Sooyoung menangis sejadi-jadinya di dalam pelukan seorang pemuda jangkung yang tepat berada di sampingnya. Wajahnya ia tenggelamkan di dada pemuda itu karena ia begitu malu memperlihatkan wajah tangisannya yang menurutnya cukup jelek.
"Tenanglah, Sooyoungie" ucapnya menenangkan, ia membelai rambut serta mengusap-usap pundak Sooyoung agar ia merasa lebih nyaman.
"Terimakasih sunbaenim, tanpamu aku jadi apa?" Sooyoung menegakkan posisinya, melepas pelukannya dan mulai sibuk mengusap air matanya.
"Ne, Sooyoungie. Kebetulan saja aku kebetulan ada perlu di sana dan untungnya kau tak apa-apa. Tapi ngomong-ngomong apa itu pacarmu? Sepertinya aku tak asing...." ucap pemuda itu sambil memamerkan senyumannya.
"Bisa kita tidak perlu membahasnya, Chanyeol sunbae?" pinta Sooyoung pada pemuda yang dikenali sebagai Chanyeol itu. Chanyeol pun mengangguk pertanda sepakat dan memamerkan senyumnya kembali. Tangannya mulai bergerilya ke arah puncak kepala Sooyoung dan ia mulai mengusapnya pelan.
"Hm baiklah.. aku tidak akan membahasnya." Chanyeol menghela nafas kemudian melanjutkan kalimatnya, "tapi kapanpun kau bisa menceritakannya padaku. Karena aku peduli padamu.."
"Sunbae.. terimakasih.." Sooyoung cukup tersentuh dengan ucapan itu. Ia pun melebarkan senyumnya meskipun dengan mata yang terlihat sembab.
"Kalau begitu, traktir aku makan!"
---
Setelah selesai memesan makanan, Sungjae sibuk dengan nampannya dan menyusuri setiap sudut kantin untuk mendapatkan tempat duduk. Pada saat itu matanya mendapatkan penemuan yang sangat luar biasa dan spontan ia tersenyum. Meskipun hal itu tak bertahan berapa lama karena tatapannya mulai fokus pada apa yang ia lihat.
Sungjae melihat Sooyoung, namun ia sedang bercengkrama dengan lelaki lain dengan akrab yang membuat keduanya seperti sedang kasmaran dari sudut pandang Sungjae. Cukup lama Sungjae berada pada posisi yang sama hingga mata gadis itu beradu pandang dengan matanya.
Gadis itu tersenyum ke arahnya dan melambai-lambai seperti menginstruksikan Sungjae agar mendekat ke arahnya. Hal itu tentu saja mendapatkan perhatian juga dari pemuda yang berada di depan gadis itu sehingga ia pun ikut berbalik.
Sungjae kemudian dengan percaya diri melangkahkan kakinya ke arah meja itu dan mendudukan dirinya di bangku kosong tepat di samping Sooyoung.
"Saya boleh gabung, kan?" ucapnya dengan nada suara yang terkesan aneh dan dibuat-buat, begitupula dengan senyumnya.
"Silakan oppa~" sambut Sooyoung dengan ceria tanpa menyadari aura-aura lain yang sedang berkembang di sekitarnya. Sooyoung menggeserkan piring bekas makannya untuk memberi ruang bagi Sungjae, hal itu tentu saja mendapatkan perhatian dari pemuda lain di meja itu.
"Oh iyaa, perkenalkan dulu. Oppa, ini Chanyeol sunbae, senior angkatan 11 mantan ketua klub fotografiku." Chanyeol tersenyum dan mengulurkan tangannya, Sungjae pun mau tak mau membalasnya dan menggenggam tangan itu kuat. Tak sadar keduanya saling berkutat dengan kekuatan mereka dan mata mereka saling beradu seperti menunjukkan pertarungan yang sengit.
"dan sunbae, ini Sungjae, angkatan 12, dia ini... hmm" Sooyoung mencari-cari kata yang pas untuk mendeskripsikan Sungjae di dalam hidupnya, dan tak disadari olehnya bahwa tindakannya ini mendapatkan perhatian luar biasa dari kedua pemuda di dekatnya itu. Salah satunya mulai berharap, dan yang lainnya mulai mengantisipasi. "dia seniorku dan juga teman." lanjutnya memperjelas hubungan mereka. Jujur saja, ada perasaan kecewa di hati salah satu pemuda itu.
"Oh iya, Sungjae, kalau tak salah kau yang dulu terkenal pintar sefakultas itu, kan? Kok aku tidak mendengar kabarmu lagi ya?" ucap Chanyeol menyindir, tangan mereka masih saling menjabat dan terlihat semakin kuat, seperti menandakan yang melepaskan duluan adalah yang kalah dalam pertarungan ini.
"Ah.. kau tak mendengar kabarku? Mungkin karena kau sibuk dengan skripsimu itu kan? Sudah cukup lama ya hm.. sejak kapan ya? Setahun lalu? Wow, apa skripsimu segitu hebatnya ya sampai meamakan waktu lama seperti itu, Chanyeol-ssi?" Balasnya tak kalah menyindir. Masih saling bertukar tatapan sinis dan tangan mereka masih saling mencengkram.
"Eh, kok masih genggaman tangan?" tanya Sooyoung polos membuat keduanya saling melepaskan cengkraman mereka tadi dan mengucapkan kata 'tidak' hampir secara bersamaan.
Sungjae pun akhirnya menyantap makanannya dan Chanyeol mulai mengajak Sooyoung untuk bercengkrama, "hari sabtu kemarin kenapa kamu tidak datang ke klub, Sooyoungie?" tanya Chanyeol dengan suara yang cukup lembut, sangat beda ketika ia berbicara dengan Sungjae tadi, membuat Sungjae sedikit geli.
Sebelum Sooyoung sempat menjawab, Sungjae menginterupsi dan menjawab pertanyaan Chanyeol tadi, "Oh maaf ya, sunbaenim, waktu itu kami sedang ngedate. Iya, kan, Sooyoungie?"
"E-eh.. i-iya" respon Sooyoung dengan wajah yang bersemu malu, membuat ekspresi Chanyeol berubah menjadi tak tertebak.
"Oh gitu... Pantas aja, karena memang tak biasanya Sooyoungie akan membolos. Ternyata ada pengaruh buruk ya..." Chanyeol melirik ke arah Sungjae yang dibalas oleh lirikan tajam juga dari mata foxy lelaki itu.
"Mianhe, sunbae.."
"Jangan panggil sunbae terus ah, bagaimana dengan 'oppa'?" tawaran dari Chanyeol itu membuat Sungjae tiba-tiba tersedak.
"Kau kenapa, oppa?" Sooyoung menepuk-nepuk punduk Sungjae. Mendapat perlakuan seperti itu, semakin membuatnya menjadi-jadi, "oppa.. gwaenchana? Mau ke ruang kesehatan?"
"Oppa baik-baik saja kok.." jelas Sungjae dengan sesekali melirik ke arah Chanyeol untuk membanggakan diri mendapatkan sebutan 'oppa' dari Sooyoung.
Chanyeol pun tersenyum, masih seperti biasanya ke arah Sooyong, "Sooyoungie, besok mau ikut aku ke porseni Universitas Seoul? Untuk mengambil foto.." tanya pemuda itu pada Sooyoung.
"Ah? I-"
"Kau sudah janji mau jemput Sungyoung noona, kan?" ucap Sungjae menginterupsi Sooyoung, membuat gadis itu membulatkan matanya.
"Astaga! Iya, benar! Maafkan aku sunbae, aku tidak bisa... Maaf, maaf," Sooyoung menundukkan kepalanya beberapa kali pada Chanyeol.
"Ah.. iya, baiklah.. Besok saya akan pergi dengan Krystal."
---
"Hahaha sial.. Sungjae sialan itu," runtuk Chanyeol sembari menghisap batang rokoknya di salah satu smoking area kampus.
Chanyeol kini terlihat sibuk membuka-buka ponselnya, scroll down, dan membuka segala aplikasi pada iPhone miliknya. Pikirannya terlalu rumit sehingga kian nampak pada perilakunya saat iyu yang tak jelas arah dan tujuannya. Tangannya terhenti ketika ia mendapatkan akun lama Sooyoung di facebook. Niat jahatnya mulai muncul ketika ia melihat sebuah foto yang diupload 2 tahun yang lalu di akun itu
Tak masalah jika kau lebih dekat dengan Sungjae, aku pun tidak begitu suka padamu, Sooyoung-ssi. Mengingat kau adalah keponakan dari Park Soo Jun sialan itu membuat diriku semakin muak.
Jika aku tak bisa menghancurkanmu dengan manis, maka akan kuhancurkan kau dan pamanmu itu dengan badai yang luar biasa. Kali ini aku akan kembali menggunakan Taehyung untuk menghancurkan percintaanmu dan juga hidupmu secara bersamaan.
---
A/N :
Duh jahat nih si yoda😆😆😆
Wksssssss next chapter aku bakalan ngasih Chanyeol's POV biar lebih jelas ya hihihi
Jangan lupa comment & vote~
KAMU SEDANG MEMBACA
Fresh like an Apple • C O M P L E T E
Fanfiction(Last Chapter private!) Fresh like an apple, itulah Park Sooyoung. Gadis ceria ini bercita-cita membuat semua orang di sekitarnya menjadi bahagia. Misi terbesarnya kali ini adalah membuat Yook Sungjae, pemuda tampan berwajah masam, dapat tersenyum d...