clara mula menerangkan.

"We call them Zombie because in the virtual games, not only the computerized avatars turn into some kind of killing machine but also the players act as the zombie. Spreading virus so that the game cannot be finish"

"What do you mean?" ayat Clara membimbangkan aku.

"I'm sure you're very tired, we already set up your room in the west wing. Erica will be your assistant" seorang gadis berpakaian gaun biru berdiri dimuka mintu mengangguk ke arah aku. Dia gadis yang sama aku jumpa di lapangan terbang tadi.

"We also provide dinner for you, I'm sure you haven't eat since you got here. That will be my deepest apology, I didn't take you here to become a prisoner but instead we treat you like one. I am very sorry" Clara meletakkan tangannya ke dada.

"I don't think I can just rest after hearing what you just said that the games cannot be finish?" aku masih serius.
"I need explaination" tegasku.

"Well, if you insist"

Clara memberikan signal kepada salah seorang anak buahnya yang duduk di depan komputer sebelah kanan.

"I'm sure you already know that your avatar name showed up in the top ten best players" aku mengangguk mengiakan.
"We put your name in there" Clara berterus terang.

"To tell you the fact, we know that you won't played the virtual games even after we gave you the online set for free. We also predict that your brother going to involve in this, and to make that as our advantage. Daniel played the game"

"What..." Aku tergelak sinis. Tak sangka semua ini sudah dirancang rapi oleh mereka, jadi siapa sebenarnya musuh?
"So, this is all just a set up?" aku sinis bersuara.

"This isn't about using you" Clara cuba menerangkan

"So by taking my brother into the killing games, you can force me to help you" aku mula naik darah.

"There's something else in the game!" Clara juga behrang.
"You think you can save this game? You think you're the key to finish all this?"

Nada sinis Clara buat aku geram. Senyap, diam dan cuba hadam. Jangan biarkan emosi aku mengawal diri.

"What do you mean there's something else in the game?"

"As the rumour said that only by finishing the virtual games, they will log off and release the player" Clara mengambil alih kawalan komputer. Menunjukkan sesuatu pada skrin besar dihadapan.

"Who is they?" terlalu banyak informasi yang aku belum tangkap.

"The makers of zombie virus. The one that cause all of this." Terang Clara.

Diskrin besar menunjukkan beberapa player dan karakter dalam permainan itu bertindak luar dari yang di programkan. Permainan Sapphire Saga di mainkan pada latar.

Aku terdiam sejenak, cuba memahami maksud Clara. Aku tak boleh selesaikan isu dengan kemarahan, Tarik nafas dalam dan mula berfikiran rasional. Aku perlu bertindak menggunakan akal dan bukannya emosi.

"So now you're here, we can finish the virtual games. By your talent opening all the basic structure of the games, you can easily finish all the game level."

"What do you mean I need to open the basic structure of the games? You mean you want me to get inside the games? To play Sapphire Saga?!" aku terkejut.

"Obsolutely!"

Clara mendahului jalan dan aku mengekorinya memasuki satu bilik berwarna putih.

"That's why we make you this!"

Ditengah-tengah bilik putih terdapat satu tempat duduk dan dikelilingi dengan server-server yang canggih. Ada banyak komputer dan setiap dinding tergantung skrin-skrin besar, seperti satu tempat yang begitu maju dan moden.

Aku terlopong memandang.

"You got to be kidding me..."

Sapphire SagaWhere stories live. Discover now