20

1.7K 123 4
                                    

Sinar matahari dari jendela kamarku perlahan membangunkanku.

Apa yang terjadi tadi malam?
Irene ada di sini?

Aku bangun begitu mendadak sampai menjatuhkan ponselku yang ada di telingaku semalaman.

Aku langsung keluar kamar mencari Irene.

Papaku sedang masak di dapur terkejut melihatku berlari ke arahnya.

"Pah, kau melihat Irene?"

"Mwo? Irene siapa?"

"Temanku. Dia datang tadi malam."

Papaku heran.

"Tidak ada yang datang tadi malam. Lagipula aku sudah mengunci semua pintu. Kau yakin ia benar-benar kesini?"

Aku diam.

Apa itu cuma mimpi?

Aku lari kembali ke kamarku dan langsung mengambil ponselku di lantai.

Aku memeriksa panggilan semalam.

03.42 Irene benar-benar menelponku.

Lalu aku teringat sesuatu.

Aku berjalan ke arah jaketku. Memeriksa sakunya.

Memeriksa saku kanan. Tidak ada apa-apa. Disana tempat Irene menyimpan kue buatanya.

Saku kiriku juga seharusnya tidak ada apa-apa. Tapi semalam Irene menaruh sesuatu.

Jika benar bukan mimpi, pasti ada sesuatu di dalamnya.

Aku memeriksanya dan merasakan sesuatu. Aku mengeluarkannya.

Vitamin ginseng.

Apa Irene yang menaruhnya?

Aku menelponnya.

Panggilan pertama.

Panggilan kedua.

Panggilan ketiga.

"Yeoboseyo?", jawabnya

"Irene! Kau dimana sekarang?"

"Aku sedang di KBS. Ada apa?"

"Apa tadi malam kau ke rumahku?"

"Ke rumahmu? Ahahaha.. jangan bilang kau memipikan aku ke rumahmu."

"Tapi ada vitamin ginseng disaku jaketku. Kau yang menaruhnya tadi malam."

"Ahahaha.. sekarang minumlah vitamin itu dan banyak istirahat. Sepertinya kau terlalu lelah."

Aku membaringkan badanku di tempat tidurku.

"Hmm.. Iya mungkin aku butuh  sedikit istirahat. Tadi malam kau menelponku kan? Maaf aku ketiduran."

"Iya tidak apa-apa. Aku tahu kau kelelahan."

"Tapi aku dengar kata terakhirmu. Apa kau benar-benar mengatakannya atau aku hanya mimpi."

"Memangnya aku bilang apa?"

Aku tidak tahu apa ia lupa atau tidak. Tapi aku yakin ia mengatakannya.

"Saranghae... Saranghae Oh Sehun.", kataku agak pelan.

Irene diam tidak menjawabnya. Mungkin aku salah menanyakannya.

"Apa di mimpimu aku berkata begitu?", katanya.

"Hmm."

"Bagaimana denganmu? Apa yang kau rasakan saat bersamaku?"

SEHUN IRENE - Human NatureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang