Prologue

21.8K 2.1K 354
                                    

"Sekarang, acungkan amplop pink kalian masing-masing!"

Semua peserta ospek Universitas HYYH mulai mengangkat tugas mereka. Tugas berupa sebuah tulisan di dalam amplop berwarna merah jambu. Klasik. Sebuah surat cinta untuk senior yang mahasiswa baru sukai.

Tiap mentor di masing-masing gugus memutari riap barisan. Mencari wajah mahasiswa mana yang akan terpilih untuk maju ke depan.

"Kamu, yang pojok dekat pilar. Maju!"

Mampus!! Sial!!

Mentor cowok dengan kumis tipis itu menunjuk ke arah Son Seungwan berada. Namanya juga Seungwan, ia tak serta merta menuruti apa yang dikatakan mentor gugusnya tersebut.

"Saya, Kak?" tanyanya pura-pura bodoh.

Mentor itu memasang wajah ketidak sukaannya terhadap Seungwan. Karena cewek berambut kecokelatan itu merupakan salah satu mahasiswa baru yang selalu saja masuk kategori peserta kurang disiplin.

"Iya! Kamu. Ayo maju!"

"Kok saya, Kak?"

Wah, cewek ini benar-benar nyolot!

Sesuai dengan predikat yang diberikan oleh para senior. Son Seungwan merupakan mahasiswa baru yang sudah diberikan label 'maba nyolot minta ditampol'.

Kakak Senior yang menunjuk Seungwan itu berdecak. Matanya mulai melotot. Ia berkacak pinggang.

"Maju, buruan!"

"Bangke, kenapa harus gue?" dumalnya seraya bangkit dari duduk.

Son Seungwan melewati barisan-barisan mahasiswa lain. Sengaja lewat dengan dagu terangkat dan angkuh di depan mentor berkumis tipis bernama Kim Myungsoo itu.

"Lain kali bawa atribut yang benar," tegur Myungsoo saat menyadari kekurangan yang Seungwan miliki.

Wajahnya sangat menyebalkan di mata Son Seungwan. Demi apapun ia ingin sekali menonjok wajah menyebalkan mentor gugusnya itu.

Sekali lagi, Son Seungwan tetaplah Son Seungwan. Ia tak akan diam saja jika diperlakukan seperti tadi.

"Terus? Masalah buat lo? Emang lo sapa? Rektor? Lo berhak?"

Darrrr!!

Mulai sudah mulut pedas nan cerewet Seungwan berceloteh.

Myungsoo menatap Seungwan dengan amarah yang tersulut. "Berhak. Karena gue mentor gugus lo."

Wah, wah, wah... Semakin Myungsoo dongkol, semakin berani pula Son Seungwan untuk meladeni mentor yang menurutnya songong itu.

"Gue bayar di sini buat kuliah! Bukan buat disuruh-suruh pakai dan bawa ini-itu! Emang lo sapa? Lo yang bayarin gue kuliah? Iya?"

"Udah-udah..." tegur Senior cewek yang lumayan cantik bernama Hyorin. "Son Seungwan, kamu maju ke depan."

Huh!!

Untung saja yang menegurnya itu Kak Hyorin yang notabene adalah tetangga satu komplek rumahnya. Jika tidak, Seungwan bisa-bisa sudah menghabisi Myungsoo dengan kata-kata pedasnya.

Seungwan pun menghampiri barisan orang-orang yang terpilih untuk membaca surat pinky. Dengan perasaan masih dongkol dan kesal setengah mati, cewek yang menjadi pusat perhatian tadi ikut bergabung dengan mahasiswa baru yang menjadi perwakilan dari tiap-tiap gugusnya.

Mentor bernama Lee Howon menepuk tangannya dua kali sambil berkata, "Kondusif! Kondusif!"

Kedua mentor cewek yang menjadi MC pun kembali menaiki panggung.

Salah satu senior yang membawa acara ospek tersebut mulai memandu dengan berkata, "Mulai dari ujung kanan, tolong baca surut cintanya. Sebutkan untuk siapa, dan baca isinya sesuai dengan apa yang kalian tulis!"

Satu per satu mulai membaca surat yang bagi Seungwan sungguh memalukan itu. Bersyukurlah ia berada pada urutan pertengahan.

Waktu terus bergulir hingga pada akhirnya nama cewek bermarga Son itu disebut. Hampir semua telinga bersiap untuk mendengarkan isi surat berikutnya. Hampir seluruh mata tertuju pada Son Seungwan.

"Next!" seru Howon. Memberi kode bahwa sekarang adalah giliran cewek itu.

Begitu gilirannya, Son Seungwan maju ke depan. Menerima microphone yang diberikan MC padanya.

Sebelum ia mengucapkan nama penerima surat yang ia tulis, cewek cantik yang suka nyolot ini menghembuskan napas dengan sangat berat. Terdengar seperti keluhan di telinga para penghuni kampus HYYH.

"Buat siapa, De?" tanya salah satu MC.

Song Seungwan makin deg-degan. No! Ia paling anti dalam keadaan seperti ini. Tidak ada kata grogi dan malu-malu di kamus seorang Son Seungwan! Maka dari itu, dengan muka tebal dan membuang rasa malunya jauh-jauh ke jurang Seungwan pun mulai mengungkapkannya.

"Min Yoongi."

Dan seluruh penjuru kampus HYYH mulai dipenuhi oleh suara napas tercekat serta bisikan-bisikan tak percaya.

Only Wan Save MinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang