25

2.8K 167 22
                                    

Orang tuaku sangat marah saat melihat keadaanku pulang dengan banyak luka.

Setelah kujelaskan mereka mulai mengerti namun tetap mencemaskanku.

"Ini keterlaluan melibatkanmu dalam dunia bisnis.", kata eomma menggerutu sambil membuka jahitan tanganku.

"Ya begitulah. Aku juga bagian dari bidang ini. Ini risiko yang harus kujalani.", kataku menjelaskan.

"Tapi tidak dengan mempertaruhkan nyawamu.", lalu ia memeriksa suhu badanku.

"Suhu badanmu agak panas. Mungkin ada sedikit infeksi. Mungkin yang menjahit lukamu tidak membersihkan lukamu dengan benar sebelum dijahit."

"Yaa eomma.. Itu adalah jahitan luka paling indah yang pernah kulihat. Eomma harus memujinya."

"Memangnya siapa yang merawatmu? Jahitan dan perawatannya lumayan."

"Ada seorang perawat pribadiku."

"Siapa? Pacarmu?", tanyanya bercanda.

"Wah tebakan yang tepat.", kataku dengan ekspresi terkejut.

"Wah benarkah?? Padahal eomma hanya iseng menanyakannya. Siapa dia? Orangnya seperti apa? Apa dia artis?", tanya eomma senang sekaligus terkejut.

"Kenapa berlebihan sekali eomma?", tanyaku heran namun senang melihat reaksinya.

"Eomma sangat khawatir kau terlalu sibuk sehingga tidak memikirkan untuk cari pasangan. Hal ini sangat mengharukan..", matanya memang mulai berkaca-kaca.

"Eomma berlebihan sekali. Namanya Bae Joohyun. Ia rookie di agensi."

"Hmmm Joohyun ya. Coba perlihatkan fotonya."

Aku memperlihatkan foto SMROOKIES Irene pada ibuku.

"Wajahnya agak familiar.."

"Mungkin ibu pernah melihatnya di TV. Ia sedang sibuk mempromosikan lagunya."

"Seperti apa orangnya? Apa ia baik?"

"Sangat baik. Kapan-kapan aku akan mengenalkannya pada eomma."

***

Saat aku dirawat Irene waktu itu, irene membuat pikiranku terhadap hal-hal ini teralihkan dengan keberadaannya.

Tapi sekarang parahnya Irene sedang sangat sibuk. Ia bahkan tidak sempat mengabariku.

Kadang aku meninggalkan 20panggilan dan pesan yang ia balas singkat di malam hari sebelum ia tertidur karena kelelahan.

Aku sangat merindukannya.

Tapi kami tidak bisa berbuat apa-apa. Jadwal yang ia jalani bersangkutan dengan nasib pekerjaan member lain juga.

Aku mengerti hal itu. Jadi kami sama-sama memakluminya.

Aku diberi waktu istirahat sekitar 2 minggu untuk perbaikan lukaku.

Keadaan fisikku tidak baik akibat insomnia parah.

Aku memikirkan kasus ini lebih parah dari yang kubayangkan. Hal ini membuatku terjaga semalaman dan tidurku tidak tenang.

Kurang tidur juga membuat badanku kelelahan. Aku mudah jatuh sakit. Suhu badanku naik turun. Berat badanku juga turun karena kurang nafsu makan.

Tapi yang puncak keparahannya adalah malam ini.
Aku kepanasan dan kedinginan di waktu yang bersamaan.

Aku tidak sepenuhnya sadar dengan apa yang terjadi.

Kadang aku merasakan eomma sedang memasangkan infus yang ia bawa dari rumah sakit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 10, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEHUN IRENE - Human NatureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang