Fin?

2.5K 170 81
                                    

Setelah melewati malam yang panas dan melelahkan, Sooyoung kini sedang sibuk di dapur dan meninggalkan Sungjae yang masih tertidur di kamarnya.

Hal ini serupa dengan khayalan Sooyoung selama ini. Dengan mengenakan baju kebesaran milik Sungjae yang ia pinjam, ia sedang membuat sarapan untuk sang terkasih, dan rencananya ia ingin membawa hidangannya ity ke kamar untuk disantap oleh Sungjae di sana. Sooyoung sampai terkikih geli dan memegangi pipinya yang panas akibat membayangkan khayalannya menjadi kenyataan.

Namun sepertinya ia harus mengigit jari, soalnya sebuah pelukan pun berhasil mengagetkan Sooyoung yang masih menggoreng sepotong ham.

"KYAAA!" teriakan itu berhasil memenuhi seisi rumah yang sepi, "yaa!!! Kenapa oppa hobi banget sih ngagetin aku? Kalau kecipratan minyak gimana?!" ocehnya lucu saat melihat kelakuan usil oppanya.

"Hehehe soalnya kamu lucu kalau kaget, sayang." Sungjae mencubit pipi Sooyoung dan tak lama mengecupnya. Benar, ekspresi dan tingkah Sooyoung ketika kaget memang selalu berhasil menghibur Sungjae dan juga siapapun yang melihatnya. Bagaimana tidak? Ketika kaget, postur tubuh Sooyoung sudah dapat menyaingi postur Kim Yuna saat sedang bertanding. Sangat menggemaskan.

Setelah sibuk mengutuk Sungjae dengan tingkah usilnya, Sooyoung pun kembali angkat suara, "setelah sarapan aku langsung ke kampus ya.."

"Huh? Untuk apa?" Sungjae duduk di meja makan dan menyomot satu slice roti yang sudah disiapkan oleh Sooyoung.

"Hm.. aku ada janji," jawab gadis itu singkat dan berhasil membuat Sungjae makin penasaran. Terbukti dengan matanya kini yang mengernyit menatap Sooyoung.

"Janji? Sama siapa?" tatapan Sungjae semakin menajam. Sayangnya Sooyoung tidak melihat hal itu karena ia masih sibuk memindahkan ham yang ia goreng tadi ke piring.

"Tidak terlalu penting.. Tidak usah dibahas." Sooyoung pun membawa piring itu ke meja makan di mana Sungjae berada. Sooyoung mendudukan dirinya di sana dan melayani Sungjae sudah layaknya seorang istri.

"Kalau gitu kita bareng aja. Aku juga ada keperluan di kampus.." Sungjae kembali 'seakan-akan' sibuk dengan makanannya.

"Huh? Ke kampus? Keperluan apa?" tanya Sooyoung kini tak kalah penasarannya dengan Sungjae tadi.

"Mau tau aja!" Sungjae memeletkan lidahnya membalas Sooyoung, membuat pipi Sooyoung semakin menggembul dan matanya membulat lucu.

"Ya! Dasar oppa rese'!"

----

Sooyoung akhirnya berakhir di dalam mobil Sungjae. Masih mengenakan baju yang kemarin, Sooyoung tetap terlihat cantik dan chic seperti biasanya.

Mobil Range Rover Sungjae pun membawa gadis cantik itu pergi ke tujuannya. Setelah melalui jalan yang biasanya ia lalui, Sooyoung baru tersadar akan sesuatu. "Oppa, bisakah mampir ke rumah ku dulu? Aku mau mengambil laptopku."

"Bukannya tadi kau bilang, kau membawa harddiskmu?" protes Sungjae, enggan jalan memutar.

"Tapi gimana ngerjain thesisnya? Komputer kampus kan biasanya habis terpakai!" protes Sooyoung tak kalah kuat.

Tangan Sungjae pun yang sedari tadi menggenggam tangan Sooyoung mulai merogoh belakang kursi kemudinya. Tak lama tangannya menggenggam sebuah tas laptop—berisikan laptop tentu saja—dan menaruhnya ke pangkuan Sooyoung.

"Itu masih baru. Untukmu saja. Anggap sebagai hadiah dari OPPA." ucapnya sambil menekankan kata 'oppa' di kalimatnya sembari menepuk-nepuk dadanya bangga.

Fresh like an Apple • C O M P L E T ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang