Chapter 12

8.9K 1.4K 354
                                    

Yoongs : Hana?

Hana : Iyap.. Ada apa kak?

Yoongs : Sibuk ga?

Hana : Knp emang?

Yoongs : Nonton mau?

Hana : Nonton?

Yoongs : Iya nih. Temenku beli tiket, katanya mau nonton tp tiba2 batal soalnya cweknya ga bisa. Jd klo lo mau, itu tiket ga mubazir.

Hana : Yaahh.. Aku ga bisa nih kak.. Udah ada janji sama Namjoon.

Yoongs : Ooh.. yaudah gpp. met hepi2 aja.

Hana : Hehe tengkyu kak~

Min Yoongi menutup obrolan yang baru saja berlangsung bersama Shin Hana tersebut. Panas. Rasa-rasanya tubuh Yoongi seperti terbakar saja ketika membaca dengan jelas balasan Hana yang menolak ajakannya. Terutama ketika membaca nama Kim Namjoon yang tertera pada pesan itu. Semenjak dia tahu cewek pujaannya memiliki hubungan denganㅡmantanㅡtemannya itu, Min Yoongi hampir tidak memiliki waktu lagi untuk menemui Hana. Sudah dipastikan, lagi-lagi Shin Hana akan bersama Kim Namjoon.

Rasa yang tertanam dalam hati Min Yoongi selama bertahun-tahun itu seakan layu sebelum berkembang. Shin Hana tidak pernah melihat dirinya yang memperlakukan cewek itu dengan tulus sebagai seorang laki-laki, melainkan hanya sebagai seorang Kakak yang akan melindungi, memberikan wejangan-wejangan dikala Hana butuh solusi, ataupun yang selalu ada untuknya.

Hah, pupus sudah!!

Kedua netra Yoongi memandang malas tiket nonton yang sudah dia beli. Cowok berkulit putih itu sengaja memesan secara khusus tiket film action terbaru di CGV Yongsan yang sangat terkenal. Ya, Yoongi memesan sepasang tiket di salah satu bioskop paling mewah di Korea Selatan. Namun, sayang seribu sayang, hal-hal yang ia khayalkan saat memesan tiket tersebut lenyap tak berbekas.

Sial, bagaimana dia bisa lupa kalau Shin Hana sudah mempunyai kekasih yang harus diberi tanda petik adalah Kim Namjoon? Sumpah demi apapun, Min Yoongi tidak rela. Dalam hati dan kepalanya, cowok itu selalu bertanya-tanya, apa Hana buta? Mengapa dia lebih memilih Kim Namjoon dibandingkan dirinya? Ugghhh!!

"Bang Yoongi."

Sebuah suara memanggil nama cowok itu. Dia refleks menoleh dan mendapati salah satu junior di Mapala yang sedang berdiri di depan pintu. Yoongi pun segera memasukkan tiket tersebut ke dalam kantung bomber jacket-nya.

"Apa, Jim?"

Cowok bertubuh atletis dan terkesan maskulin serta seksi itu melepas sepatunya dan masuk ke dalam Sekretariatan Mapala HYYH. Dengan malas dia berkata, "Tadi ada Bendahara BEM nyariin lo. Katanya penting."

"Oh... Oke, nanti gue ke sana sekalian."

"Nggak sekarang katanya. Besok aja jam empat di BEM. Mau ngapain sih, Bang?"

"Cuma ngasih reng-rengan dana buat proker selanjutnya. Biar kita bisa dibantu sama anak BEM. Nggak ribet sama Birokrasi Kampus," jelas Yoongi panjang lebar.

Jimin yang notabene masih anggota baru pun mengangguk mengerti soal apa yang dikatakan seniornya. "Harus gitu ya, Bang?"

"Harus, kalo lo mau proker lo lancar." Min Yoongi tersenyum miring. Dia memang sangat mengerti dan paham akan seluk-beluk biroㅡcrazy yang dia juluki itu sangat licik. Tidak salahnya kalau dia membagi pengetahuan pada generasi selanjutnya UKM Mapala HYYH. "Dah, gue cabut dulu. Bilangin Ilhoon ama Taehyung buat beresin dan siapin perlengkapan yang bakal dipake buat hiking minggu depan."

Only Wan Save MinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang