6

1.8K 156 3
                                    

Sudah 3 hari kami berada di Jepang. Fanmeet ini semacam mini tour. Mengunjungi beberapa kota di jepang. Dan sekarang kami berada di Tokyo.

Jadwal yang padat kadang membuat kami susah bernapas. Member banyak yang kurang waktu tidur. Mata-mata kami terlihat lelah. Untunglah semua dapat ditutupi dengan semangat untuk bertemu dengan fans.

Tapi aku merasa agak aneh. Setiap melakukan aktifitas apapun pikiranku melayang. Aku merasa bodoh selalu memikirkannya setiap saat. Misalnya,

"Irene mungkin sudah pulang." Pikirku di bus perjalanan menuju tempat fanmeet.

"Dimana dia mencari penginapan? Dia ke Jepang tanpa rencana sama sekali.", pikirku sesaat sebelum tidur.

"Aku bodoh sekali. Untuk apa mengajaknya ke Jepang. Dia tidak bisa berkomunikasi dengan sekitarnya.", dalam sehari ribuan kali aku mengutuk diriku karena rasa penyesalan baru kurasakan.

"Hei! Dia kan belum cerita bagaimana ia bisa kabur dari mafia itu! Berarti aku harus menghubunginya bukan? Akhirnya aku menemukan alasan yang tepat!
Eh..
tunggu..
Tapi aku tidak punya nomor HPnya.", pikirku tanpa sadar membanting spidol ke meja saat fanmeeting.
Chanyeol yang sedang menandatangani album seorang fans di sebelahku terlompat kaget di kursinya.

"Dia pasti kelaparan.", pikirku saat makan. Aku hanya memutar2 garpu pada spaghetti di hadapanku

Sekarang saat sarapan pikiranku tetap tertuju padanya.
Pikiran-pikiran itu muncul setiap saat. Harusnya aku fokus dalam acara-acara fanmeet ini saja. Apa gunanya memikirkan dia.

"Siapa dia?"
"Irene."
"Irene yang mana?"
"Irene yang di banda... HAH?! HYUNG! SEJAK KAPAN KAU DISINI.", aku kaget terbuyar dari lamunanku. Tanpa sadar aku menjawab pertanyaan2 itu.

"Hmmm... Masalah wanita ya.", kata Baekhyun duduk di depanku mengangguk bijak seakan mengerti seluruh permasalahan di dunia ini.

"Jadi sikapmu jadi aneh dan diam selama di Jepang ini karena Ir...."

"SSSSTTTTTttttqkhjfltp.", desisku mengaburkan suara Baekhyun dan menyumpal mulutnya dengan roti.

"Hunnie ada apa?" Tanya Suho dari meja sebelah.

"Ng! Ini hyung.. ng.. Baekhyun hyung meminta rotiku dengan paksa. Tapi karena aku baik jadi sekalian aku suapin. Hehe.", kataku sambil mengacungkan jempol tanda semua baik-baik saja.

Suho menggeleng maklum dengan sikap kekanak-kanakan para membernya. Namun, aku lega sepertinya di ruang makan tidak ada yang menyadari apa yang kami bicarakan. Semua sibuk menikmati sarapan.

"Hahi afa hyang herdsadi faha hireng?", tanya Baekhyun dengan mulut penuh roti dan selai stroberi.

Aku mengangkat sebelah alisku. Tidak mengerti apa yang ia katakan.

Ia memberiku satu jari telunjuk tanda harus menunggu ia selesai mengunyah. Lalu di kunyahan terakhir sepertinya ia menelan cukup besar. Ia tersedak langsung kuberikan ia minum. Ia minum sambil memukul-mukul dadanya. Dan akhirnya,
"Haaaaahhhhh",  ia bisa bernapas kembali.

"Hah Sehunah. Teganyahhh. Kau...hhhh.. Roti... hhh.. jangan lagi.", kata Baekhyun masih ngos2an. "Sudahlah. Maksudku tadi: Jadi, apa yang terjadi pada Irene?", Baekhyun memelankan suaranya supaya tidak kujejal lagi dengan roti.

"Yah sebenarnya ini hanya hal sepele. Aku tidak mengenalnya. Dia hanya seseorang di bandara tidak sengaja kutemui. sesuatu terjadi padanya saat itu. Ia mendapat perlakuan kasar. Aku sedikit menolongnya. Namun sekarang aku sudah tidak tahu kabarnya.", aku menjelaskan sesingkat mungkin.

"Kenapa harus memikirkannya lagipula ia hanya orang asing."

"Ya ya. Aku berusaha menyibukkan diri, hyung. Tapi setiap melakukan aktifitas apapun pikiran itu muncul. Tapi sudahlah bukan masalah besar.", kataku terus memainkan spaghetti di mejaku.

"Tapi kau tetap peduli. Hmm.. bagaimana ya..", Baekhyun mulai berlagak berpikir.
Tiba2 ia menjentikkan jarinya. Sepertinya ia mendapat ide. Lalu ia berteriak, "Aku ada ide!". (Tuhkan)

"Apa?", kataku tidak kaget.

"Bagaimana kalau kita ke Disneyland?", sudah kuduga pasti ide gila.

"Dan kita hanya masuk 2 menit sebelum semua orang menyadari EXO mau main carousel dan membuat kerusuhan."

"Iyaya.." Menyadari ketidakmungkinan ide gilanya terjadi.

"Yah sudahlah tapi nanti siang aku, Chen, Kai, Lay, dan manager hyung akan berjalan2 sebentar apakah kau mau ikut?", ajak Baekhyun.

"Malas."

Baekhyun beranjak dari kursinya. "Okay akan aku beritahu pada semua hyung-mu bahwa Oh Sehun tidak fokus fanmeet karena memikirkan Ir~".

"Hyung!", aku menahan tangannya.
"Aku ikut. Tapi rahasia ya hehe.", kataku sambil nyengir memohon pada Baekhyun merahasiakan masalah ini.

"Bayar berapa?",bisik Baekhyun.

"Lupakan.", roti mendarat di mulut Baekhyun lagi sebelum aku beranjak pergi.

To be continued...

SEHUN IRENE - Human NatureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang