Fear

1.1K 147 18
                                    

"Yeri, aku tidak tahan! orang ini terus menggangguku! Lihatlah ini, setiap hari dia selalu memenuhi notifikasiku..." Sooyoung menyodorkan ponselnya ke wajah Yeri, berharap mendapatkan dukungan dari sahabatnya itu, "aku sudah berkali-kali memblokir akunnya, tapi dia selalu membuat yang baru, dan terus membajiriku dengan chatnya. Belum aku buka sih dari kemarin-kemarin, tapi sudah jelas sekali kalau dia itu freak! Aku capek, jadi aku biarkan saja."

"Hm, sudah 4 hari ya? Kekeuh juga orangnya..." Yeri mengambil ponsel Sooyoung. Ia mulai membuka notifikasi itu tanpa Sooyoung sadari dan membaca beberapa pesan yang orang itu tinggalkan di sana, "ah... kalau dilihat dari isinya, ini sih ulah secret admirer mu. Kau tak perlu khawatir, Dongdongie~"

"YA! Kau membukanya?! Kau gila?!" Sooyoung spontan merebut kembali ponselnya.

"Kau sendiri yang menyodorkannya padaku. Tentu saja aku baca!" bela Yeri pada dirinya sendiri, yang sebenarnya memang tidak patut untuk disalahkan.

"Ya! Dia ini psikopat! Kalau diladeni bisa-bisa dia terus menggangguku, ottohke?! Aku blokir lagi aja ya?" Sooyoung mulai berbicara sendiri dan kini menenggelamkan kepalanya di meja.

"Tidak perlu, kali. Kayaknya dia juga bukan psikopat. Ya, ladeni aja. Siapatau ganteng!" ulah Yeri ini pun mengundang pukulan mesra dari Sooyoung yang kali ini dilanda kegalauan.

"Dia menguntitku sampai apartemenmu dengan pakaian hitam-hitam begitu, mengirimiku pesan yang banyak dan tidak jelas kayak gini. Mana bisa aku flirting sama dia! Bisa-bisa aku mati!"

"Hei, kau tidak ingat apa yang kau lakukan dulu pada Sungjae oppamu? Jadi kau psikopat juga?! Stalker?" apa yang Yeri katakan ini spontan memancing reaksi bagi sang lawan bicara.

"Ya! Aku ini angel, bukan psikopat!" Sooyoung mengerucutkan bibirnya dan matanya mulai tak fokus karena mencari-cari alasan, "i-itu beda! Waktu itu aku kan punya misi untuk membuatnya bahagia!"

"Hahahaha sama aja kali, toh kau juga sampai menguntit ke rumahnya, kan? Memberikan latte tiap hari dengan hoodie hitam kumel itu, memantau dia di kelas, mengikutinya sampai parkiran, menyogok setiap staf administrasi untuk mendapatkan informasi Sungjae oppa. Ckckck! Untung aja Sungjae oppa itu baik ngeladenin kamu, kalau sampai kau dilapor polisi gimana, hayo?"

"Ya! Sudahlah. Masalahnya bukan itu lagi sekarang! Sekarang ini beda, aku dikejar-kejar! Sudah pasti dia punya niat jahat!" Sooyoung melipatkan tangannya dan mulai mengalihkan pembicaraan dari kegiatan anehnya dulu.

"Mana kau tahu? Siapatau juga dia punya misi yang sama dengan misi konyolmu itu! Hahahahaha" Yeri pun terkikih geli sampai mengelus-elus perutnya yang sakit. Hal itu tentu saja mendapatkan tatapan sangar dari lawan bicaranya yang kini seperti sudah siap menyerang Yeri lagi, "hahaha baiklah, baiklah. Tapi kalo aku jadi kamu, aku pasti akan membalas chat itu. Paling tidak hal itu akan aku lakukan untuk tahu siapa dalang di balik semua itu, siapa orang yang menguntitmu. Mau sampai kapan kau memintaku mengantarmu sampai di rumah hanya karena takut dia menguntitmu lagi?"

Sooyoung melemparkan bekas tisunya ke arah Yeri yang sepertinya sudah mulai ngawur, namun apa yang Yeri katakan, entah kenapa, merasuki pikiran Sooyoung saat itu. Sooyoung melirik ponselnya sebentar, namun tak lama ia kembali fokus pada kegiatannya yang lain. Hal itu benar-benar aneh.

---

Malam ini Sooyoung kembali tak bisa tidur tenang. Pengalaman mengerikannya malam itu terus menghantui dirinya. Meskipun Yeri terus meyakinkan bahwa mungkin ia hanyalah salah satu korban keisengan seseorang, namun tetap saja, chat malam itu dan beberapa yang tak sempat ia baca hingga saat ini, membuktikan bahwa dirinya benar-benar di teror.

Sooyoung kembali melirik ponselnya. Sejak tadi ia tidak berani membuka pesan yang telah dibuka oleh Yeri. Namun sesungguhnya hal itu membuatnya sedikit penasaran, apalagi Yeri mengatakan bahwa isi pesan itu mengisyaratkan pengirimnya hanyalah orang yang mengagumi dirinya secara diam-diam.

handsomeboy123

Setelah menatap layar ponselnya dengan cukup lama, akhirnya ia memutuskan untuk membukanya. Tangan Sooyoung dengan lincah men-scroll layar ponselnya dari atas hingga ke bawah. Matanya beberapa kali membelalak dan mulutnya berkomat-kamit sebagai reaksinya pada beberapa chat yang ia baca.

"Orang ini benar-benar freak!" gumam Sooyoung. Tak lama kemudian ia pun mengetik sesuatu di ponselnya. Setelah itu ia pun segera meninggalkan ponselnya tergeletak manis di tempat tidur.

Selang beberapa menit kemudian bunyi notifikasi kembali masuk, namun kali ini Sooyoung kembali mengabaikannya. Ponsel itu tak berani ia sentuh, matanya pun ia paksakan untuk terpejam, meskipun itu benar-benar sulit baginya.

Namun ponsel itu kembali berdering beberapa kali. Mata Sooyoung kembali terbuka. Ia menghela nafasnya panjang, dan pada akhirnya meraih kembali ponselnya.

Entah benar atau tidak keputusannya kali ini, ia pun kembali membuka pesan baru itu, membacanya, dan ia pun mulai membalasnya kembali.

---

Seorang pria dengan tinggi badan sekitar 180cm, dengan manis memainkan ponselnya dibalik steer mobil merah miliknya. Tangannya dengan cekatan membalas beberapa pesan yang ia dapatkan dari seseorang. Bibirnya selalu dipenuhi dengan senyum setiap ia melihat pesan dari kontak bernama 'Park Sooyoung'.

Ketika ia hendak membalas pesan baru yang ia dapatkan, sebuah panggilan menginterupsi kegiatannya. Sepertinya panggilan yang cukup penting, hingga ekspresi lelaki itu mulai kembali serius dan dengan ponsel yang menempel di telinganya, ia mulai menunjukkan karismanya yang luar biasa cool.

"Annyeonghaseyo."

".."

"Hm, iya. Aku sudah pulang."

".."

"Jangan kaget, ayah. Aku tidak akan buat masalah, kok." lelaki itu kini terlihat mulai menyelonjorkan posisi duduknya. Matanya memandang ke luar jendela mobilnya.

".."

"Soal itu? Hm, akan aku bereskan secepatnya. Tenang saja, ahboji," sudut bibir pemuda itu mulai menyungging, matanya menatap tajam ke arah sebuah jendela rumah yang masih tetap menyala di hadapannya, "aku akan membalas perbuatan Sooyoung dulu padaku."

---

A/N
Sungjae kah? Atau malah Chanyeol? Maafkan diriku yang suka membuat kalian menebak-nebak wkwkwkwkw😜😂 mumpung tanggal merah, hari ini bakal aku kebut nih rampungin ff ini, sebelum sibuk kampus lagi ((yang bikin belakangan ini juga jadi ga sempat baca2 ff sungjoy lain😔😔😔 padahal banyak yg pada update)) #numpangcurcol
Btw jangan lupa vote dan comment yaaa, cz it means a lot to me😘
Chat mereka ada di next chap!➡️➡️

Fresh like an Apple • C O M P L E T ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang