8

1.6K 143 2
                                    

PING!!!

Notifikasi muncul di layar ponsel yang sedang kutonton.

Mataku terbelalak melihat foto yang terlampir di berita yang muncul di layar ponsel itu.

Seketika beberapa orang memegang HP mereka. Membaca beritanya.

Tiba2 seseorang berteriak, "EXO!! EXO!", sambil menunjuk kearah kami.

Semua mata tertuju kepada kami. Ada yang bisik2 heran, ada yang histeris kegirangan, dan bahkan ada yang langsung memotret dalam jarak dekat.

Seseorang ada yang sampai berani memegang pipi Kai. Kuplukku ditarik dari belakang memperlihatkan rambutku dan memperjelas bentuk wajahku.

"KYAAA!! SEHUN!"
"KAIIIIII!!"

Keadaan mulai gawat! Semakin berbahaya disini!

Tangan2 mulai menyambar kami. Ruang gerak kami sempit. Banyak dorongan dari mana2. Nafasku mulai sesak. Kami tidak bisa kemana2.

Kalau aku mati disini, bagaimana perasaan ibuku? Aku bahkan belum pamit ke Papa!
Oh iya! Anjingku, Vivi... Dia akan menungguku seperti Hachiko di pintu rumahku.

Kakiku mulai lemas. Kai bahkan sampai harus ditopang manager hyung.

PRITTT!! PRITTTT!! PRIT!!

Suara peluit memecahkan keramaian. Tiga orang polisi mendatangi kami. Membantu kami berdiri, membuka jalan dan menuntun kami melewati keramaian.

Aku berjalan lemas dibantu salah satu polisi. Tangan2 liar masih banyak yang mencoba menyentuh kami.

Oksigen. Hanya itu yang kubutuhkan sekarang.

Kami dibawa menuju pos polisi kecil di dekat sana. Aku langsung dibaringkan di matras kecil. Kai berada di sebelahku tidak sadarkan diri.

Salah satu dari polisi tadi sibuk menyiapkan peralatan gawat darurat seadanya, polisi yang lain memeriksa denyut nadi kami satu persatu.
Sepertinya polisi2 disini sangat terlatih untuk kejadian2 seperti ini.

Aku dipasangkan oksigen dengan tabung kecil begitu pula Kai.
Setelah beberapa menit oksigen sudah mengalir lancar dalam darahku.
Aku mulai bisa berpikir jernih.

Aku bangung dari posisi tidur menjadi posisi duduk. Diam mencerna apa yang terjadi tadi.

Kai baru sadar dari pingsannya. Ia mencoba membuka mata.
"Kencana?", tanyaku menanyakan kabarnya.
Ia mengacungkan jempol tanda tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Aku buka masker oksigenku.
"Aku melihatnya.. Ada yang meng-upload fotoku di daerah sini.. Orang yang berfoto bersamaku di toko spatu sepertinya seorang sasaeng. Ia menyebarkan informasi bahwa kita sedang berada di tengah penonton. Ia bahkan meng-upload foto mobil yang kita pakai", kataku lemas pada Kai dan manager hyung.

"Haduhh.. kenapa mereka berlebihan sekali. Aku kan hanya seorang Kim Jong In..", kata Kai menutup matanya pakai lengan.

"Ya tapi seluruh dunia hanya tahu kau itu Kai EXO.", kataku.

"Mereka bahkan tidak 'mengenalku'. Hahhh~ dunia ini semakin sempit semenjak masuk EXO.", kata Kai pasrah.

"Hahaha namanya juga pekerjaan ya nikmati sajalah.", kataku menertawakan kehidupan yang kupilih.

"Setidaknya Ahjumma yang kutemui di pasar menawarkanku pekerjaan di bagian ayam goreng jika aku berhenti menjadi artis."

Kami tertawa bersama. Kami sering membuat lelucon diantara member2.
Seperti orang2 pada umumnya, pasti diantara kalian mungkin masih bersekolah, kuliah atau sudah bekerja? Kalian pasti membuat beberapa lelucon mengenai lingkungan kerja/sekolah kalian. Begitu pula kami. Namun kami cinta pekerjaan ini. Butuh alasan yang amat masuk akal untuk keluar dari pekerjaan ini.

"Aku sudah menelpon yang lainnya. mereka sebentar lagi tiba.", kata Manager Hyung sembari menutup telpon.

Fans di luar pos ini begitu ramai. Bagaimana mobil kami bisa masuk sini. Aku mulai putus asa. Kita bisa 3 jam baru bisa keluar dari keramaian ini.

"Hei ngomong2 apa kau melihat siapa yang di panggung tadi?", tanyaku pada Kai.

"Aku tidak melihat jelas. Tapi sekilas terlihat sepertinya orangnya cantik. Apa kau sama sekali tidak lihat? Aku juga penasaran."

"Aku hanya bisa lihat dari layar HP. Padahal sedikit lagi wajahnya akan terlihat. Manager Hyung, apa kau tidak tahu sekedar namanya saja. Aku ingin mencarinya di Youtube.", kataku.

"Aku tidak sempat menanyakan namanya. Aku juga perlu identitasnya untuk membuat proposal pada perusahaan untuk merekrutnya. Aku akan mengundur kepulanganku untuk mencarinya. Tapi tidak usah khawatir, kalian tetap pulang ke Korea besok.", jelas manager hyung.

Mobil kami datang membelah keramaian dikawal dua polisi. Orang2 tahu bahwa di dalam mobil itu ada member EXO lain. Perhatian orang2 semakin ramai. Semakin memperlambat pergerakan mobil kami.

Mobil tiba tepat di depan pos polisi. Kami tidak diberi jalan sama sekali untuk lewat. Kami harus dituntun satu2 oleh polisi untuk masuk ke mobil.

Akhirnya kami semua sudah di dalam mobil. Aku dan Kai duduk lemas di kursi kami. Chen, Lay, dan Baekhyun yang khawatir langsung menanyakan apa yang terjadi.

Aku terlalu lelah hari ini tidak dapat menjawab pertanyaan mereka. Kai pun sepertinya demikian. Manager hyung menjelaskan kepada mereka poin2 permasalahannya saja.

Selama manager hyung bercerita kejadian2 hari ini, aku mulai tertidur tanpa mimpi sama sekali.

Aku bangun dari tidur saat kami sampai di hotel. Perjalanan kami berangkat hanya 45 menit. Sedangkan, perjalanan kami pulang 4 jam.

Aku lelah sekali. Semua masuk ke kamar masing2. Aku tidur dalam 4 jam perjalanan kami tadi. Aku pikir aku akan terjaga sampai pagi. Ternyata aku terlalu lelah untuk itu. Aku berbaring di kasur dan tertidur sampai pagi.

***

Kami pulang ke Korea pagi ini. Aku sangat rindu ibuku dan papa bahkan anjingku, Vivi. Aku sudah membawa banyak oleh2 untuk mereka. Memikirkannya saja membuatku semangat. Apalagi tidurku sudah lebih dari cukup. Aku merasa segar hari ini.

Pikiran2 khawatir tentang Irene sudah mulai kulupakan. Aku menyibukkan diri bercanda dengan para member EXO lain. Senang rasanya bisa kembali menjadi diriku lagi.

Saat kami sudah di pesawat
Xiumin menceritakan kembali kejadian sewaktu fanmeet di Jepang saat diberi pertanyaan tentang siapa member yang paling populer diantara para gadis. Saat itu Lay mengatakan aku (Sehun) yang paling populer karena aku tampan dan tinggi. Namun Chanyeol tidak menerima alasan itu karena dia juga tinggi. Lalu Lay menjelaskan bahwa memang Chanyeol tinggi dan juga tampan.
........... tapi sayangnya, telinganya merusak poin sempurna.
Tawa meledak diantara kami.

Pesawat sudah mau berangkat. Aku bersiap memutar musik lalu memode airplane ponselku.
Chanyeol di sampingku menawarkan permen dan menyenggol tanganku. Tidak sengaja aplikasi pembelian tiket pesawat terbuka. Tanpa sadar jariku mencari history pembelian tiket dan menemukan transaksi terakhir.

Formulir pendaftaran yang terisi aku lihat kembali. Ada emailnya tertera disana.
Apa aku hubungi saja dia lewat email ini?

To be continued...

SEHUN IRENE - Human NatureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang