Chapter 11

8.7K 1.4K 215
                                    


Dua minggu yang lalu, benar-benar menjadi salah satu hari bersejarah bagi Son Seungwan. Pertemuannya dengan Min Yoongi membuat mereka berdua menjadi lebih dekat karena cowok berkulit putih seperti vampire itu sering mengajaknya jalan. Harus dicamkan baik-baik, ini bukan kencan. Hanya main-main biasa. Sekedar teman nongkrong dan ngobrol. Son Seungwan juga tidak mau besar kepala. Siapa tahu Yoongi memang hanya berniat berteman saja dengannya. Tidak lebih dari itu. Kendati berpikir demikian, dirinya juga tidak mau munafik, Seungwan terlanjur terbawa perasaan. Terlalu sering menghabiskan waktu bersama Yoongi sungguh menyesatkan perasaan di hati. Apalagi ketika candaan yang Min Yoongi lontarkan padanya, justru membuat jantungnya dag-dig-dug serrr!!

Terkutuklah engkau, Toshio!!

Cewek dengan tatanan rambut berkepang ke samping itu menutup buku catatannya. Huuuhh... Lega sekali. Mata kuliah Ekonomi Mikro selama dua jam berakhir sudah. Rasanya otak cewek itu hampir saja kebakaran dan kini masih berasap. Baru juga berapa bulan menjadi mahasiswa, rasanya Seungwan sudah tersiksa sekali.

"Seul, lo mau balik?" tanya Seungwan seraya berdiri dari kursi.

Cewek bermata bulat lucu itu menggeleng. "Nggak, Wan. Mau ke UKM dulu."

"Nungguin Kak Seokjin mulu lo, ah! Udah kayak istri yang baik aja lo."

"Hehehe... apa sih, Wan!" balasnya malu-malu.

"Ya udah, gue turun duluan ya," pamitnya pada Kang Seulgi.

"Iya, hati-hati, Seungwan."

Dia mengacungkan jempolnya, lalu pergi meninggalkan kelas di lantai tiga. Lumayan, cukup menguras tenaga juga turun dari lantai tiga dengan posisi kelas paling pojok.

Ketika dia baru saja sampai di lantai dasar, ponsel cewek itu berbunyi. Menandakan pesan masuk.

Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Baru saja dipikirkan, Min Yoongi mengiriminya pesan.

ㅡDimana? Lo udah selesai kelas?

Dengan cepat Seungwan pun membalas.

ㅡIni gue udah turun, Kak.

ㅡGue tunggu di gerbang.

Son Seungwan sudah terbiasa dengan kalimat itu. Meski Min Yoongi hanya mengirim pesan ketika ingin bertemu saja, tidak masalah baginya. Justru Seungwan merasa sangat senang.

Setelah membaca pesan itu, Son Seungwan mempercepat langkahnya. Namanya juga kasmaran, kalau sang pujaan sudah memintanya begitu, apapun tidak terindahkan lagi.

Seungwan tidak dapat memungkiri, dia memang sudah memiliki perasaan pada Min Yoongi. Cewek itu sudah jatuh hati pada seniornya sejak malam pertengkaran yang berujung romantis. Ah, sudah seperti sepasang kekasih saja.

"Seungwan!!"

Dan betapa terkejutnya dia ketika mendengar namanya disebut. Si somplak Jung Hoseok berada di depan lobi A Fakultas Ekonomi, menyapa dirinya dengan muka bodoh tanpa dosa seraya melambaikan tangan.

"Ngapain lo?" tanya Seungwan tanpa basa-basi.

"Ya elah! Basa-basi dulu kek, cipika-cipiki dulu kek. Ini pipi udah siap dari tadi," canda Hoseok.

"Dih!! Gue tampol sepatu mau?!"

"Widih, serem, Mamen!"

Seungwan mencebik. "Udah, ah, lo mau ngapain? Tiba-tiba nongol depan fakultas gue."

"Biasalah, jemput lo. Fakultas tetanggaan gini. Udah ditungguin anak-anak pada kumpul, mau makan."

"Gue nggak bisa, ada urusan," tolak Seungwan cepat.

Only Wan Save MinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang