18

1.4K 136 3
                                    

"Maaf kalau boleh saya tahu, apakah anda penyanyi?", tanya supir taksi.

Aku mengangguk tersenyum ke kaca spion tengah.

"Wah pantas saja sepertinya saya pernah melihat anda di poster-poster di kamar anak saya.", ia menunjuk tanda pengenal taksinya. Disebelah fotonya ada foto anak perempuan remaja.

"Wah anak yang lucu ya.", kataku sopan.

"Ia sangat menyukai grup nyanyimu itu. Ia membeli banyak atribut. Kadang aku suka memarahinya karena begitu berlebihan. Walaupun ia beli dengan uangnya sendiri. Tapi tetap saja aku takut ia terlalu  terobsesi."

Aku dengar memang banyak fans yang membeli begitu banyak album dan atribut. Aku sering bilang di beberapa acara bahwa tidak perlu seperti itu. Kita boleh menyukai sesuatu tapi jangan sampai membebani orang tua.

"Lalu ia bilang, 'aku tidak berlebihan. Aku menyukai mereka tapi tidak memaksakan perasaanku supaya mereka menikah denganku. Aku tetap mengharapkan mereka hidup bahagia dengan cara mereka masing-masing. Aku ikut senang bila mereka menemukan wanita yang disayangi.'", lanjut cerita sang supir.

Aku merasa tersentuh dengan cerita ini. Masih ada fans yang mempedulikan kehidupan pribadi kami.

"Yah kupikir setidaknya anakku masih merupakan fans yang punya akal sehat. Ahahaha..", lanjut supir taksi itu.

Aku sudah hampir tiba di tujuanku.

"Boleh kuminta kartu nama anda?", tanyaku.

Ia memberikan kartu namanya. Lalu aku mengeluarkan spidol kecil.  Aku menandatangani kartu itu dan memberi pesan:
'terimakasih telah menjadi fans yang baik. Kau begitu beruntung punya orangtua yang menyayangimu.
Love, Oh Sehun.'

Lalu kuberikan kartu itu kembali pada sang supir.

"Ini untuk anakmu yang manis. Maaf Aku tidak membawa kertas atau apapun yang lebih besar."

"Wah! Terimakasih banyak tuan.", kata sang supir sangat bahagia.

Aku sudah tiba di tujuan. Di Coex.  Aku meninggalkan member yang lain di bandara supaya sempat mendatangi fan meet Red Velvet. Mereka langsung ke dorm untuk beristirahat.

Aku turun dari taksi kemudian masuk ke dalam gedung. Aku pakai kacamata, topi dan headset yang tidak disambungkan untuk mendengarkan lagu.

"Kau lihat mereka?? Akhirnya mereka debut juga. Aku sudah menunggu mereka sekian lama.", kata seseorang.

"Iya mereka cantik sekali.", kata yang lain.

Banyak yang membicarakan mereka.
Aku jadi penasaran.
Bagaimana tadi pertunjukan mereka?
Banner Red velvet dimana-mana.

Irene.
Aku benar-benar datang.

Aku mungkin tidak menyadari. Tapi aku memang merasa berbeda bersama Irene dibandingkan wanita lainnya di dunia ini.

Agak berlebihan ya. Tapi itulah yang kurasakan.

Aku tidak tahu jika Baekhyun benar. Tapi aku tidak keberatan dengan pernyataan itu.

Aku menyukainya? Ya. Aku menyukai Irene. Hanya suka apa salahnya?

Walaupun ia menyukai orang lain. Aku bisa apa untuk menghindarinya.

Aku melihat salah satu posternya. Ada foto Seulgi, Wendy, Joy, dan Irene.

Aku nyaman melihatnya walaupun hanya dari poster. Ia sangat cantik.

"Kau menyukainya ya?", kata suara di sebelahku. Seorang perempuan bertopi berdiri sendirian sambil melihat poster yang sedang kulihat.

Aku terkejut tapi diam dan pura-pura tidak dengar.

SEHUN IRENE - Human NatureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang