21

1.7K 137 4
                                    

Apa yang terjadi?

Aku mencoba membuka mataku. Buram dan berbayang.

Kucoba menggerakkan badanku. Sakit sekali..

Dimana ini?

"Sehun! Kau dengar? Sehun tetaplah sadar kumohon..", suara tangis seseorang. Aku tidak bisa melihat wajahnya.

Siapa? Apakah dia orang baik? Aku memberontak lemas.

Aku ingin berteriak tapi tidak ada suara yang keluar dari mulutku. Aku merasakan lenganku diremas begitu kuat.

Aku melihat warna merah ditempat tangannya meremas tanganku. Aku merasa pusing ketika tahu itu warna darahku.

"Tunggulah! Sebentar lagi kita sampai."

"Kau dengar aku?"

"Oh Sehun!"

Aku menyadari ia bicara padaku. Tapi aku tidak dapat menjaga kesadaranku lebih lama lagi.

Aku ingat sedikit hal yang terjadi. Seseorang menutup mataku dan memasukkanku ke dalam mobil. Aku masih mual dari efek mencium bau obat bius tapi aku tidak sepenuhnya terbius.

Aku juga ingat rasanya di lempar ke jalanan, mendapat beberapa pukulan dan tendangan. Sampai akhirnya aku tidak sadarkan diri.

Apa salahku selama ini? Kenapa aku sampai seperti ini?

Aku ingat tidak melakukan hal-hal bodoh. Hari ini aku hanya bersama baekhyun, dan bertemu Irene.

Irene?

Irene! Bagaimana dengan Irene??

Apakah dia menungguku? Apakah dia juga dilukai orang-orang tadi?

Pandanganku mendadak hitam, jantungku berdebar sangat kencang. Nafasku cepat dan rasa gelisah perlahan muncul.

Aku berteriak tapi tidak ada suara yang keluar. Badanku meronta dengan keras tapi tidak ada gerakan yang terjadi.

Aku merasa ketakutan. Sangat ketakutan. Aku harus cepat minta pertolongan. Aku berteriak sekencang-kencangnya.

Panik.
Irene mungkin dalam bahaya.

Aku harus segera kembali.

Demi Irene.

Irene.

Akhirnya teriakan lepas dari mulutku sampai tenggorokanku sakit. Sinar matahari dari jendela menyialukan mataku yang mendadak terbuka. Keringat membanjiri seluruh badanku.

Aku terduduk di sebuah kasur.

Dimana ini?

Tempat ini sepertinya bagian bawah atap rumah. Sudah dibersihkan namun masih ada debu yang menari di bawah cahaya matahari yang masuk lewat jendela.

Ruangan gelap hanya ada sedikit sinar. Seperti gudang yang agak luas. Satu sisi yang rapi terdapat jendela, tempat tidur, 1 meja dan kursi, lemari pakaian, dan TV kecil di depan tempat tidur. Tapi di sisi lain ruangan banyak barang-barang tidak terpakai seperti lemari rusak, jam besar yang berdebu, meja kursi antik tidak terpakai.

Siapa yang membawaku kesini? Oh iya aku ingat seseorang yang memegangi tanganku yang berdarah.

Tanganku?

Sudah dibalut dengan perban yang sangat rapi.

Tidak ada waktu untuk berdiam. Aku harus kembali. Irene mungkin menungguku.

Aku turun dari tempat tidur. Namun keseimbanganku belum pulih total. Aku terjatuh dengan suara keras. Seluruh badanku sakit. Aku mengerang keras menahan nyeri.

SEHUN IRENE - Human NatureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang