"Hati-hati jangan sampai terjatuh.", kata Irene menunjuk ke tangga.
Aku menuruni tangga keluar kamar Irene. Siapa yang menyangka ternyata Irene tinggal diatas sebuah gereja besar yang indah.
"Rumahku agak jauh dari agensi jadi aku mencari tempat tinggal yang dekat. Lalu seorang biarawati menawariku tinggal disini.", kata Irene menjelaskan.
Sekarang masih pagi sekitar jam 7. Gereja masih kosong. Kami berjalan di tengah gereja menuju pintu keluar sambil bergandengan.
"Walau sekarang aku sudah tinggal di dorm, kadang aku kemari menghabiskan waktuku sendirian."
"Aku juga suka disini suasananya nyaman. Tempat yang tenang sangat baik untuk kejiwaanmu yang bekerja sebagai pusat perhatian.", kataku tersenyum memperhatikan sekitar.
Kami berhenti sebelum membuka pintu keluar.
"Kau sudah memakai jaketmu dengan benar? Ikat syalmu seperti ini. Nah iya begitu.", Irene membenarkan jaketku, mengikatkan syalku, dan memakaikan topi di kepalaku.
Aku memakai maskerku.
"Kau keluarlah duluan. 5 menit lagi aku keluar."
Irene mengangguk. Ia memegang gagang pintu sebentar lalu berbalik untuk memelukku 2 detik lalu membuka pintu dan berjalan keluar tanpa melihat ke belakang.
Baiklah. Sekarang mulai langkah pertama kehidupan baruku yang penuh rahasia bersama Irene.
Aku berjalan menuju agensi tanpa mencoba menarik perhatian. Irene sudah berjalan 30meter di depanku.
Setelah sampai di agensi Irene sudah menghilang. Kami memang sudah berjanji tidak akan sering terlihat bersama supaya orang lain tidak curiga.
Lalu aku pergi mencari manager hyung. Aku menemuinya di ruangan tempatnya biasa bekerja.
"Hai Sehun. Sedang apa kau kemari?", sapanya ketika aku masuk.
"Hyung apakah ada masalah? Atau berita yang aneh-aneh?", tanyaku langsung.
Dengan muka heran ia bertanya, "hmmm. Sepertinya tidak. Memangnya ada apa?"
Aku membuka topi, syal dan jaketku. Memperlihatkan semua bekas luka, lebam, dan jahitan.
Mata manager hyung terbelalak kaget.
"Ada apa ini? Kau kenapa? Kau berkelahi sama siapa? Kau pasti sedang mabuk ya?? Seharusnya kau--"
"Bukan begitu! Aku diserang tiba-tiba di pinggir jalan, hyung.", kataku memotong perkataannya sebelum ia menceramahiku panjang lebar tentang tata krama.
"Mwo?! Bagaimana bisa terjadi?? Jelaskan.", lebih kaget dari sebelumnya.
"Aku juga tidak tahu. Ada sekitar 4 orang. Aku tidak mengenalinya. Mereka memasukkanku ke dalam mobil lalu aku dipukuli dan ditinggal di pinggir jalan.", kataku ngeri membayangkan kejadian waktu itu.
"Kapan kejadiannya?", tanya manager hyung.
"Kira-kira 2-3 hari yang lalu. Aku sempat tidak sadarkan diri."
"Bagaimana kau bisa selamat? Polisi membantumu?"
"Tidak tidak.. aku tidak melibatkan polisi dan rumah sakit sama sekali.", kataku menenangkan.
Manager hyung bernapas lega.
"Aku tidak mengerti ada masalah apa. Tapi hal ini akan mengganggu jadwalmu juga. Kau tidak bisa photoshoot atau on air dengan keadaan seperti ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
SEHUN IRENE - Human Nature
FanfictionWanita itu datang. Ada sesuatu yang tersembunyikan. Siapa? Keep vote for every chapter, guys! ❤ and also comments are welcome.