Sudah 4 hari berturut-turut Sungjae menemukan makanan ataukah minuman di lokernya. Ia tahu, orang misterius yang selama 5 hari berturut-turut mengirimkannya chat itu jugalah yang menaruh segala macam hal di lokernya ini.
Ia mengambil beberapa makanan yang sudah bau dan membuangnya di tempat sampah. Ia kemudian melihat sekaleng latte yang ada di sudut lokernya dengan sebuah stikynote yang menempel di salah satu sudutnya.
Kau boleh mengabaikan makananku, tapi tidak dengan minuman ini. Aku selalu melihat kau membelinya pada vending machine dan ini adalah rasa favoritmu kan? Aku tidak meracuninya kok. Selamat menikmati~
Sungjae membaca pesan itu. Segera setelah membacanya, ia mengarahkan sekaleng latte itu di tempat sampah. Namun, tak lama kemudian ia berubah pikiran dan kembali menatap kaleng tersebut.
"Yasudah. Sayang juga kalau dibuang." Sungjae membuka kaleng tersebut dan meneguknya, "sepertinya baik-baik saja. Benar, kan?"
---
Di sebuah ruangan yang lain, seorang gadis tengah sibuk mengurus beberapa brosur lomba fotografi. Dengan cekatan ia mengatur dan menumpuknya menjadi satu, sebelum membawanya untuk di tempel di beberapa sudut universitasnya.
"Ya! Kau yakin bisa membawa semua itu?" ucap salah seorang pemuda yang baru saja memasuki ruangan tersebut.
"Ne, sunbaenim. Aku bisa kok! Hehe" jawab gadis itu dengan senyumnya yang sangat lebar. Sangat khas dan cantik.
"Apa kau mau dibantu?"
"Andwaeyo, sunbae. Ini tugasku. Aku bisa kok! Serius!"
"Hmm oke. Tapi bilang saja jika kau butuh bantuan." pemuda itu menyerah untuk menawarkan bantuannya. Selain karena ia juga sebenarnya malas melakukan pekerjaan itu, ia juga tidak ingin di cap sebagai sunbae sok baik di klubnya. Ia pun hanya tersenyum dan melambaikan tangannya ketika gadis tadi keluar dari ruangan klub mereka.
"Hei Chanyeol. Kau suka pada gadis itu?" celetuk salah seorang lelaki jangkung yang juga berada di ruangan tersebut.
"Ah? Suka? Nope! Never! Hahaha aku hanya kasihan, dan kudengar-dengar......" Chanyeol kemudian terlihat sedang membisikkan sesuatu pada rekannya, "maka dari itu aku perlu baik hati padanya."
"Dasar kau ini," kepalan tangan pria jangkung yang tadi itu pun mendarat mulus di dada Chanyeol dengan pelan. Chanyeol membalas aksi rekannya itu dengan gaya berpura-pura kesakitan, yang kemudian direspon dengan tawa oleh beberapa orang di ruangan tersebut.
---
Gadis berambut panjang terlihat berjalan tergopoh-gopoh di koridor Fakultas Psikologi. Tangan kanannya sibuk memeluk flyer yang sangat banyak, dan tangan kirinya sibuk menenteng beberapa alat-alat yang terlihat cukup berat untuk dibawa oleh seorang gadis muda.
"Ah... melelahkan," gadis itu menaruh alat yang ada di tangan kirinya ke lantai, kemudian ia mulai melemaskan tangannya yang berharga itu dengan menggerak-gerakkannya pelan.
Beberapa detik kemudian ia kembali mengambil alat yang ia taruh di lantai tadi dan kembali berjalan. Karena cukup kelelahan dan mulai kehilangan fokus, ia tak sadar menabrak seseorang yang juga sedang berjalan tak fokus dengan sekaleng latte di genggamannya.
Dan...
Bruk.
Semua barang yang berada di kedua tangan gadis itu berserakan di lantai. Alatnya masih aman karena berada di satu tempat, hanya saja posisinya jatuh terbalik. Lain hal dengan alat-alatnya, berlembar-lembar flyer berhamburan di lantai dan beberapa diantaranya ada yang tak sengaja diinjak oleh mahasiswa yang juga berlalu lalang di tempat itu.
"Ah... Maafkan aku sunbae, maafkan ak-" sebelum menyelesaikan kalimatnya, mata gadis bernama Sooyoung itu membulat melihat sosok yang berada di depannya, "A... ak.. aku tak sengaja sunbae, maafkan aku." lanjutnya dengan sedikit terbata
"Kalau jalan lihatlah ke depan." omel pemuda yang ditabraknya yang kini terlihat berlutut dan mengambil beberapa flyer yang ada di sekitarnya. Kaleng minumannya ia taruh sementara di lantai dan kedua tangannya sibuk mengumpulkan flyer yang terjatuh tadi.
"Ah.. Ottohke. Maafkan aku, sunbae. Biar aku saja.." saat Sooyoung berniat mengambil flyer yang berada di tangan pemuda itu, mata mereka kemudian saling bertemu. Tatapan tajam pemuda itu berhasil membuat tangan Sooyoung terhenti untuk meraih tujuan awalnya, dan hanya menggantung di udara.
"Kau ambil saja beberapa lembar di sana. Biar cepat selesai." ucap pemuda itu dengan nada yang tidak cukup menyenangkan.
"Ba- baik, sunbae."
Setelah beberapa menit, semua flyer berhasil di kumpulkan. Mereka kemudian berdiri dan pemuda itu menaruh lembaran yang ia pungut di tangan kiri Sooyoung yang juga ditumpuki oleh beberapa flyer yang sama.
"Terimakasih op- ah sunbaenim."
"Lain kali kau perlu hati-hati. Lagian siapa sih yang tega membuat perempuan sepertimu mengangkat barang seperti ini," pemuda itu kini mengambil sekaleng latte miliknya serta alat yang tergeletak di lantai. Ia kemudian menyerahkan alat tersebut pada tangan kiri Sooyoung yang menganggur.
"Terimakasih banyak, sunbae. Terimakasih." Sooyoung membungkukkan badannya beberapa kali sebagai ucapan terimakasihnya pada pemuda tersebut.
Pemuda itu hanya mengangkat tangan kanannya dan kembali berjalan meninggalkan Sooyoung. Sooyoung memperhatikan langkah pemuda yang semakin lama menghilang dari pandangannya itu.
"Benar, kan. Dia itu baik. Hanya saja dia perlu sedikit lebih santai dengan ekspresi wajahnya yang selalu cemberut itu." Sooyoung pun tersenyum dan kembali menyelesaikan tugasnya, "...besok akan kuberikan lagi latte itu. Sepertinya, ia sangat menikmatinya."
---
Setelah menyelesaikan administrasi, Sungjae mengistirahatkan dirinya di halaman kampus yang jarang dikunjungi oleh para mahasiswa. Ia cukup lelah pada hari itu, mulai dari membantu Minwoo mencari capo-nya, mengurus berkas-berkas perkuliahannya di semester ini, dan membantu seorang gadis yang ia tabrak di koridor fakultasnya.
Sambil berbaring, ia menutup matanya pelan, menikmati setiap semilir angin yang menerpa kulitnya.
Ibu, apa kau baik-baik saja di sana? Aku merindukanmu....
Tak berapa lama, ia merasakan sebuah getaran di saku celananya. Ia pun merogoh sakunya dan mengambil ponselnya dari dalam sana.
5 new chat.
Ah... pasti si stalker mengerikan itu.
---
A/N
Saya mengupdate 2 chapter sekaligus kali ini~ tolong tinggalkan komentarnya yaaa^^ happy ied mubarak guys! Selamat berdelulu😜
KAMU SEDANG MEMBACA
Fresh like an Apple • C O M P L E T E
Фанфикшн(Last Chapter private!) Fresh like an apple, itulah Park Sooyoung. Gadis ceria ini bercita-cita membuat semua orang di sekitarnya menjadi bahagia. Misi terbesarnya kali ini adalah membuat Yook Sungjae, pemuda tampan berwajah masam, dapat tersenyum d...
